Lompat ke isi

Deuterokanonika: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:




Kitab-kitab yang tergabung dalam kanon ini tidak terdapat dalam kitab-kitab yang diterima oleh konsili para rabi Yahudi di [[Yamnia]] (90 M.) sekitar 300 tahun setelah Septuaginta diselesaikan. [[Agama]] [[Yahudi]] dan Gereja-gereja [[Protestan]], yang mengikuti kanon Yahudi, tidak mengakui buku-buku ini, sedangkan Gereja [[Katholik]] dan [[Ortodoks]] mengakuinya.
Kitab-kitab yang tergabung dalam kanon ini tidak terdapat dalam kitab-kitab yang diterima oleh konsili para rabi Yahudi di [[Yamnia]] (90 M.) sekitar 300 tahun setelah Septuaginta diselesaikan. [[Agama]] [[Yahudi]] dan Gereja-gereja [[Protestan]], yang mengikuti kanon Yahudi, tidak mengakui buku-buku ini, sedangkan Gereja [[Katolik]] dan [[Ortodoks]] mengakuinya.


Kitab-kitab yang tergolong Deuterokanonika adalah:
Kitab-kitab yang tergolong Deuterokanonika adalah:

Revisi per 17 Oktober 2005 18.07

Deuterokanonika adalah buku-buku Alkitab Perjanjian Lama yang dianggap sebagai kanon kedua. "Kanon kedua" adalah arti dari "deuterokanonika" pula, karena hanya didapati dalam versi Septuaginta, yaitu terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani (helenis).


Kitab-kitab yang tergabung dalam kanon ini tidak terdapat dalam kitab-kitab yang diterima oleh konsili para rabi Yahudi di Yamnia (90 M.) sekitar 300 tahun setelah Septuaginta diselesaikan. Agama Yahudi dan Gereja-gereja Protestan, yang mengikuti kanon Yahudi, tidak mengakui buku-buku ini, sedangkan Gereja Katolik dan Ortodoks mengakuinya.

Kitab-kitab yang tergolong Deuterokanonika adalah:

  1. Tobit
  2. Kitab Yudit
  3. Tambahan Ester
  4. Kebijaksanan Salomo
  5. Kitab Yesus bin Sirakh
  6. Kitab Barukh
  7. Tambahan Daniel
  8. I Makabe
  9. II Makabe


Meskipun menolak kanonisitas kitab-kitab dalam Deuterokanonika ini, pada umumnya Gereja-gereja Protestan menerimanya sebagai dokumen sejarah yang berharga untuk lebih memahami perkembangan agama Yahudi dan dasar-dasar kekristenan.

Lihat pula