Lompat ke isi

Detective School Q

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Februari 2006 06.38 oleh *drew (bicara | kontrib) (hapus bagian pov, {{rapikan}})

Detective School Q adalah sebuah manga karya Seimaru Amagi dan Fumiya Sato yang merupakan pengarang Detektif Kindaichi.

Komik ini bercerita tentang Grup Detektif yang berasal dari Sekolah Detektif yang dipimpin oleh Morihiko Dan. Pemeran utama pada komik ini bernama Kyu seorang anak Kelas 3 SMP. Selain Kyu ada beberapa orang lagi, di antaranya Megumi Minami yang meiliki kemampuan ingatan fotografis, Kintaro Toyama yang memiliki insting liar, Kazuma Narusawa dan Ryu Amakusa yang ternyata adalah cucu dari KIng Hades, Pemimpin tertinggi dari Meiosei, organisasi yang merupakan musuh besar dari Pak Dan dan DDS.

Cerita berkisar di seputar aktivitas mereka sehari-hari di sekitar sekolah, pemecahan kasus serta konflik pribadi Ryu.

TAMPILAN

Berbeda dengan karya Fumiya Sato sebelumnya, yaitu Detektif Kindaichi, gambar secara keseluruhan mengalami perbaikan yang cukup drastis. Bila anda mengikuti Detektif Kindaichi (file) dari sejak no 1 sampai 20, lalu Kindaichi case, akan ditemukan perubahan/evolusi gambar yang cukup hebat. Hingga, pada akhirnya Detective SchoolQ merupakan puncak dari evolusi tersebut. Mungkin karena ini adalah karya terbaru dari sensei berdua.

Karakter digambar dengan lebih baik, dan dengan pewarnaan dan shading yang jauh lebih matang dibandingkan karya-karya terdahulu. Bila anda perhatikan, karakter setiap tokoh dalam Detective School Q ini, digambar dengan matang, sesuai dengan sifatnya masing-masing. Yang paling mudah diamati, adalah model baju yang dikenakan. Model baju yang dikenakan Ryu Amakusa misalnya, terkesan 'bangsawan' dan bila dicermati, seolah merupakan hasil perancang terkenal. Ryu hampir selalu mengenakan kerah tinggi, yang akan mengesankan resmi, meskipun baju tersebut merupakan baju santai. Pernahkah anda perhatikan bahwa Sedangkan model baju yang diterapkan untuk Kyu, lebih terkesan kekanakan dan santai. Apalagi untuk Kazuma, kesan kekanakan benar-benar ditonjolkan.

CERITA Cerita pengait yang mengalir adalah konflik karakter, nanti dibahas dibawah. Cerita yang merupakan 'menu utama' yaitu kasusnya, dibuat tidak serumit Kindaichi, serta lebih beragam (tidak melulu pembunuhan). Kasus paling panjang biasanya habis dalam 2 buku saja, tidak seperti Kindaichi yang bisa berbuku-buku untuk satu kasus saja.

Seimaru Amagi menyajikan cerita yang memang berbeda dengan pendahulunya, Kanari (pengarang cerita Kindaichi). Tidak ruwet, bisa dipecahkan pembaca dgn cukup mudah, tapi bermain sisi psikologis. Keberagaman ini juga membuat pembaca tidak jenuh. Ada kasus-kasus yang melibatkan penipuan berupa hantu, dan UFO misalnya.

KARAKTER

Seimaru Amagi mengarahkan konsentrasi terbesarnya disini. Penggarapan karakter yang serius terlihat sekali disini. Berbeda dengan Kindaichi file, Detektif Kindaichi dan Kindaichi case, yang semuanya mengandalkan cerita kasus untuk 'menarik' pembaca untuk terus mengikuti alur cerita, kali ini konflik psikologis Ryu lah yang dijadikan 'rantai' penarik pembaca untuk terus mengikuti alur cerita.

Karakter digarap dengan sangat matang. Yang paling terlihat adalah Ryu Amakusa. Ryu adalah tokoh yang disituasikan dalam kondisi pertentangan batin yang sangat hebat. Dia dari kecil dididik untuk menjadi pengganti kakeknya dalam memimpin organisasi kriminal yang hebat bernama Meiosei. Praktis, dia sadar bahwa sejak kecil dia di-cap penjahat, dan didarahnya mengalir darah 'iblis kebanggaan' King Hades, seorang penjahat jenius.

Akan tetapi, dia dimasukkan ke dalam Sekolah detektif, yang akhirnya, mengeluarkan kecenderungan dirinya untuk memenangkan kebenaran dan keadilan. Disitulah, konflik psikologis itu terjadi. Dia yang di luar merupakan anak sempurna (tampan, jenius, kuat, baik lagi), tapi didalam, dia sebetulnya minder dan tersiksa karena kenyataan bahwa dia adalah seorang penjahat secara darah.

Kesepian dan rasa ketak berdayaannya melawan nasib, dipertentangkan dengan dukungan teman-temannya yang hangat, serta semangat dia sendiri untuk melawan organisasi keji tersebut dengan tangannya sendiri.

Pertarungan didalam dirinya, ditambah dengan usaha dia mencari jati diri, karena dia tidak tahu siapa ayah ibunya (sudah meninggal) serta kasus demi kasus yang melibatkan meiosei, yagn juga melibatkan kaki tangan sang kakek, mengalirkan arus cerita yang tanpa sadar akan menyedot anda kedalam dunia lain, dunia Sekolah Detektif Dan.

Akankah dia memilih untuk menjadi penerus meiosei? Ataukah dia memilih menjadi detektif? Garis tipis antara penjahat dan detektif,yang ditentukan oleh hati nurani dan rasa keadilanlah, yang akan menentukannya.