Lompat ke isi

GO-JEK: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
tambanah tanggapan ke gojek
Baris 15: Baris 15:


==Tanggapan==
==Tanggapan==
Menjamurnya penggunaan layanan GO-JEK di Jabodetabek membuat perusahaan layanan [[transportasi]] pemesanan [[taksi]] asal [[Malaysia]], [[GrabTaxi]], meluncurkan aplikasi yang serupa GO-JEK yaitu [[GrabBike]].<ref name="grabbike">{{cite web|title=GrabTaxi perkenalkan layanan booking ojek GrabBike di Jakarta|url= http://id.techinasia.com/grabtaxi-luncurkan-grabbike-ojek-jakarta/k|accessdate=20 Juni 2015}}</ref> Layanan tersebut diluncurkan pada bulan [[Mei 2015]].<ref name="grabbike"></ref>
Menjamurnya penggunaan layanan GO-JEK di Jabodetabek membuat perusahaan layanan [[transportasi]] pemesanan [[taksi]] asal [[Malaysia]], [[GrabTaxi]], meluncurkan aplikasi yang serupa GO-JEK yaitu [[GrabBike]].<ref name="grabbike">{{cite web|title=GrabTaxi perkenalkan layanan booking ojek GrabBike di Jakarta|url= http://id.techinasia.com/grabtaxi-luncurkan-grabbike-ojek-jakarta/k|accessdate=20 Juni 2015}}</ref>Layanan tersebut diluncurkan pada bulan [[Mei 2015]].<ref name="grabbike"></ref>

Masukan tuk GOJEK adalah sbb: 1. Mhn di batasi kuota driver. Bila tembus lbh dari 50000 orang, apakah akan efektif lagi orderan yg tesebar di jabotabek tuk bisa di ambil dengan kondusif. Ibaratnya.. 1order yg tadi hanya di rebut cepat-cepatan oleh 10 orang.. Kini bisa 1 order di rebut bersaing dengan 60-70 orang. Tak heran bila ada order di bbrpa tempat cepat sekali hilangnya.. tak sampai 3 detik bahkan! Apakah pertimbangan bisnis di kalngan atas tuk gapai investor yg berani beli saham trilyunan ke gojek lalu di jor sampai luber kuota driver kepada yg lain?.. Tidakkah pihak gojek tau antisipasi efek dari kelebihan kuota tsb. sebagian kita menjadi kurang dapat orderannya dan banyak nganggur nunggu nge bit di hp masing masing..? 2. Call centre sulit dihubungi. Hingga driver banyak keluarkan pulsa tuk telp ybs. Mulai banyak kasus dobel order, selain kasus driver langganan yg tidak bisa diambil order oleh driver lain yg sedang nge bit. 3. Server tidak stabil. Hingga untuk sebagian sinyal banyak masuk order,.. sebagian lagi tak masuk order.. padahal sama dalam 1 area. dan sinyal mestinya kenceng normal. Apakah kuota server mesti harus di tambah sekian puluh tera lagi kah? Sudahkah?.. Mhn bagian IT lebih keras lagi mengantisipasi kualitas server gojek agar kuat stabil dan aman tidak mudah di hack.. Cek tetangga sebelah grab spt-nya nyama saja akan servernya tsb. apakah server gijek goyang krn puluhan ribu gojeker kuat masuk server tiap harinya?.. 4. Mhn jgn diskriminasi akan logistik jaket dan helm, spt kasus di GBK tampaknya lebih diutamakan dari pada yg tidak daftar di GBK. Padahal kita juga dituntut disiplin menggunakan atribut tsb. Akhirnya.. yang baru tanpa jaket dan helm sudah bisa operasi. Ancaman suspence tidak ada jua buat mereka, dan deposito bisa juga nambah.. Jadi ancaman ompong.. 5. Persediaan masker dan penutup kepalas tolong lebih di perbanyak lagi. konsekuensi lebih banyak driver mesti harus juga banyak logistik tuk itu. Stok selalu banayk kosong melulu!.. Banyak yg sulit dari kita, hingga kini 1 dus masker dibagi 3 orang.. 6. Ini dulu saja. Mhn maaf bl ada kata yg kurang berkenan. Mhn dipertimbangkan.. Terima kasih. (Gojekers Depok)


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 25 Agustus 2015 07.59

GO-JEK
IndustriLayanan transportasi berbasis ojek, kurir
Kantor pusat
Wilayah operasi
Jakarta, Denpasar, Bandung, Surabaya dan Makassar
Tokoh kunci
Nadiem Makarim (CEO)
Michaelangelo Moran (Co-Founder)
Situs webSitus resmi

GO-JEK merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan manusia dan barang melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim.[1][2] Layanan GO-JEK tersedia di wilayah Jabodetabek, Bali, Bandung dan Surabaya. Hingga bulan Juni 2015, aplikasi GO-JEK sudah diunduh sebanyak 400 ribu kali di Google Play pada sistem operasi Android.[3]

Kontroversi

Menjamurnya penggunaan jasa GO-JEK membuat adanya kecemburuan di antara tukang ojek pangkalan. Pada tanggal 9 Juni 2015 seseorang dalam akun Path menuliskan insiden bahwa pengemudi GO-JEK yang dipesannya diusir oleh tukang ojek pangkalan di Kuningan yang tidak terima rezekinya dirampas.[4] Dua kali dia memanggil sopir GO-JEK, dua kali pula pengemudi GO-JEK lari karena takut dipukuli tukang ojek pangkalan. Akhirnya dia naik ojek pangkalan dengan tarif jauh lebih mahal dibanding tarif sopir GO-JEK. Sekadar diketahui, tarif ojek GO-JEK lebih pasti karena ditentukan lewat aplikasi sehingga perlu tawar-menawar.[4]

Tanggapan

Menjamurnya penggunaan layanan GO-JEK di Jabodetabek membuat perusahaan layanan transportasi pemesanan taksi asal Malaysia, GrabTaxi, meluncurkan aplikasi yang serupa GO-JEK yaitu GrabBike.[5]Layanan tersebut diluncurkan pada bulan Mei 2015.[5]

Masukan tuk GOJEK adalah sbb: 1. Mhn di batasi kuota driver. Bila tembus lbh dari 50000 orang, apakah akan efektif lagi orderan yg tesebar di jabotabek tuk bisa di ambil dengan kondusif. Ibaratnya.. 1order yg tadi hanya di rebut cepat-cepatan oleh 10 orang.. Kini bisa 1 order di rebut bersaing dengan 60-70 orang. Tak heran bila ada order di bbrpa tempat cepat sekali hilangnya.. tak sampai 3 detik bahkan! Apakah pertimbangan bisnis di kalngan atas tuk gapai investor yg berani beli saham trilyunan ke gojek lalu di jor sampai luber kuota driver kepada yg lain?.. Tidakkah pihak gojek tau antisipasi efek dari kelebihan kuota tsb. sebagian kita menjadi kurang dapat orderannya dan banyak nganggur nunggu nge bit di hp masing masing..? 2. Call centre sulit dihubungi. Hingga driver banyak keluarkan pulsa tuk telp ybs. Mulai banyak kasus dobel order, selain kasus driver langganan yg tidak bisa diambil order oleh driver lain yg sedang nge bit. 3. Server tidak stabil. Hingga untuk sebagian sinyal banyak masuk order,.. sebagian lagi tak masuk order.. padahal sama dalam 1 area. dan sinyal mestinya kenceng normal. Apakah kuota server mesti harus di tambah sekian puluh tera lagi kah? Sudahkah?.. Mhn bagian IT lebih keras lagi mengantisipasi kualitas server gojek agar kuat stabil dan aman tidak mudah di hack.. Cek tetangga sebelah grab spt-nya nyama saja akan servernya tsb. apakah server gijek goyang krn puluhan ribu gojeker kuat masuk server tiap harinya?.. 4. Mhn jgn diskriminasi akan logistik jaket dan helm, spt kasus di GBK tampaknya lebih diutamakan dari pada yg tidak daftar di GBK. Padahal kita juga dituntut disiplin menggunakan atribut tsb. Akhirnya.. yang baru tanpa jaket dan helm sudah bisa operasi. Ancaman suspence tidak ada jua buat mereka, dan deposito bisa juga nambah.. Jadi ancaman ompong.. 5. Persediaan masker dan penutup kepalas tolong lebih di perbanyak lagi. konsekuensi lebih banyak driver mesti harus juga banyak logistik tuk itu. Stok selalu banayk kosong melulu!.. Banyak yg sulit dari kita, hingga kini 1 dus masker dibagi 3 orang.. 6. Ini dulu saja. Mhn maaf bl ada kata yg kurang berkenan. Mhn dipertimbangkan.. Terima kasih. (Gojekers Depok)

Galeri

Referensi

  1. ^ "NADIEM MAKARIM, CEO GO-JEK Indonesia". New Cities Summit 2015. Diakses tanggal 20 Juni 2015. 
  2. ^ "Nadiem Makarim, Pendiri Go-Jek yang Sudah Bantu 10 Ribu Sopir Ojek". Diakses tanggal 20 Juni 2015. 
  3. ^ "GO-JEK". http://play.google.com. Google, Inc. Diakses tanggal 20 Juni 2015.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  4. ^ a b "Pengemudinya Diteror, Ini Tanggapan Go-jek". Diakses tanggal 20 Juni 2015. 
  5. ^ a b "GrabTaxi perkenalkan layanan booking ojek GrabBike di Jakarta". Diakses tanggal 20 Juni 2015. 

Pranala luar