Lompat ke isi

Salahuddin Wahid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Tian x-way) dan mengembalikan revisi 7842436 oleh Jayrangkoto
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
| known_for = - Tokoh [[Nahdlatul Ulama]] (NU)<br>- Tokoh [[Hak Asasi Manusia]] (HAM)
| known_for = - Tokoh [[Nahdlatul Ulama]] (NU)<br>- Tokoh [[Hak Asasi Manusia]] (HAM)
| religion = [[Islam]]
| religion = [[Islam]]
| spouse =
| spouse = Farida
| children =
| children = 3
| parents = [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]] (ayah)<br>Sholehah (ibu)
| parents = [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]] (ayah)<br>Sholehah (ibu)
}}
}}

Revisi per 2 Agustus 2015 08.21

Salahuddin Wahid
Berkas:Salahuddin Wahid.jpg
Lahir11 September 1942 (umur 81)
Jepang Jombang, Jawa Timur (masa pendudukan Jepang)
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanUlama, politisi, aktivis
Dikenal atas- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
- Tokoh Hak Asasi Manusia (HAM)
Suami/istriFarida
Anak3
Orang tuaK.H. Wahid Hasyim (ayah)
Sholehah (ibu)
Twitter: Gus_Sholah Edit nilai pada Wikidata

Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah (lahir 11 September 1942) adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998.[1]

Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, ia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.[2]

Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan K.H. Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asy'ari.

Rujukan

  1. ^ "Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid" Konvensirakyat.com. Diakses 26/4/2014.
  2. ^ "Profil Salahuddin Wahid" Merdeka.com. Diakses 26/4/2014.

Pranala luar