Lompat ke isi

Mahkota dewa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Juli 2021 16.02 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}})
Phaleria macrocarpa
Ripe Phaleria macrocarpa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. macrocarpa
Nama binomial
Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.
Buah mahkota dewa

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) atau dalam bahasa melayu pohon simalakama, yang buahnya juga di sebut buah simalakama. Disinilah muncul pribahasa bagaikan buah simalakama. Karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

  • Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • Sumber anti bakteri dan anti virus
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • Meningkatkan vitalitas
    • Mengurangi kadar gula dalam darah
    • Mengurangi penggumpalan darah
  • Flavonoid
    • Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
    • Mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • Berfungsi sebagai anti-oksidan
    • Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol

Tanaman atau pohon mahkota dewa sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukan mutu hasil pengeringan yang tinggi.[1]

Buah mahkota dewa yang ada di pohon

Nama Lain

  • Makuto Rojo
  • Makuto Ratu
  • Obat Dewa
  • Pau (Obat Pusaka)
  • Crown of God (Inggris)
  • Boh Anggota Dewan (Aceh)
  • Simalakama (bahasa malayu)

Referensi

  1. ^ Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.

Daftar Pustaka