Lompat ke isi

Fort Rotterdam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
~kat
Goodboys (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Fort Rotterdam''' adalah sebuah benteng peninggalan zaman kolonial [[Belanda]]. Kini benteng yang juga dikenal dengan [[Bentang Ujungpandang]] itu berada di pinggir pantai sebelah barat Kota [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]].
'''Fort Rotterdam''' adalah sebuah benteng peninggalan zaman kolonial [[Belanda]]. Kini benteng yang juga dikenal dengan [[Bentang Ujungpandang]] itu berada di pinggir pantai sebelah barat Kota [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]].

Benteng ini dibangun pada tahun [[1545]] oleh raja [[Gowa]] yang bernama [[Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung]]. Benteng berbahan dasar tanah liat ini berbentuk persegi, dengan corak arsitektur [[Portugis]]. Modelnya sama dengan benteng di [[Eropa]] abad ke-16 dan 17. Setelah [[VOC]] berkuasa, benteng ini dibangun kembali dengan nama Fort Rotterdam. Pada masa itulah, benteng ini menjadi salah satu pusat pemerintahan dan pusat perdagangan VOC di [[Indonesia]] bagian timur.


Di Kompleks Fort Rotterdam terdapat Museum [[La Galigo]]. Sebagian besar gedung bentang ini masih utuh dan menjadi salah satu objek [[wisata]] di tengah Kota Makassar.
Di Kompleks Fort Rotterdam terdapat Museum [[La Galigo]]. Sebagian besar gedung bentang ini masih utuh dan menjadi salah satu objek [[wisata]] di tengah Kota Makassar.

Revisi per 10 Oktober 2007 06.51

Fort Rotterdam adalah sebuah benteng peninggalan zaman kolonial Belanda. Kini benteng yang juga dikenal dengan Bentang Ujungpandang itu berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Benteng berbahan dasar tanah liat ini berbentuk persegi, dengan corak arsitektur Portugis. Modelnya sama dengan benteng di Eropa abad ke-16 dan 17. Setelah VOC berkuasa, benteng ini dibangun kembali dengan nama Fort Rotterdam. Pada masa itulah, benteng ini menjadi salah satu pusat pemerintahan dan pusat perdagangan VOC di Indonesia bagian timur.

Di Kompleks Fort Rotterdam terdapat Museum La Galigo. Sebagian besar gedung bentang ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di tengah Kota Makassar.

Pranala Luar