Jacinda Ardern
Jacinda Ardern | |
---|---|
Perdana Menteri Selandia Baru ke-40 | |
Mulai menjabat 26 October 2017 | |
Penguasa monarki | Elizabeth II |
Wakil | Kelvin Davis |
Informasi pribadi | |
Lahir | Jacinda Kate Laurell Ardern 26 Juli 1980 Hamilton, Selandia Baru |
Pasangan serumah | Clarke Gayford |
Orang tua | Ross Ardern (father) |
Almamater | Universitas Waikato |
Situs web | Official website |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Jacinda Kate Laurell Ardern (/dʒəˈsɪndə ˈɑːrdɜːrn/, lahir pada 26 Juli 1980) adalah seorang politikus dari Partai Buruh Selandia Baru,[1] yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.[2] Jacinda Ardern merupakan perdana menteri termuda dalam 150 tahun terbentuknya Negara Selandia Baru, sekaligus menjadi pemimpin wanita termuda di dunia.[2][3]
Kehidupan Awal
Jacinda Ardern lahir sebagai bungsu dari dua bersaudara di Hamilton, Selandia Baru, pada 26 Juli 1980.[4] Ayahnya, Ross Ardern, bekerja sebagai polisi, dan ibunya, Laurell Ardern, bekerja sebagai pekerja di kantin sekolah.[2][5] Jacinda Ardern tumbuh besar di Murupara, sebuah kota kecil di timur laut Wellington, sebelum akhirnya berpindah ke Morrinsville, Waikato, akibat kenaikan pangkat ayahnya. Ia kemudian menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di kota ini.[5]
Setelah menamatkan pendidikan menengahnya, Jacinda Ardern mengambil jurusan komunikasi politik di Universitas Waikato pada tahun 1999.[1] Saat masih kuliah, Ardern dikenal telah aktif di dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Buruh Selandia Baru tak lama setelah menempuh pendidikan tinggi, di usia 17 tahun, pada 1999.[2] [5]Dengan bantuan bibinya, ia menjadi terlibat dalam kampanye pemilihan Harry Duynhoven sebagai anggota parlemen di distrik New Plymouth.[2] Setelah meraih gelar sarjana, Ardern bekerja sebagai peneliti kebijakan politik untuk anggota parlemen lain dari partainya.[6] Pekerjaannya ini membuatnya mendapat posisi sebagai staff dari Perdana Menteri yang menjabat saat itu, Helen Clark, wanita kedua yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.[2][5]
Karier politik
Anggota parlemen
Pada tahun 2008, Jacinda Ardern menjadi kandidat anggota parlemen dari Partai Buruh untuk mewakili distrik Waikato.[1] Ia kemudian terpilih di usianya yang baru 28 tahun, sekaligus menjadikannya anggota parlemen termuda. Dalam pidato-pidatonya ia dikenal sebaga pendukung dari kebijakan penggunaan bahasa Maori di sekolah-sekolah Selandia Baru.[1][2] Ia juga mengecam respon dan kebijakan pemerintah Selandia Baru terhadap perubahan iklim yang ia nilai sebagai sesuatu yang "memalukan".[2]
Pemimpin partai
Pascapengunduran Andrew Little sebagai pemimpin Partai Buruh pada 1 Agustus 2017, hanya sebulan sebelum pemilihan umum Selandia Baru dilaksanakan, Jacinda Ardern berhasil terpilih sebagai ketua baru Partai Buruh.[2] Sebagai pemimpin Partai Buruh yang baru, Ardern berhasil membuat Partai Buruh meraih 36.9% suara pemilih,[5] dimana pada bulan Juli sebelumnya, survey menunjukan Partai Buruh hanya masuk dalam 25% preferensi pemilih.[2]
Perdana Menteri Selandia Baru
Setelah lobi-lobi yang cukup alot, Jacinda Ardern akhirnya berhasil memperoleh koalisi untuk mengamankan setidaknya 63 kursi di Parlemen Selandia Baru, sekaligus membuatnya naik menjadi Perdana Menteri ke-40 Selandia Baru.[5][7] Seperti pendahulunya Helen Clark, Jacinda Ardern dalam pidato-pidato dan kebijakannya memberi perhatian khusus terhadap seni serta warisan dan kebudayaan Selandia Baru. Lebih khusus lagi, ia menyatakan akan mengurangi dampak dari kemiskinan terhadap anak-anak.[5] Arden juga dikenal sebagai sosok yang memberi perhatian khusus pada kebijakan-kebijakan yang terkait lingkungan hidup dan perubahan iklim.[2]
Kehidupan pribadi
Jacinda Ardern dibesarkan sebagai anggota dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, namun pada 2005 ia memutuskan keluar dari keanggotaan gereja tersebut karena dukungannya terhadap hak-hak dan kebebasan kaum homoseksual.[8] Pada Januari 2017, dalam sebuah wawancara, Jacinda Ardern menyatakan dirinya sebagai agnostik.[6]
Referensi
- ^ a b c d webmaster@waikato.ac.nz. "Waikato BCS grad Jacinda Ardern becomes leader of the NZ Labour Party" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ a b c d e f g h i j k "Jacinda Ardern | Biography, Facts, & Partner". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ staff, Guardian (2017-10-19). "Who is New Zealand's new prime minister? A profile of Jacinda Ardern". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "Jacinda Ardern's country childhood". Now To Love (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ a b c d e f g "Jacinda Ardern | NZHistory, New Zealand history online". nzhistory.govt.nz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ a b @kimknightnz, Kim Knight Feature writer, NZ Herald kim knight@nzherald co nz (2017-01-29). "The politics of life: The truth about Jacinda Ardern". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "Meet Jacinda Ardern, 37, New Zealand's Next Prime Minister". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ @nickjonesnzer, Nicholas Jones Political reporter, NZ Herald nicholas jones@nzherald co nz (2017-07-31). "Who is Jacinda Ardern?". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 2017-11-15.