Cecak
Cecak | |
---|---|
Dua ekor cicak yang sedang berkopulasi. | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Infraordo: | |
Famili: | Gekkonidae Gray, 1825
|
Subfamilies | |
Aeluroscalabotinae |
Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.
Etimologi
Diperkirakan kata 'cecak' berasal dari suara yang dibuat oleh hewan ini yaitu: "cak, cak, cak". Dengan ini bisa dikatakan bahwa kata ini merupakan sebuah onomatope.
Jenis-jenis Cecak
Cecak ada banyak jenisnya. Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui, yakni :
- Cecak tembok (Latin Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
- Cecak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
- Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.
- Cecak batu (Cyrtodactylus marmoratus).
Perkecualian
Cecak terbang (Draco spp.) sebetulnya bukan 'cecak' (suku Gekkonidae) melainkan termasuk suku kadal agamid (Agamidae), seperti halnya bunglon.
Makanan dan habitat
Cecak biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Biasanya cecak hidup di dinding-dinding dan di atap rumah. Di alam cecak biasanya hidup pada tempat-tempat teduh .
Cecak dalam kepercayaan
Hindu
Menurut orang Bali, cecak adalah manifestasi dari Dewi Saraswati, yaitu dewi yang melindungi bicara dan tulisan.
Buddha
Menurut agama Buddha, Cecak adalah binatang kecil yang memdapat karma buruk seperti mencari makanan dengan cara membunuh serangga seperti nyamuk. Agama Buddha menganggap cecak berbuat karma buruk, karena cecak membunuh binatang seperti nyamuk dan kecoa atau bisa juga berbuat karma buruk. Menurut Agama Buddha, Cecak adalah binatang yang sering berbuat karma buruk dan terlahir di alam binatang. Dalam Agama Buddha, Cecak tidak boleh dibunuh, karena Sang Buddha mengajarkan semua Makhluk untuk tidak boleh membunuh yaitu berbunyi "Pannatipatta veramani sikapadda samadyami" artinya "Aku Bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan Makhluk hidup".
Islam
Menurut umat Islam, cecak merupakan binatang yang ikut meniup/membesarkan api yang membakar Nabi Ibrahim, dan cecak menurut islam memiliki peran tidak penting dalam hidup manusia, karena menjijikan. Dan, dalam Islam, cecak disarankan untuk dibunuh dan pembunuhnya mendapat pahala, Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa membunuh cecak maka pada awal pukulannya baginya ini dan itu satu kebaikan. Barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan kedua maka baginya ini dan itu satu kebaikan yang berbeda dengan yang pertama. Jika dia membunuhnya pada pukulan ketiga maka baginya ini dan itu kebaikan yang berbeda dengan yang kedua".
Referensi
- ^ Arnold, E.N., & Poinar, G. (2008). "A 100 million year old gecko with sophisticated adhesive toe pads, preserved in amber from Myanmar (abstract)" (PDF). Zootaxa. Diakses tanggal August 12, 2009.