Anabatic Technologies: Perbedaan antara revisi
beri tag sebagai peringatan |
Januarigta (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
{{nofootnotes}} |
{{nofootnotes}} |
||
PT Anabatic Technologies adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa teknolgi informasi terkemuka di Indonesia. Anabatic memiliki empat bisnis inti yaitu: Mission Critical System Integration, IT Services Outsourcing, Business Process Outsourcing dan Value Added Distribution. Pelanggan Anabatic umumnya datang dari perbankan dan lembaga keuangan lain, serta perusahaan dari sektor lainnya. Bahkan, 9 dari 10 top perbankan nasional telah menjadi pelanggan Anabatic. Perusahaan Ini di dirikan tahun 2002 |
PT Anabatic Technologies adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa teknolgi informasi terkemuka di Indonesia. Anabatic memiliki empat bisnis inti yaitu: Mission Critical System Integration, IT Services Outsourcing, Business Process Outsourcing dan Value Added Distribution. Pelanggan Anabatic umumnya datang dari perbankan dan lembaga keuangan lain, serta perusahaan dari sektor lainnya. Bahkan, 9 dari 10 top perbankan nasional telah menjadi pelanggan Anabatic. Perusahaan Ini di dirikan tahun 2002 |
||
Anabatic Technologies diketahui telah meluaskan usahanya ke mancanegara seperti Singapura, Malaysia, India, dan Filipina. Mayoritas saham Anabatic saat ini dimiliki oleh PT Artha Investama Jaya sebesar 50,26% dan memiliki tujuh anak perusahaan. Total asset Anabatic mencapai Rp 1,974 triliun. |
|||
Pemegang saham Anabatic sebelum IPO terdiri dari PT Artha Investama Jaya (50,26%), Handoko Anindya Tanuadji (17,89%), PT Sam Investama (9,08%), PT Cahaya Fajar Mentari (5,34%), PT Flaminggo Mandiri (4,23%), Handojo Sutjipto (3,56%), A.F. Warsito Hans Tanudjaja (3,20%), PT Multi Sarana Edukasi (2,68%), Rosy Merianti Tanuadji (2,13%), dan Adrian Anindya Tanuadji (1,63%). |
Pemegang saham Anabatic sebelum IPO terdiri dari PT Artha Investama Jaya (50,26%), Handoko Anindya Tanuadji (17,89%), PT Sam Investama (9,08%), PT Cahaya Fajar Mentari (5,34%), PT Flaminggo Mandiri (4,23%), Handojo Sutjipto (3,56%), A.F. Warsito Hans Tanudjaja (3,20%), PT Multi Sarana Edukasi (2,68%), Rosy Merianti Tanuadji (2,13%), dan Adrian Anindya Tanuadji (1,63%). |
Revisi per 14 Juni 2015 13.17
Artikel ini berisi konten yang ditulis dengan gaya sebuah iklan. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
PT Anabatic Technologies adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa teknolgi informasi terkemuka di Indonesia. Anabatic memiliki empat bisnis inti yaitu: Mission Critical System Integration, IT Services Outsourcing, Business Process Outsourcing dan Value Added Distribution. Pelanggan Anabatic umumnya datang dari perbankan dan lembaga keuangan lain, serta perusahaan dari sektor lainnya. Bahkan, 9 dari 10 top perbankan nasional telah menjadi pelanggan Anabatic. Perusahaan Ini di dirikan tahun 2002
Pemegang saham Anabatic sebelum IPO terdiri dari PT Artha Investama Jaya (50,26%), Handoko Anindya Tanuadji (17,89%), PT Sam Investama (9,08%), PT Cahaya Fajar Mentari (5,34%), PT Flaminggo Mandiri (4,23%), Handojo Sutjipto (3,56%), A.F. Warsito Hans Tanudjaja (3,20%), PT Multi Sarana Edukasi (2,68%), Rosy Merianti Tanuadji (2,13%), dan Adrian Anindya Tanuadji (1,63%).
Dewan direksi terdiri dari Presiden Direktur Handojo Sutjipto, Direktur Adriansyah, Ferdinand Gunadi Abadi, Sumarto Santoso, Hendra Halim, Agus Muljady, dan Direktur Independen Felix Purwadi Mulia.
Anabatic memiliki 7 anak usaha secara langsung dan 17 entitas anak tidak langsung. Perseroan meraup penjualan Rp2,57 triliun sepanjang periode 2014, naik dari sebelumnya Rp2,48 triliun.
Pendapatan perseroan terbesar dikontribusi dari penjualan produk sebesar Rp2,07 triliun atau mencapai 80,56%, penjualan jasa Rp219,2 miliar atau 8,53%, sewa Rp9,95 miliar atau 0,39%, dan lainnya Rp270,56 miliar atau 10,53%.