Lompat ke isi

Paradigma Faktor Lin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yohanacaroline (bicara | kontrib)
Yohanacaroline (bicara | kontrib)
k Yohanacaroline memindahkan halaman Pembicaraan:Paradigma Faktor Lin ke Paradigma Faktor Lin menimpa pengalihan lama
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 13 Agustus 2015 07.18

Paradigma Faktor Lin adalah teoriyang ditemukan oleh Carolyn A. Lin tentang faktor-faktor yang membantu pemberian keputusan dalam penerapan berbagai jenis teknologi komunikasi.[1] Faktor ini mempelajari dampak dari sebuah penerapan teknologi pada sistem sosial, audiens, dan pola penggunaan. [2]

Daftar Faktor

Faktor Sistem

  • Regulasi: panduan inovasi teknologi, kompetisi pasar, perlindungan konsumen.
  • Budaya teknologi: pembentuk kepercayaan, gagasan dan penerimaan pasar terkait inovasi teknologi.
  • Tren teknologi: pencegahan, percepatan, penghentian inovasi teknologi dan kompetisi pasar.
  • Kompetisi pasar: pembentukan dan penataan ulang inovasi teknologi, tren, difusi, adopsi.

Faktor Sosial

  • Sifat inovatif: berani, suka tantangan, sedikit resiko.
  • Kebutuhan inovatif: kebutuhan untuk aktualisasi diri ke arah inovatif.
  • Efektivitas: pemahaman tingkat kemampuan dan kepercayaan diri.
  • Orientasi kognitif: kepercayaan, sikap, kontrol diri, intensi perilaku terkait dengan penerapan.

Faktor Audiens

  • Pemuka pendapat: memiliki pengaruh yang kuat dalam sebuah inovasi, penyebaran dan penerapan di seluruh aspek sosial.
  • Massa yang kritis: kelompok awal memiliki peranan penting dalam pemerataan penerapan.
  • Sistem media: media, media hiburan, budaya pop yang dapat membantu pertumbuhan budaya teknologi dan menambahkan kata baru ke dalam aspek sosial.

Faktor Teknologi

  • Sifat inovatif: derajat teknologi, kompleksitas, keuntungan relatif, kecocokan dan observasi.
  • Keberadaan sosial: kemampuan teknologi untuk membangun kesadaran dalam realisme interaksi sosial.
  • Kesempurnaan media: kemampuan teknologi untuk menyampaikan isyarat petunjuk verbal maupun nonverball dalam menyediakan umpan balik secara langsung.
  • Kelancaran teknologi: kemampuan teknologi dalam menyediakan tatap muka antara modalitas multifungsi dengan transmutasi untuk memberikan pengalaman berkomunikasi dan berinteraksi dengan lancar.

Faktor Adopsi

  • Non-adopsi: menunjukkan hilangnya atau negatifnya tautan antara sistem, audiens, sosial, teknologi.
  • Penghentian: mengarah ke interaksi negatif yang melibatkan sistem, audiens, sosial, teknologi.
  • Kecenderungan penerapan: mencerminkan penerapan adopsi yang tertunda karena halangan intrinsik atau ekstrinsik.
  • Penerapan: mengadopsi teknologi untuk mempertemukan kebutuhan yang berbeda antara individu atau institusi.
  • Penemuan ulang: menemukan cara baru dalam penginovasian teknologi.

Faktor Penggunaan

  • Arus komunikasi: kepuasan terhadap pemahaman kendali diri, perhatian, keingintahuan, ketertarikan melalui dorongan teknologi.
  • Angka harapan: kepuasan terhadap pemahaman tingkat nilai yang melampaui biaya yang diharapkan.
  • Manfaat dan kepuasan: kepuasan terhadap kebutuhan informasi rapat (kerja), stimulasi (permainan), pendidikan (pembelajaran), media sosial (koneksi).

Referensi

  1. ^ Ess, Charles. Culture, Technology, CommunicationTowards an Intercultural Village. New York: State of University New York Press
  2. ^ Lin, C.A. & Atkin, D.J. (2002) Communication Technology and Society, Cresskill, NJ: Hampton Press, Inc