Lompat ke isi

Reinhold Niebuhr

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Juli 2008 15.07 oleh Loveless (bicara | kontrib) (bot Menambah: es:Reinhold Niebuhr)

Karl Paul Reinhold Niebuhr (21 June 189211 Juni 1971) adalah seorang teolog Protestan yang terkenal karena penelitiannya mengenai tugas dalam menghubungkan iman Kristen dengan realitas politik modern dan diplomasi. Ia merupakan penyumbang penting terhadap pemikiran mengenai perang yang sah.

Niebuhr dilahirkan di Wright City, Missouri, AS, anak seorang pendeta Gereja Injili Jerman, Gustav, dan saudara laki-laki dari Helmut Richard Niebuhr. Niebuhr memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya dan menjadi pendeta. Ia belajar di Elmhurst College, Illinois, dan di situ kini ditempatkan sebuah patung besar dirinya. Ia lulus pada 1910 dan kemudian melanjutkan ke Seminari Eden, St. Louis, Missouri. Akhirnya ia belajar di Universitas Yale dan mendapatkan gelar Sarjana Teologinya pada 1914. Pada 1915, ia ditahbiskan menjadi pendeta. Dewan Misi Gereja Injili Jerman kemudian mengutusnya untuk melayani di Detroit. Anggota gerejanya berjumlah 65 orang ketika ia tiba di sana dan bertambah hingga hampir 700 orang ketika ia pindah dari sana. Pertumbuhannya sebagian disebabkan oleh perkembangan luar biasa dari industri mobil di kota itu.

Ketika ia menjadi pendeta, Niebuhr merasa terganggu oleh akibat-akibat industrialisme yang menghancurkan moral para buruhnya. Ia menjadi kritik yang vokal terhadap Henry Ford dan membiarkan para aktivis serikat buruh menggunakan mimbarnya untuk menyampaikan pesan mereka tentang hak-hak kaum buruh. Niebuhr mencatat kondisi-kondisi yang tidak manusiawi, yang dihasilkan oleh barisan assembling dan praktik-praktik perburuhan yang sangat merugikan.

Pada 1923 Niebuhr mengunjungi Eropa untuk bertemu dengan sejumlah intelektual dan teolog. Kondisi-kondisi yang disaksikannya di Jerman di bawah penduduk Prancis membuat Niebuhr cemas dan memperkuat pandangan-pandangan pasifis yang dianutnya karena muak terhadap Perang Dunia I.

Pada 1928, Niebuhr menjadi professor Teologi Praktika di Seminari Teologi Union di New York. Sebelum tiba di seminari itu, Niebuhr menuliskan makna pengalaman pribadinya di gerejanya di Detroit dalam bukunya Leaves From the Notebook of a Tamed Cynic (“Lembaran-lembaran Catatan dari Seorang Sinis yang Dijinakkan). Sementara mengajar teologi di Seminari Teologi Union, Niebuhr dipengaruhi oleh Dietrich Bonhoeffer dari Gereja yang Mengaku yang anti Nazi

Pada tahun 1930-an Niebuhr menjadi seorang pemimpin terkemuka dari fraksi militan Partai Sosialis Amerika, dan menganjurkan agar agenda front Bersatu dari Partai Komunis AS diterima. Posisi ini sangat berlawanan dengan posisi yang kelak menjadi cirinya dalam kariernya. Menurut otobiografi dari lawan fraksinya, Louis Waldman, Niebuhr bahkan memimpin latihan-latihan kemiliteran di antara anggota-anggota muda partainya.

Pada saat Perang Dunia II pecah, kecenderungan pasifis dari akar liberalnya mendapatkan tantangan, dan ia mulai menjauhkan diri dari pasifisme rekan-rekannya yang lebih liberal, dan menjadi pendukung perang yang gigih. Tak lama kemudian Niebuhr meninggalkan Persekutuan Rekonsiliasi, sebuah kelompok berorientasi damai dari teolog dan pendeta, dan menjadi salah seorang pengkritiknya yang paling tajam. Tindakan Niebuhr meninggalkan teman-temannya ini berkembang menjadi suatu gerakan yang dikenal sebagai Realisme Kristen dan Niebuhr diakui sebagai salah satu pendukungnya yang utama. Realisme Kristen memberikan pendekatan dengan pemikiran yang lebih serius terhadap politik ketimbang idealisme yang dianut oleh banyak rekan sezaman Niebuhr. Di dalam kerangka Realisme Kristen, Niebuhr menjadi pendukung tindakan AS dalam Perang Dunia II, anti komunisme, dan pengembangan senjata nuklir.

Pada 1952, ia menulis The Irony of American History (Ironi Sejarah Amerika) dan di situ ia menceritakan berbagai perjuangan (politik, ideologis, moral dan keagamaan) yang pernah diikutinya. Tulisan-tulisannya mencerminkan kritik yang tajam terhadap liberalisme injil sosial di maas mudanya, dan pencariannya akan alternatif-alternatifnya. Untuk sementara waktu ia mencoba membuat sintesis dari berbagai unsure Marxisme dan kekristenan. Namun pengalaman politiknya serta Both his political experience dan nilai-nilai kekristenannya yang semakin mendalam menyebabkan ia meninggalkan upaya itu dan menggantikannya dengan sebuah ideology yang disebutnya Realisme Kristen. Pandangan-pandangan ini menggabungkan Augustinianisme dari Reformasi dengan hikmat politiknya sendiri yang diperolehnya berkat perjuangannya. Pandangan-pandangannya dirumuskannya dalam kuliah-kuliah Gifford yang diterbitkan dengan judul The Nature and Destiny of Man (Hakikat dan Tujuan Manusia), yang dianggap sebagai maha karyanya, dan hampir mendekati penyajian sistematik dari teologi praktikanya.

Niebuhr membuat pengamatan-pengamatan yang tajam mengenai kondisi manusia, sambil menekankan aspek-aspek sosial dan politiknya.. Tak ada teolog lain yang pernah menimbulkan dampak yang demikian mendalam terhadap ilmu-ilmu sosial. Selama dua dasawarsa gagasan-gagasannya memberikan pengaruh yang paling penting terhadap teologi di seminari-seminari Amerika.


Karya-karya Niebuhr dibaca luas oleh para pemimpin Kristen pada tahun-tahun setelah perang dunia, dan yang paling terkenal adalah oleh Martin Luther King, Jr.. Tulisan-tulisannya pun mempengaruhi identitas nasional Amerika yang sedang berkembang pada masa setelah perang. Tanpa disengaja ia telah mengilhami suatu psikhe Amerika yang membangkitkan sosok perjuangan keadilan di dunia yang mitologis—suatu pemahaman yang ditekankannya adalah suatu visi tentang apa yang diharapkan terjadi, bukan gambaran tentang Amerika pada saat itu. Niebuhr melihat Amerika yang bergerak ke arah keadilan, meskipun gagal dalam segi keseteraan rasial dan kebijakan luar negeri di Vietnam. Ketika menulis tentang keseteraan kelas, ia berkata, "Kita telah mencapai suatu kesetaraan tertentu dalam masyarakat ekonomi dengan saling memperhadapkan kekuasaan yang terorganisasi dengan kekuasaan yang terorganisasi lainnya".

Pada 1964 ia dianugerahi Medali Kemerdekaan Kepresidenan.

Niebuhr adalah penulis Doa Keteduhan yang digunakan oleh Alcoholics Anonymous. Tentang doa ini, ia berkata: "Sudah tentu, doa itu mungkin sudah beredar selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, namun saya berpikir demikian. Saya benar-benar percaya bahwa sayalah yang menulisnya sendiri.

Bibliografi

Pranala luar