Lompat ke isi

Yuliandre Darwis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yuliandre Darwis
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia
Mulai menjabat
27 Juli 2016
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Judhariksawan
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir21 Juli 1980 (umur 44)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriRatu Rolinda Rahman
Almamater- Universitas Padjadjaran, Bandung
- Universitas Teknologi Mara, Selangor, Malaysia
PekerjaanAkademisi dan praktisi komunikasi
Dikenal karena- Pakar Komunikasi
- Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Yuliandre Darwis, Ph.D (lahir 21 Juli 1980) adalah seorang akademisi dan pakar komunikasi Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia 2016-2019. Ia berkarier sebagai dosen ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.[1]

Yuliandre juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) periode 2013-2017 setelah terpilih dalam Kongres ISKI ke-VI yang berlangsung di kota Padang pada 27 November 2013.[2]

Yuliandre dipilih sebagai Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia untuk periode 2016-2019 oleh DPR, dan dalam fit & proper test dan voting di Komisi I DPR pada 18-19 Juli 2016, Yuliandre terpilih sebagai Ketua KPI Periode 2016-2019[3]

Riwayat

Kehidupan pribadi

Yuliandre Darwis yang akrab dipanggil Andre[4] lahir pada 21 Juli 1980 di Jakarta dari keluarga Minangkabau.

Pendidikan

Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S1) dari Universitas Padjadjaran, Bandung, pada tahun 2004. Sedangkan gelar Master (S2) serta Doktor (S3) bidang Mass Communication and Media Studies (Komunikasi Massa) ia dapatkan dari Universitas Teknologi Mara (UiTM), Shah Alam, Selangor, Malaysia, tepat pada usianya yang ke-30 pada tahun 2010.[1]

Selama menempuh pendidikan di UiTM tersebut ia melakukan penelitian dan menghasilkan karya yang berjudul A History of Minangkabau Press (1849-1945), yang menjadi disertasinya untuk syarat kelulusan Doctorate in Mass Communication UiTM.[1]

Karier

Yuliandre merintis karier sebagai dosen sejak tahun 2006. Saat ini ia mengajar di program S1 dan S2, sekaligus menjadi Ketua Program Pasca Sarjana Komunikasi FISIP Universitas Andalas.[1]

Kegiatan

Sebagai seorang aktivis, Yuliandre punya banyak pengalaman dalam berbagai organisasi, sehingga pernah dipercaya menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Padjadjaran ketika ia menjadi mahasiswa di universitas ternama di kota Bandung tersebut. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universitas Teknologi Mara (UiTM), Malaysia, dan aktif dalam kegiatan kebudayaan Minangkabau di Malaysia ketika menempuh pendidikan di negeri jiran itu.[1]

Ia juga pernah mengikuti lomba "Uda Uni Sumbar" dan berhasil menjadi Pemenang Pertama dan Pemenang Favorit "Uda Sumbar Duta Wisata 2004". Ia terpilih menjadi Duta Muda UNESCO pada tahun 2007, dan mewakili Indonesia ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Paris, Perancis.[1] Sedangkan di berbagai organisasi profesi dan bisnis Yuliandre juga aktif, antara lain di KADIN dan BPP HIPMI.[5]

Yuliandre juga banyak melakukan penelitian, di antaranya penelitian mengenai Tour de Singkarak dengan judul Analysis of West Sumatra Tourism Communication. Penelitian terhadap ajang internasional yang menjadi salah satu bentuk branding dari Sumatera Barat itu membuat ia diundang oleh Universitas Harvard, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tanggal 26-30 Mei 2013 untuk mempresentasikan penelitiannya tersebut.

Ketua Umum ISKI

Ia terpilih sebagai Ketua Umum ISKI periode 2013-2017 dalam Kongres ISKI ke-VI yang dibuka oleh Menkominfo Tifatul Sembiring di kota Padang, Sumbar, pada 27 November 2013, yang kemudian dilanjutkan dengan seminar komunikasi dengan pembicara kunci Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menpora Roy Suryo, dan diikuti sekitar 350 orang anggota ISKI dari seluruh Indonesia.[6]

Dalam pemilihan ketua organisasi yang didirikan oleh Alwi Dahlan, Jakob Oetama, Gufron Dwipayana, D.H. Assegaf, Ishadi SK, dan Mahidin pada 12 Oktober 1983 itu, Yuliandre berhasil mengungguli tiga calon lainnya, yaitu Pinky Triputra (Universitas Indonesia), Andi Faisal Bakti (Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta), dan Henry Subiakto (Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia). Ia berhasil mendapatkan 36 suara dari total 42 suara yang berasal dari cabang-cabang ISKI di seluruh Indonesia.[6] Yuliandre Darwis merupakan ketua ISKI termuda yang pernah memimpin satu-satunya organisasi profesional yang menghimpun para pakar komunikasi di tanah air tersebut ketika masih berumur kurang dari 34 tahun.[5]

Penghargaan

  • Pemenang Pertama dan Pemenang Favorit "Uda Sumbar Duta Wisata" (2004)
  • Juara II Dosen Entrepreneur "Unand Award" (2011)
  • "40 Inspiring Young Entrepreneurs" HIPMI (2012)
  • "Indonesia Marketeers Champion" Markplus, Inc. (2013) [1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Catatan Kiprah Dosen 6 |yuliandre Darwis" Situs Resmi Unand, 17-5-2013. Diakses 27-5-2015.
  2. ^ "Yuliandre Darwis Pimpin ISKI 2013-2017" Antara, 28-11-2013. Diakses 27-5-2015.
  3. ^ "Dosen Unand Yuliandre Darwis terpilih jadi Ketua KPI"
  4. ^ "Kiprah Dosen 9 |yuliandre Darwis, Ph.D" Situs Resmi Unand, 22-5-2013. Diakses 27-5-2015.
  5. ^ a b "Komunikasi Sangat Berperan Dalam Segala Bidang" Pikiran Rakyat, 28-11-2013. Diakses 27-5-2015.
  6. ^ a b "Yuliandre Pimpin Ikatan Sarjana Komunikasi" Tempo.co, 28-11-2013. Diakses 27-5-2015.

Pranala luar