Pengguna:Warmlaw: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi 'Hi, panggil saja si bunga yang tak mau disebutkan namanya ini dengan WarmlaW, menyukai dunia tulis-menulis secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung karena p...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Hi, panggil saja si bunga yang tak mau disebutkan namanya ini dengan WarmlaW, menyukai dunia tulis-menulis secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung karena pernah belajar di Jurusan Jurnalistik di sebuah kota di Indonesia. Secara tidak langsung, karena ternyata beberapa leluhur dari garis ibu dikenal dekat dengan dunia tulis di jaman Hindia Belanda meski saya tidak pernah mendapat bukti apapun baik berupa puisi wasiat, atau apapun yang tercetak selain dari cerita sang nenek. Kata nenek sih seperti itu. Sampai saat ini saya baru mendapatkan raport nenek saya ketika bersekolah di jaman baheula kolonialisme Walanda jadul itu, dan masih menelisik jejak-jejak yang ada dan belajar dari masa lalu tersebut. |
Hi, panggil saja si bunga yang tak mau disebutkan namanya ini dengan WarmlaW, menyukai dunia tulis-menulis secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung karena pernah belajar di Jurusan Jurnalistik di sebuah kota di Indonesia. Secara tidak langsung, karena ternyata beberapa leluhur dari garis ibu dikenal dekat dengan dunia tulis di jaman Hindia Belanda meski saya tidak pernah mendapat bukti karya apapun baik berupa puisi, wasiat, surat cinta, atau apapun yang tercetak selain dari cerita lisan sang nenek. Kata nenek sih seperti itu. Sampai saat ini saya baru mendapatkan raport nenek saya ketika bersekolah di jaman baheula kolonialisme Walanda jadul itu, dan masih menelisik jejak-jejak yang ada dan belajar dari masa lalu tersebut. |
||
Menurut saya Wikipedia banyak manfaatnya. Situs ini biasanya saya jadikan rujukan awal untuk melacak jejak yang ada sebagai bahan menuju tulisan selanjutnya. Wikipedia Indonesia menurut saya perlu banyak pemutakhiran, selain hal teknis tentang penguasaan menulis 'ilmiah' a la wikipedia, rekan WikiID juga perlu dengan jeli menelisik setiap sumber informasi yang dijadikan rujukan. Berkaca pada Wiki En dimana mereka cukup ketat hanya untuk meloloskan sebuah laman tanpa |
Menurut saya Wikipedia banyak manfaatnya. Situs ini biasanya saya jadikan rujukan awal untuk melacak jejak yang ada sebagai bahan menuju tulisan selanjutnya. Wikipedia Indonesia menurut saya perlu banyak pemutakhiran, selain hal teknis tentang penguasaan menulis 'ilmiah' a la wikipedia, rekan WikiID juga perlu dengan jeli menelisik setiap sumber informasi yang dijadikan rujukan. Veifikasi. Berkaca pada Wiki En dimana mereka cukup ketat hanya untuk meloloskan sebuah laman yang ditulis tanpa kaidah penulisan, penguasaan topik yang baik, serta sumber netral yang dapat dipercaya. Disini, berbanding terbalik, selain kerap vandalisme tekstual juga seringkali laman diminta untuk dihapus tanpa saling koreksi dan memperkaya laman yang dibuat tersebut. Di WIki En, para kontributor dengan ramah akan menunjukkan kurang dan solusinya. |
||
Selain itu, Wiki kadang menjadi penyelamat ketika informasi sudah menjadi komoditas para korporat. Seperti kita tahu, untuk mendapatkan sumber sejarah Nusantara saja kita harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk satu sumber informasi atau topik. Bisa dibayangkan jika kita haus informasi. Sedikit-sedikit harus bayar. Bayar meski sedikit-sedikit. |
|||
Hehe. Hmmm, apalagi yah? Saya punya minat di sejarah, budaya pop, dan tentunya tulisan yang bergizi. Jangan sungkan menyapa saya dan memberi saran atau pun kritik. Salam. |
Hehe. Hmmm, apalagi yah? Saya punya minat di sejarah, budaya pop, dan tentunya tulisan yang bergizi. Jangan sungkan menyapa saya dan memberi saran atau pun kritik. Salam. |
Revisi per 25 Juli 2015 11.03
Hi, panggil saja si bunga yang tak mau disebutkan namanya ini dengan WarmlaW, menyukai dunia tulis-menulis secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung karena pernah belajar di Jurusan Jurnalistik di sebuah kota di Indonesia. Secara tidak langsung, karena ternyata beberapa leluhur dari garis ibu dikenal dekat dengan dunia tulis di jaman Hindia Belanda meski saya tidak pernah mendapat bukti karya apapun baik berupa puisi, wasiat, surat cinta, atau apapun yang tercetak selain dari cerita lisan sang nenek. Kata nenek sih seperti itu. Sampai saat ini saya baru mendapatkan raport nenek saya ketika bersekolah di jaman baheula kolonialisme Walanda jadul itu, dan masih menelisik jejak-jejak yang ada dan belajar dari masa lalu tersebut.
Menurut saya Wikipedia banyak manfaatnya. Situs ini biasanya saya jadikan rujukan awal untuk melacak jejak yang ada sebagai bahan menuju tulisan selanjutnya. Wikipedia Indonesia menurut saya perlu banyak pemutakhiran, selain hal teknis tentang penguasaan menulis 'ilmiah' a la wikipedia, rekan WikiID juga perlu dengan jeli menelisik setiap sumber informasi yang dijadikan rujukan. Veifikasi. Berkaca pada Wiki En dimana mereka cukup ketat hanya untuk meloloskan sebuah laman yang ditulis tanpa kaidah penulisan, penguasaan topik yang baik, serta sumber netral yang dapat dipercaya. Disini, berbanding terbalik, selain kerap vandalisme tekstual juga seringkali laman diminta untuk dihapus tanpa saling koreksi dan memperkaya laman yang dibuat tersebut. Di WIki En, para kontributor dengan ramah akan menunjukkan kurang dan solusinya.
Selain itu, Wiki kadang menjadi penyelamat ketika informasi sudah menjadi komoditas para korporat. Seperti kita tahu, untuk mendapatkan sumber sejarah Nusantara saja kita harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk satu sumber informasi atau topik. Bisa dibayangkan jika kita haus informasi. Sedikit-sedikit harus bayar. Bayar meski sedikit-sedikit.
Hehe. Hmmm, apalagi yah? Saya punya minat di sejarah, budaya pop, dan tentunya tulisan yang bergizi. Jangan sungkan menyapa saya dan memberi saran atau pun kritik. Salam.