Lompat ke isi

Fetisisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Agustus 2020 10.08 oleh CakImam12 (bicara | kontrib) (Tingkatan dalam Fetisisme)

Fetisisme (berasal dari kata fetishism yang artinya benda sakti) adalah kepercayaan akan adanya kekuatan sakti dalam benda tertentu dan segala aktivitas untuk mempergunakan benda-benda sakti semacam itu dalam ilmu gaib.[1] Biasanya, istilah ini digunakan untuk menunjukkan dorongan seksual yang ditujukan kepada benda-benda milik jenis kelamin berlawanan, misalnya seorang laki-laki yang tertarik pada pakaian dalam, sepatu, kaos kaki, rambut perempuan.[1] Melalui benda non-seksual, benda mati atau bagian dari tubuh seseorang, orang-orang fetisisme mendapatkan kenimatan seksual.[2] Ada beberapa klasifikasi fetisisme, di antaranya [2]:

  1. Furry Fandom yakni klasifikasi yang diberikan kepada orang yang suka berdandan atau menonton orang dengan pakaian hewan.[2] Orang yang berklasifikasi fetisisme seperti ini biasanya suka menonton pornografi atau melakukan hubungan seksual dengan orang yang berpakaian seperti hewan.[2] Terkadang ia hanya melibatkan sentuhan non-seksual atau menggosokkan anggota tubuh pada kostum hewan tersebut.[2]
  2. Teratofilia adalah daya tarik seksual untuk menjadi cacat atau memiliki kondisi yang mengerikan.[2] Salah satu jenis teratofilia adalah ketertarikan untuk diamputasi untuk mendapatkan kepuasan seksual.[2]
  3. Urolagnia adalah fetisisme yang dialami orang ketika mendapatkan kenikmatan seksual dari buang air kecil atau menonton orang lain buang air kecil.[2] Dalam beberapa kasus ini dapat menyebabkan urophagia, yaitu orang yang suka mengonsumsi urine.[2]
  4. Emetofilia adalah kondisi seseorang yang mendapatkan kenikmatan seksual dengan muntah atau melihat muntahan orang lain.[2] Orang dengan kondisi ini menganggap muntah dapat membangkitkan emosi yang kuat untuk tujuan seksual.[2]
  5. Fetisisme darah (Blood Fetish)adalah orang-orang yang mendapatkan kepuasan seksualnya dengan melihat seseorang berdarah, biasanya berdarah dan tak mengenakan pakaian.[2] Blood fetish sering disertai dengan menjilat atau minum darah dari orang lain.[2] Hal ini biasanya dilakukan dengan menggigit atau menggunakan pisau cukur.[2]
  6. Coprofilia adalah kenikmatan seksual yang berasal dari kotoran.[2] Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan menikmati kotoran pasangannya yang dibuang di mulut orang tersebut.[2] Coprofilia juga dapat mencakup coprophagia, yaitu orang yang mengonsumsi tinja.
  7. Crush Fetish adalah orang yang mendapatkan rangsangan seksual dengan menghancurkan benda atau membunuh serangga kecil hingga mati.[2]
  8. Klismafilia adalah orang yang mendapatkan kesenangan seksualnya dengan memasukkan cairan ke dalam kolon melalui anus.[2] Kondisi ini dikenal juga sebagai bentuk bentuk masturbasi dubur.[2]
  9. Necrofilia adalah kondisi seseorang yang mendapatkan daya tarik seksual pada mayat manusia.[2] Orang dengan kondisi ini sering menggali kuburan untuk mencuri dan melakukan hubungan seksual dengan mayat.[2]
  10. Anthropophagolagnia adalah seseorang yang mendapatkan kenikmatan seksual dengan aktivitas pemerkosaan.[2] Orang dengan kondisi ini akan berusaha memperkosa pasangannya bahkan dalam beberapa kasus juga membunuhnya.[2]

Tingkatan dalam Fetisisme:

Haniva Hasna, M. Krim, seorang Kriminolog mengatakan bahwa fetishisme adalah ketertarikan seksual yang kuat dan berulang terhadap objek yang tidak hidup. Dalam fetishisme fokus seksualnya adalah benda-benda (seperti sepatu, sarung tangan, pakaian dalam, stocking, dll) yang berhubungan erat dengan tubuh manusia. Objeknya disebut fetish sedangkan penderitanya disebut fetishis. Haniva memaparkan bahwa fetisisme pada umumnya dapat di terima oleh masyarakat selama tidak menimbulkan bahaya akibat kekerasan dan paksaan. Namun, sebaliknya akan menjadi masalah bila dilakukan dengan cara cara yang tidak layak, membuat pihak lain terluka baik fisik maupun psikis akibat perbuatan yang tergolong ekstrem.[3]

1. Fetish tingkat pertama/pemuja (desire)

Fetish desire misalnya seorang pria mengidamkan wanita berpayudara besar, berambut lurus, berbibir tipis. Saat tidak mendapatkan hal tersebut tidak akan pula membawa masalah pada dirinya.

2. Fetish tingkat kedua/pecandu (cravers)

Fetish cravers adalah lanjutan dari pemuja, bisa pula disebut dengan “amat membutuhkan”. Bila kriteria fetish tidak ditemukan maka akan gagal mendapat kepuasan.

3. Fetish tingkat menengah

Fetish tingkat menengah mulai berbahaya karena fetishis akan melakukan apapun demi mendapatkan fethisnya, seperti menculik, menyiksa atau hal hal sadis lainnya.

4. Fetis tingkat empat/tingkat tinggi

Fetis tingkat empat/tingkat tinggi lebih sadis lagi karena fethisis tidak peduli dengan hal lain selain fetishnya. Misal seseorang fetish terhadap stocking yang dipakai seorang wanita dan atau menyukai bagian tubuh tertentu, maka dia akan mengejar wanita itu untuk mendapatkan fetishnya, tanpa mempertimbangkan pemilik bagian tubuh tersebut.

5. Fetish tingkat lima/fetis murderer

Pada level fetis murderer, fetisis akan rela membunuh, memutilasi demi mendapatkan fetish yang diinginkan.

Referensi

  1. ^ a b (Indonesia) Shaadily, Hassan. Ensiklopedia Indonesia Jilid 3. Jakarta: Ichtiar Baru dan Van Hoeve.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w (Indonesia) "Fantasi Seks Aneh si Fetisisme". 
  3. ^ A. Firdaus, Medcom (2020-07-30). "Tingkatan dalam Fetisisme". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-07-30.