Lompat ke isi

Ahmad Azhar Basyir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Shamusuke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Shamusuke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 72: Baris 72:
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah]]
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah]]
[[Kategori:Ahli Fiqih Indonesia]]
[[Kategori:Ahli Fiqih Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]

Revisi per 10 Agustus 2015 06.35

K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A.
Lahir21 November 1928
Yogyakarta
Meninggal28 Juni 1994
Jakarta
Dikenal atasMantan Ketua Muhammadiyah
JabatanKetua Umum Muhammadiyah
PendahuluK.H. A.R.Fachruddin
PenggantiProf. Dr. H. Amien Rais

KH. Ahmad Azhar Basyir, MA (21 November 1928 – 28 Juni 1994) adalah tokoh intelektual yang kharismatik dan pejuang perang sabil yang dikenal sebagai ulama sederhana.

Pendidikan

Karier

  • Anggota Hizbullah, Battalion 36 Yogyakarta.
  • Ketua Pemuda Muhammadiyah.
  • Dosen Universitas Gadjah Mada.
  • Dosen IAIN Sunan Kalijaga.
  • Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  • Anggota Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
  • Ketua Umum Muhammadiyah.
  • Ketua Majelis Ulama Indonesia, 1990-1995.
  • Dewan Pengawas Shariah, Bank Muamalat Indonesia.
  • Anggota MPR-RI 1993-1998.
  • Anggota Lembaga Fiqih Organisasi Konferensi Islam.

Karya

  1. Refleksi Atas Persoalan Keislaman (seputar filsafat, hukum, politik dan ekonomi)
  2. Garis-garis Besar Ekonomi Islam
  3. Hukum Waris Islam
  4. Sex Education
  5. Citra Manusia Muslim
  6. Syarah Hadits
  7. Missi Muhammadiyah
  8. Falsafah Ibadah dalam Islam
  9. Hukum Perkawinan Islam
  10. Negara dan Pemerintahan dalam Islam

3 Mazhab Mu’tazilah (Aliran Rasionalisme dalam Filsafat Islam)

  1. Peranan Agama dalam Pembinaan Moral Pancasila
  2. Agama Islam I dan II
  3. dan lain-lain.

Pranala luar

Didahului oleh:
K.H. A.R.Fachruddin
Ketua Umum Muhammadiyah
1990–1995
Diteruskan oleh:
Prof. Dr. H. Amien Rais