Lompat ke isi

Kubah Shakhrah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kubah Shakhrah
مسجد قبة الصخرة
כיפת הסלע
Dome of the Rock
LetakKota Lama Yerusalem, Yerusalem, Palestina
Tinggi73 meter (240 ft)*
ArsitekKhalifah Abdul Malik bin Marwan
Khalifah Ummaiyyah
ArsitekturUmayyah , Abbasiyah , Ottoman
Pengunjung> 800.000 pengunjung (tahun 2016)
JenisSejarah
Kriteria(i)
Ditetapkan1981
UNESCO #148
WilayahPalestina
AreaTimur Tengah
Kubah Shakhrah di Israel
Kubah Shakhrah
Lokasi dari Kota Tua Yerusalem, Palestina

Kubah Shakhrah (Arab: مسجد قبة الصخرة, translit.: Qubbat As-Sakhrah, Ibrani: כיפת הסלע, translit.: Kipat Hasela, Turki: Kubbetüs Sahra, Inggris: Dome of the Rock, arti harfiah: "Kubah Batu") adalah tempat suci umat Yahudi dan Islam serta marka tanah utama yang terletak di tengah-tengah di dalam tembok kompleks Al-Haram asy-Syarif, kompleks ini sendiri berada dalam tembok Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691 Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.[1]. Di dalam kubah ini terdapat batu Ash-Shakhrah yang menjadi tempat paling suci bagi umat Yahudi.

Kubah Shakhrah bukanlah sebuah masjid, sebaliknya, merupakan sebuah kompleks yang terdapatnya sebuah batu besar yang dikatakan tempat Nabi Muhammad berdiri ketika peristiwa Isra dan Mi'raj. Qubbat As-Sakhrah terletak di Baitulmuqaddis di kawasan Al-Haram asy-Syarif. Qubbat As-Sakhrah bukanlah Masjid Al-Aqsa karena Masjid Al-Aqsa terletak tidak jauh daripada bangunan ini. Qubbat Al-Sakhrah seringkali disalahartikan sebagai Masjid Omar yang merupakan tempat Umar bin Khattab bersalat ketika tiba di Baitulmuqaddis.

Sejarah

Keramik ubin rinci.

Kubah Shakhrah dibangun antara tahun 687 hingga tahun 691 oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan, khalifah Ummaiyyah. Sejarah Qubbat Al-Sakhrah telah melewati berbagai zaman, yaitu zaman Islam, zaman Perang Salib, zaman Mandat Britania dan zaman pendudukan Israel.

Isra dan Mi'raj

Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi[4] dan mayoritas ulama,[5] Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri[6] menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.

Penaklukan Baitul Maqdis

Qubbat As-Sakhrah muncul dalam uang kertas Mandat Palestina.

Pada tahun 638 Masehi, selepas beberapa tahun kewafatan Nabi Muhammad SAW, tentera Islam mengepung Baitulmuqaddis. Ketua Gereja Baitulmuqaddis, Monofisit Sophronius, menyerahkan kota itu selepas kepungan yang singkat.

Saidina Umar bin Khattab memasuki Baitulmuqaddis dengan berjalan. Tidak ada pertumpahan darah dan tidak ada pembunuhan oleh tentera Islam. Siapa pun yang ingin meninggalkan Baitulmuqaddis dengan segala harta benda mereka, dibenarkan berbuat demikian. Siapa pun yang ingin terus tinggal, akan dijamin keselamatan nyawa, harta benda, dan tempat beribadat mereka. Semua ini terkandung dalam Perjanjian Umariyya.

Saidina Umar bin Khattab kemudian menemani Sophronious ke gereja Church of the Holy Sepulchre yang mana Saidina Umar bin Khattab ditawarkan shalat di dalamnya. Saidina Umar bin Khattab menolak, takut akan timbulnya prasangka. Saidina Umar bin Khattab sebaliknya menunaikan shalat di sebelah selatan gereja tersebut yang kini merupakan Masjid Umar di Baitulmuqaddis. Saidina Umar bin Khattab kemudian meminta supaya dibawa ke tempat Masjid Al-Aqsa dengan ditemani beratus-ratus orang Islam. Saidina Umar bin Khattab mendapati tempat itu dipenuhi dengan debu dan sampah karena telah ditinggalkan beratus tahun sejak dimusnahkan oleh tentera Romawi. Saidina Umar bin Khattab terus mengarahkan supaya tempat itu dibersihkan dengan serta-merta. Sebuah masjid yang dibuat dari kayu didirikan pada masa Saidina Umar bin Khattab di sebelah paling selatan Masjid Al-Aqsa Al Haram Al Sharif.

Perang Salib

Denah lantai Kubah Sakhrah di tengah-tengahnya terdapat Sakhrah, kontruksi bangunan ini menginspirasi Ordo Bait Allah.

Selama Perang Salib, Kubah Shakhrah diserahkan kepada Augustinian, yang merubahnya menjadi gereja, dan Masjid Al-Aqsa menjadi istana Baldwin I tahun 1104. Ordo Bait Allah, yang mempercayai bahwa Qubbat As-Sakhrah merupakan lokasi Bait Salomo, mendirikan markas mereka di Masjid Al-Aqsa berdekatan dengan Qubbat As-Sakhrah pada abad ke-12.

Ayyubiyyah dan Mamluk

Yerusalem direbut oleh Salahuddin pada hari Jumat, 2 Oktober 1187[butuh rujukan] dan Al Haram Al Sharif dijadikan tempat ibadah Muslim. Salib di atas Kubah Shakhrah diganti menjadi bulan sabit emas. Keponakan Salahuddin al-Malik al-Mu'azzam Isa (615-24/1218-27) melakukan restorasi lain di Al Haram Al Sharif dan menambah serambi muka pada masjid Al-Aqsa.

Kesultanan Utsmaniyah 1517 - 1917

Renovasi berskala besar dilakukan selama era kekuasaan Mahmud II tahun 1817. Berdekatan dengan Qubbat As-Sakhrah, Utsmaniyah membangun Kubah Nabi tahun 1620.

Mandat Britania 1917 - 1948

Kubah Shakhrah mengalami goncangan akibat gempa bumi di Palestina pada hari Senin, 11 Juli, 1927. Banyak usaha perbaikan telah dilakukan.

Zaman Pendudukan Israel

Galeri

Referensi

  • M. Irfan Zidny, M.A. ; MASJIDIL AQSHA Pusat Para Nabi dan Awal Mi'raj Rasul; Penerbit Antar Kota, Jakarta, 1986
  • Dan Bahat; CARTA's HISTORICAL ATLAS OF JERUSALEM A Brief Illustrated Survey; Carta, The Israel Map & Publishing Co. Ltd; Jerusalem; revised and expanded 1976.
  • Biblical Archaeology Review; Was the Temple Mount Once a Cemetry; May/June 1985 vol.XI No. 3

Referensi

  1. ^ Rizwi Faizer (1998). "The Shape of the Holy: Early Islamic Jerusalem". Rizwi's Bibliography for Medieval Islam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-02-10. 

Pranala luar