Lompat ke isi

Demam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Demam
Termometer kedokteran analog yang menunjukan suhu 38,7 °C atau 101,7 °F
ICD-10ICD10 R 50 r 50
ICD-9ICD9 780.6
DiseasesDB18924
MedlinePlus003090
eMedicinemed/785
MeSHD005334

Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 °C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga merupakan pertanda bahwa sel darah putih sedang melawan suatu virus atau bakteri. Anak yang memiliki suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan kejang demam. Demam yang melebihi tiga hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lainnya. Penanganan demam biasanya dengan diberikan obat antipiretik seperti parasetamol atau ibuprofen.

Demam memang menjadi sebuah masalah yang hampir semua orang pasti mengalaminya, bahkan gejala demam ini telah memakan banyak korban jika tidak ditangani dengan baik. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam. Salah satunya adalah minum air hangat, tempelkan handuk basah di bagian kepala atau dahi sebagai kompres, mandi air hangat serta beristirahat total ataupun mengonsumsi makanan bergizi.

Gejala

Seseorang mengalami demam ketika suhu tubuh naik di atas kisaran normal. Selain kenaikan suhu, beberapa gejala dan tanda di bawah ini dapat menjadi gejala tambahan, antara lain:

  • berkeringat[1]
  • kedinginan dan/atau menggigil
  • sakit kepala
  • nyeri otot
  • kehilangan selera makan
  • sifat mudah marah
  • dehidrasi
  • kelemahan umum

Anak-anak antara usia 6 bulan hingga 5 tahun berkemungkinan mengalami kejang demam. Kira-kira sepertiga dari anak-anak yang mengalami kejang demam akan mengalami kejang lainnya, paling umum dalam 12 bulan kemudian.[2]

Referensi

  1. ^ Kesehatan, Kedokteran (01 Agustus 2019). "Gejala Keringat Malam Hari Pada Pria dan Wanita". Gejala Keringat Malam Hari. Diakses tanggal 10 Maret 2020. 
  2. ^ Zuhdy, Dr (11 Februari 2020). "Demam Tinggi". Informasi Kedokteran Klinis. Diakses tanggal 10 Maret 2020.