Lompat ke isi

Labil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Oktober 2016 13.23 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi))

Labil adalah kondisi di saat seseorang mudah berubah keadaan perasaan dan kejiwaannya, seperti misalnya satu menit berdo'a di status jejaring sosial seperti orang alim, tetapi beberapa menit kemudian berubah menyindir/merendahkan/memaki-maki orang seperti orang kesetanan.[1] Sifat labil ini biasanya dimiliki oleh anak yang tergolong muda.[2] Gangguan bipolar merupakan salah satu penyebab suasana hati labil.

Ciri-ciri

Berkas:Pacaran.jpg
Sepasang remaja sedang berpacaran, budaya pacaran sudah menjadi jiwa para anak muda yang masih memiliki jiwa yang labil.

Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang masih labil dalam kehidupannya:[3]

  • Tidak punya tujuan hidup, tujuan hidup merupakan hal yang penting bagi kehidupan, kebingungan yang sering dilakukan dalam hidup dan hanya memikirkan kepentingan sesaat orang-orang yang labil yang tidak punya tujuan hidup dalam jangka panjang.
  • Berpikiran bahwa pacaran itu harus, hampir semua orang atau anak muda sekarang memiliki jiwa seperti ini, padahal pada kenyataannya banyak masalah yang akan dihadapi ketika berpacaran.
  • Berpikiran bahwa makin kaya makin bahagia, orang-orang yang berpikir dengan memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki banyak uang akan bahagia, akan tetapi bahagia bukanlah hanya diukur dari segi kekayaan, dalam hal semacam ini orang-orang masih merupakan kategori orang yang labil.
  • Takut pada kekurangannya, banyak orang yang biasanya takut dengan kekurangan yang ada dalam dirinya, sehingga terjadi hal-hal yang membuatnya terpinggirkan dari dunia sosial, hal semacam ini adalah orang-orang yang masih punya jiwa yang labil.
  • Merasa dirinya paling benar, hebat, keren, pintar, tampan. Orang yang memiliki jiwa seperti ini disebut juga orang yang sombong, orang-orang yang sombong seperti ini dalam dunia sosial akan dikucilkan oleh masyarakat.
  • Suka merendahkan orang lain.
  • Berpikiran tertutup.
  • Selalu menilai-nilai orang
  • Tidak mau disalahkan.
  • Tidak beriman atau tidak memiliki kayakinan.

Referensi

  1. ^ "Pengertian Labil". Diakses tanggal 25 Mei 2014. 
  2. ^ "Indra Sjafri Sebut Evan Dimas Cs Masih Labil". Diakses tanggal 26 Mei 2014. 
  3. ^ "10 Ciri-ciri orang labil". Diakses tanggal 18 Juni 2014. 

Pranala luar