Pertempuran Hittin: Perbedaan antara revisi
Baris 24: | Baris 24: | ||
== Latar-belakang == |
== Latar-belakang == |
||
Baitul Maqdis dan wilayah sekitarnya, termasuk Hattin/Hittin ini sejak zaman [[Khulafa ar-Rasyidin]] setelah penaklukan Palestina dan Baitul Maqdis. Di sini, Palestina dibagi menjadi [[Ramallah]] dan [[Illiya]]. Sedangkan di Bait al-Maqdis, Umar membuat piagam bersejarah dan memperlakukan warga setempat dengan baik. Al-Quds terus dipimpin para penguasa Islam secara bergantian; dan para tamu yang beragama Nasrani terus saja diperlakukan dengan baik. Namun demikian, di [[Perang Salib]] ini, Nasrani Eropa menyerang daerah ini dengan penuh keberingasan, serupa kaum yang barbar.<ref>{{harvnb|Sirjani |
Baitul Maqdis dan wilayah sekitarnya, termasuk Hattin/Hittin ini sejak zaman [[Khulafa ar-Rasyidin]] setelah penaklukan Palestina dan Baitul Maqdis. Di sini, Palestina dibagi menjadi [[Ramallah]] dan [[Illiya]]. Sedangkan di Bait al-Maqdis, Umar membuat piagam bersejarah dan memperlakukan warga setempat dengan baik. Al-Quds terus dipimpin para penguasa Islam secara bergantian; dan para tamu yang beragama Nasrani terus saja diperlakukan dengan baik. Namun demikian, di [[Perang Salib]] ini, Nasrani Eropa menyerang daerah ini dengan penuh keberingasan, serupa kaum yang barbar.<ref>{{harvnb|Sirjani|Taufik|Nurdin|2013|pp=100{{spaced ndash}}103}}</ref> Maka pada Sya'ban 492 Hijriah/1096 M -sebagaimana [[Ibnu Katsir]] ceritakan dalam "[[Bidayah wan Nihayah]]"- pasukan dari Eropa datang menyerang [[Baitul Maqdis]] dengan membunuh enam puluh ribu orang "dari kaum muslimin agar melemparkan diri mereka dari atas rumah-rumah mereka" dan membakar rumah mereka. Sehingga tidak ada jalan lagi selain melemparkan diri dari loteng-loteng rumah; disebutkan pula bahwa pasukan Salibis membunuh ulama-ulama Islam dari kalangan imam, ulama, dan kaum '''abid'' (ahli ibadah). Karena itu, ahlussunnah berlari meninggalkan rumah mereka menuju [[Irak]] untuk melepaskan diri.<ref name=arrafi>{{harvnb|Arrafiy|2014|p=25}}</ref> Mereka tinggal selama seminggu dan merampas berton-ton emas, perak, dan uang [[dinar]]; selain itu, mereka letakkan pula [[babi]]-babi di sana seraya menyerukan seruan kemusyrikan.<ref name=arrafi/> |
||
Menurut sebagian ''mu'arrikh'' (ahli tarikh), tidak ada yang dibiarkan hidup dalam keruntuhan kota Bait al-Maqdis ini. Termasuk juga orang-orang Yahudi, yang dibantai, dan terus berlangsung hingga penaklukan kota-kota lain di sekitarnya. |
Menurut sebagian ''mu'arrikh'' (ahli tarikh), tidak ada yang dibiarkan hidup dalam keruntuhan kota Bait al-Maqdis ini. Termasuk juga orang-orang Yahudi, yang dibantai, dan terus berlangsung hingga penaklukan kota-kota lain di sekitarnya. |
Revisi per 9 Agustus 2015 06.18
Pertempuran Hittin | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Salib | |||||||
Ilustrasi pertempuran | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kerajaan Jerusalem Knights Templar Ksatria Hospitaller Ordo Santa Lazarus Kepangeranan Antiokhia | Ayyubid | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Guy of Lusignan (POW) Raymond III dari Tripoli Balian dari Ibelin Gerard de Rideford (POW) Raynald dari Châtillon (POW)† | Saladin | ||||||
Kekuatan | |||||||
| 30,000 men[2][4] | ||||||
Korban | |||||||
17,000 men | Light |
Pertempuran Hittin adalah suatu pertempuran yang terjadi pada bulan Ramadan tahun 583 H/1187 M, antara pasukan Muslim dibawah pimpinan Salahuddin Ayyubi dan Tentara Salib dari Kerajaan Yerusalem. Pertempuran ini dimenangkan oleh pihak Muslim, dan adalah salah satu pertempuran terpenting dalam Perang Salib. Sebagian besar kekuatan tentara salib di tanah suci terbunuh atau ditawan oleh pihak Muslim (termasuk raja Guy Lusignan yang berhasil ditawan), dan setelah pertempuran ini tentara Muslim dapat merebut kembali Yerusalem dan kota-kota lainnya di tanah suci.
Latar-belakang
Baitul Maqdis dan wilayah sekitarnya, termasuk Hattin/Hittin ini sejak zaman Khulafa ar-Rasyidin setelah penaklukan Palestina dan Baitul Maqdis. Di sini, Palestina dibagi menjadi Ramallah dan Illiya. Sedangkan di Bait al-Maqdis, Umar membuat piagam bersejarah dan memperlakukan warga setempat dengan baik. Al-Quds terus dipimpin para penguasa Islam secara bergantian; dan para tamu yang beragama Nasrani terus saja diperlakukan dengan baik. Namun demikian, di Perang Salib ini, Nasrani Eropa menyerang daerah ini dengan penuh keberingasan, serupa kaum yang barbar.[5] Maka pada Sya'ban 492 Hijriah/1096 M -sebagaimana Ibnu Katsir ceritakan dalam "Bidayah wan Nihayah"- pasukan dari Eropa datang menyerang Baitul Maqdis dengan membunuh enam puluh ribu orang "dari kaum muslimin agar melemparkan diri mereka dari atas rumah-rumah mereka" dan membakar rumah mereka. Sehingga tidak ada jalan lagi selain melemparkan diri dari loteng-loteng rumah; disebutkan pula bahwa pasukan Salibis membunuh ulama-ulama Islam dari kalangan imam, ulama, dan kaum 'abid (ahli ibadah). Karena itu, ahlussunnah berlari meninggalkan rumah mereka menuju Irak untuk melepaskan diri.[6] Mereka tinggal selama seminggu dan merampas berton-ton emas, perak, dan uang dinar; selain itu, mereka letakkan pula babi-babi di sana seraya menyerukan seruan kemusyrikan.[6]
Menurut sebagian mu'arrikh (ahli tarikh), tidak ada yang dibiarkan hidup dalam keruntuhan kota Bait al-Maqdis ini. Termasuk juga orang-orang Yahudi, yang dibantai, dan terus berlangsung hingga penaklukan kota-kota lain di sekitarnya.
Referensi
- ^ Konstam 2004, hlm. 133
- ^ a b Riley-Smith 2005, hlm. 110
- ^ Madden 2005
- ^ Konstam 2004, hlm. 119
- ^ Sirjani, Taufik & Nurdin 2013, hlm. 100 – 103
- ^ a b Arrafiy 2014, hlm. 25
Daftar Pustaka
- As-Sirjani, Raghib; Taufik, M.; Nurdin, Ali (2013). Ensiklopedia Sejarah Islam. 1. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. ISBN 978-979-592-607-8.
- Arrafiy, Muhammad (2014). "Selama 91 Tahun Masjid Al-Aqsha Digunakan untuk Shalat Jum'at". Qiblati. Malang: CV Media Citra Qiblati. 9 (3): 22 – 27. ISSN 1907-0039.
- Gibb, Sir Hamilton A. R. (1969) [1955], "The Rise of Saladin, 1169–1189", A History of the Crusades: The First Hundred Years (edisi ke-2nd), London: University of Wisconsin Press, hlm. 563–589
- Konstam, Angus (2004), Historical Atlas of the Crusades, London: Mercury Books, ISBN 9781904668008
- Madden, Thomas (2000), A Concise History of the Crusades, Rowman & Littlefield, ISBN 9780847694303
- Madden, Thomas (2005), Crusades: The Illustrated History, Ann Arbor: University of Michigan Press, ISBN 9780472031276
- O'Shea, Stephen (2006), Sea of Faith: Islam and Christianity in the Medieval Mediterranean World, Profile Books, ISBN 9781861975218
- Riley-Smith, Jonathan (2005), The Crusades: A History, Continuum International Publishing Group, ISBN 9780826472694
Pranala luar
- (Inggris) Excerpt from the Chronicle of Ernoul at Internet Medieval Sourcebook
- (Inggris) De Re Militari: The Society for Medieval Military History