Lompat ke isi

Subnivium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Februari 2020 07.41 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menambah referensi)

Subnivium merupakan sebuah area yang terletak di antara tumpukan salju dan tanah. Subnivium adalah sebuah ekosistem penting bagi beberapa spesies makhluk hidup. Suhu normal subnivium adalah 0° Celsius. Beberapa makhluk hidup memiliki ketergantungan pada keberadaan subnivium.[1] Subnivium merupakan tempat perlindungan bagi keanekaragaman tanaman, mamalia, amfibi, burung, dan arthropoda. Makhluk-makhluk hidup tersebut berlindung dari suhu musim dingin yang ekstrem.[2] Subnivium dengan ketebalan salju yang cukup dan berongga akan memiliki kemampuan mencegah dingin yang baik. Sebaliknya, subnivium dengan ketebalan salju yang tipis dan tidak berongga akan memiliki suhu yang lebih dingin. [1]

Pembentukan

Subnivium terbentuk dari hasil sublimasi dan kondensasi di dalam bungkusan salju yang terjadi secara terus menerus. Subnivium terbentuk selama perpindahan uap air dari daerah dengan kepadatan uap yang tinggi ke kepadatan uap yang rendah. Kepadatan uap yang tinggi terletak pada permukaan tanah, sedangkan kepadatan uap yang rendah terletak pada permukaan salju. Gerakan uap ini membuat ukuran kristal es di lapisan salju paling bawah menjadi sangat kecil. Ini juga menghasilkan jaringan kristal yang saling terhubung secara longgar. Jaringan kristal ini memiliki kepadatan yang rendah, sehingga dapat menahan panas yang dilepaskan dari tanah. Ketika salju cukup tebal, daya hantar panas yang rendah dari sekumpulan salju mengisolasi subnivium. Ini menciptakan suatu iklim di area sempit yang lebih hangat dan lebih stabil dibandingkan dengan suhu udara di atas permukaan salju.[2]

Fakto-faktor yang Mempengaruhi

Subnivium merupakan hasil dari keseimbangan antara suhu lingkungan, ketebalan salju, dan kepadatan salju. Suhu lingkungan berfungsi menghambat sistem. Suhu lingkungan mampu mempengaruhi frekuensi hujan salju. Ini turut mempengaruhi perubahan ketebalan dan kepadatan salju.[2]

Referensi

  1. ^ a b Redaksi 1000guru (2016-12-14). "Subnivium: Di Bawah Selimut Salju". Majalah 1000guru (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-05. 
  2. ^ a b c Thompson, Kimberly L.; Zuckerberg, Benjamin; Porter, Warren P.; Pauli, Jonathan N. (2018-06). "The phenology of the subnivium". Environmental Research Letters (dalam bahasa Inggris). 13 (6): 064037. doi:10.1088/1748-9326/aac670. ISSN 1748-9326.