Pulau Kolepom
Negara | Indonesia |
---|---|
Gugus kepulauan | Papua |
Provinsi | Papua |
Kabupaten | Merauke |
Luas | 11.600 km² |
Populasi | 11.000 |
Pulau Yos Sudarso adalah sebuah pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Indonesia. Pulau ini dipisahkan oleh selat yang sempit dari pulau utama Nugini. Nama pulau ini berasal dari seorang pahlawan Trikora, Yos Sudarso, dan juga dikenal dengan nama Pulau Kolepon, Pulau Dolok, dan Pulau Kimaam. Sewaktu penjajahan Belanda, pulau ini disebut "Pulau Frederik Hendrik".
Pulau yang bentuknya menyerupai daun ini panjangnya sekitar 165 km dengan luas wilayah 11.600 km². Pulau ini dikelilingi oleh pantai mangrove. Vegetasi mangrove menyebar hingga ke pedalaman pulau ini dan sebagaian besar masih berada dalam kondisi alamiahnya. Dengan demikian, bila terjadi kenaikan muka laut yang sesuai dengan skenario IPCC, mangrove di pulau ini diperkirakan masih dapat beradaptasi dengan baik sehingga keberadaan pulau ini tidak akan terganggu secara signifikan. Kemampuan adaptasi dari mangrove tersebut didukung oleh tingginya suplai muatan sedimen dari daratan Pulau Papua ke kawasan tersebut.
Pulau Yos Sudarso ini berada di Paparan Sahul yang stabil. Dalam sejarah geologi, dimasa lalu muka laut pernah turun hingga sekitar 100 meter lebih rendah dari posisi muka laut sekarang. Dengan demikian, pulau ini diperkirakan pada saat itu ukurannya lebih besar. Jejak-jejak alur sungai purba yang berada di bawah laut sekarang dapat terlihat di perairan dekat pantai di sekitar Cape Valsch.
Terbentuknya Pulau
Pulau Yos Sudarso memiliki asal usul terbentuknya pulau yang sama dengan Pulau Papua. Keberadaan Pulau Papua saat ini, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Tektonik Pulau Papua pada saat ini berada pada bagian tepi utara Lempeng Indo-Australia, yang berkembang akibat adanya pertemuan antara Lempeng Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat. Dua lempeng utama ini mempunyai sejarah evolusi yang diidentifikasi yang berkaitan erat dengan perkembangan sari proses magmatik dan pembentukan busur gunung api yang berasoisasi dengan mineralisasi emas phorpir dan emas epithermal.
Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya.
Pulau-pulau sekitar
Di sekitar pulau Dolak terdapat beberapa pulau kecil: