Lompat ke isi

Sagitta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Februari 2005 05.54 oleh Djoko (bicara | kontrib) (revisi)


Sagitta
KependekanSge
GenitifSagittae
ArtiPanah
Aksensio rekta19h 50m
Deklinasi+18.66°
Tampak pada lintangAntara 90° dan −70°
Penampakan terbaikSeptember
Luas
- Total
Urutan ke-86
80 derajat persegi
Banyaknya bintang dengan
magnitudo tampak < 3
none
Bintang tercerah
- Magnitudo tampak
Gamma Sge
3.47
Hujan meteor
  • none
Rasi bintang yang berbatasan

Sagitta, panah, adalah rasi bintang terkecil ketiga (hanya Equuleus dan Crux yang lebih kecil). Rasi ini juga dimasukkan oleh Ptolemy. Pada waktu itu, luas rasi ini malah lebih kecil, dan hanya sekitar 4 derajat persegi. Rasi ini juga merupakan satu dari 88 rasi bintang yang diakui oleh IAU.


Terletak tidak begitu jauh di sebelah utara ekuator, rasi bintang ini dapat dilihat dari manapun kecuali belahan paling selatan dari bumi.
Sagitta dikelilingi oleh rasi-rasi bintang berikut ini (mulai dari utara searah jarum jam): si rubah kecil Vulpecula, sang pahlawan mitos Hercules, sang elang Aquila dan si lumba-lumba Delphinus.

Karakteristik Utama

Berikut ini adalah beberapa bintang cerah pada rasi Sagitta:

  • Alpha (α) Sge: juga dikenal sebagai Sham, bintang raksasa kuning terang ini memiliki kelas spektral G1 II (dengan 4.37m) terletak pada jarak 610 tahun cahaya dan bersama dengan β Sge (juga 4.37m) membentuk bulu-bulu panah atau panah berujung dua yang dahulu pernah dipakai oleh tentara Romawi.
  • Gamma Sge (γ) : Bintang raksasa dingin ini (M0 III, 3.47m) bersama dengan δ Sge dan ε Sge melambangkan batang panah. Bintang ini berada pada jarak sekitar 170 tahun cahaya.
  • Delta Sge (δ): M2 II+A0 V (diperkirakan merupakan visual ganda; mungkin satu citra, spektrum komposit), 3.82m
  • Epsilon (ε) Sge: G8 III, 5.66m, bintang jamak (4 komponen; komponen B merupakan komponen optik)
  • Eta (η) Sge: Bintang dengan kelas speltral K2 III dengan 5.1m ini dimiliki oleh gugus bergerak Hyades.

Objek Langit Jauh Utama

Sejarah

Dahulu nama Sham menunjuk pada keseluruhan rasi, dan bukan hanya α Sge saja. Rasi bintang ini adalah satu dari beberapa kasus di mana Johann Bayer gagal menamai bintangnya dalam urutan yang benar. Dalam hal ini, bintang tercerahnya justru memperoleh status γ. Contoh rasi lain yang juga mengalami kekeliruan semacam ini adalah Orion.

Mitologi

Sekalipun Sagitta tidak mempunyai bintang yang cukup cerah, banyak kebudayaan telah melihatnya sebagai panah, misalnya orang Persia, Ibrani, Yunani dan Romawi. Oleh karena itu, cerita yang menjelaskan arti dari Sagitta amatlah beranekaragam. Dua cerita yang paling penting mengikutsertakan rasi bintang di sekitarnya seperti Hercules (di sebelah barat) dan Aquila (di sebelah timur).

Menurut cerita yang pertama, Prometheus dari Titan mencuri api dari Tuhan dan membawanya pada manusia. Hal ini membuat Zeus marah dan dia pun dirantai pada suatu batu besar di mana seekor elang (Aquila) memakan hatinya setiap hari; dan karena Prometheus tidak bisa mati maka hatinya tumbuh kembali setiap hari, dan sang elang dapat kembali memakan hatinya lagi... Herakles (sama dengan Hercules dari Romawi) menyelamatkannya dari hukuman tiada akhir ini saat satu dari dua belas pekerjanya membunuh burung itu dengan suatu bidikan panah dan kemudian membebaskannya.

Cerita lainnya berkaitan dengan bagaimana Herakles membunuh burung-burung Stymphalian, yang meneror Arcadia, dengan menggunakan suara. Burung-burung Stymphalian itu adalah Aquila, Cygnus dan Lyra.

Sagitta pernah juga dianggap sebagai panah Cupid atau sebagai panah yang ditembakkan oleh Sagittarius ke arah Scorpius. Interpretasi lain menganggapnya sebagai panah yang ditembakkan oleh Centaurus ke arah Aquila, karena Centaurus menghadap ke arah yang benar dan pada sudut yang cukup sesuai dengan arah panah, sedangkan Sagittarius langsung berada di bawahnya menghadap arah yang berlawanan (ke arah Centaurus).

Sebagai hasil dari interpretasi di mana Centaurus menembakkan panah, terdapat pula mitos di mana Chiron (yang biasanya dikenali sebagai Centaurus), telah terluka parah oleh Herakles, menyerahkan kemampuannya untuk tidak dapat mati, dan menggantikan tempat Prometheus, Herakles/Chiron kemudian membunuh Aquila sehingga Chiron tidak menderita seperti Prometheus. Kemudian bersama dengan Lupus, cerita ini mungkin dijadikan dasar cerita Erymanthian Boar (yang merupakan satu dari pekerja Herakles).

Lihat Juga