Lompat ke isi

Sabar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Tingkah laku menggunakan HotCat
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+
Baris 1: Baris 1:

[[Berkas:Sabar.jpg|150px|thumb|Sabar]]
[[Berkas:Sabar.jpg|150px|thumb|Sabar]]
'''Sabar''' adalah suatu [[sikap]] menahan [[emosi]] dan [[keinginan]], serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. <ref name="a">{{Cite web|url=http://psikologi.ugm.ac.id/riset-psikologi-klinis.5.1024/sabar-sebuah-konsep-psikologi.abs| title= Konsep Sabar}} </ref> sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. <ref name="b"/> Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. <ref name="b">{{Cite web|url=http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-04320314.pdf|title= Kesabaran}} </ref> Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang. <ref name="b"/>
'''Sabar''' adalah suatu [[sikap]] menahan [[emosi]] dan [[keinginan]], serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. <ref name="a">{{Cite web|url=http://psikologi.ugm.ac.id/riset-psikologi-klinis.5.1024/sabar-sebuah-konsep-psikologi.abs| title= Konsep Sabar}} </ref> sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. <ref name="b"/> Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. <ref name="b">{{Cite web|url=http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-04320314.pdf|title= Kesabaran}} </ref> Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang. <ref name="b"/>

Dalam sebuah pernyataan pendek, dikatakan bahwa sabar itu "...seperti namanya, adalah sesuatu yang pahit dirasakan, tetapi hasilnya lebih manis daripada madu."<ref name=FatwaKontemporer/>

== Pandangan agama ==
=== Islam ===
Salah satu dalil tentang kesabaran menurut Islam adalah dalam Qur'an, sungguh Allah Berfirman: "Bersabarlah kalian. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar."<reF>Qur'an. Surah al-Anfal (8): 46.</ref> Dalil ini menunjukkan bahwa sabar itu wajib. Dalam hal ini, seseorang menahan diri dari segala ujian yang menimpanya dan itu dianggap berat olehnya; tapi dengan dia menahan diri dengan jalan bersabar, maka dia menjauhkan dirinya dari kemarahan terhadap segala yang menimpanya demi menjaga keimanannya.<ref name=FatwaKontemporer>{{aut|Al-Juraisy, Khalid; Thalib, Ustadz Muhammad (penerjemah)}} (Rajab 1424 H/September 2003 M, Cetakan Pertama). ''Fatwa Kontemporer Ulama Besar Tanah Sunci: Tauhid, Syirik, Kufur & Bid'ah.'' hal.48. [[Yogyakarta]]:Media Hidayah.</ref>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 5 Agustus 2015 14.23

Sabar

Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. [1] sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. [2] Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. [2] Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang. [2]

Dalam sebuah pernyataan pendek, dikatakan bahwa sabar itu "...seperti namanya, adalah sesuatu yang pahit dirasakan, tetapi hasilnya lebih manis daripada madu."[3]

Pandangan agama

Islam

Salah satu dalil tentang kesabaran menurut Islam adalah dalam Qur'an, sungguh Allah Berfirman: "Bersabarlah kalian. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar."[4] Dalil ini menunjukkan bahwa sabar itu wajib. Dalam hal ini, seseorang menahan diri dari segala ujian yang menimpanya dan itu dianggap berat olehnya; tapi dengan dia menahan diri dengan jalan bersabar, maka dia menjauhkan dirinya dari kemarahan terhadap segala yang menimpanya demi menjaga keimanannya.[3]

Referensi

  1. ^ "Konsep Sabar". 
  2. ^ a b c "Kesabaran" (PDF). 
  3. ^ a b Al-Juraisy, Khalid; Thalib, Ustadz Muhammad (penerjemah) (Rajab 1424 H/September 2003 M, Cetakan Pertama). Fatwa Kontemporer Ulama Besar Tanah Sunci: Tauhid, Syirik, Kufur & Bid'ah. hal.48. Yogyakarta:Media Hidayah.
  4. ^ Qur'an. Surah al-Anfal (8): 46.