Lompat ke isi

Sosiologi politik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Desember 2023 03.38 oleh Fadya1990 (bicara | kontrib)

Sosiologi politik mempelajari hubungan antara negara dan masyarakat.[1] Disiplin ilmu ini menggunakan sejarah komparatif untuk menganalisis tren sosio-politik yang sedang terjadi. Pertanyaan penelitian yang biasa dilontarkan dalam bidang ini adalah: "Mengapa sedikit sekali warga Amerika Serikat yang memberikan suara mereka?"[2] Bidang ini berkembang dari karya Max Weber, Barrington Moore, Jr., dan Moisey Ostrogorsky.[3] Sosiologi politik juga memberikan penekanan terhadap pendekatan fungsional struktural yaitu dalam hal perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem politik dan keberlangsungan suatu sistem politik untuk tetap hidup yang prosesnya berlangsung dalam lembaga-lembaga politik.[4] Sosiologi politik mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural, lingkungan politik dan lingkungan sosial dari masyarakat individu yang bersangkutan.[5]

Menurut Bottommore (1983), sosiologi politik menaruh perhatian terhadap masalah kekuasaan. Adapun objek utama sosiologi politik adalah dan seharusnya, fenomena kekuasaan di tingkat masyarakat yang inklusif (baik masyarakat itu merupakan suku, negara, kerajaan, ataupun jenis lainnya); hubungan-hubungan di antara masyarakat-masyarakat tersebut; dan gerakan-gerakan sosial, organisasi, dan lembaga yang secara langsung terlibat dalam penentuan kekuasaan tersebut. Karena dalam suasana inilah kekuasaan nampak dalam bentuknya yang paling murni dan jelas, dan hanya dari sudut pandang inilah segala manifestasinya dalam berbagai bentuk dapat dipahami secara optimal. Sejalan dengan pendapat tersebut, Duverger (1993) mengemukakan bahwa sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando, di dalam semua masyarakat manusia, bukan saja di dalam masyarakat nasional. Konsepsi ini berasal dari perbedaan antara yang memerintah (governants) dan yang diperintah (governes). Setiap kelompok masyarakat dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang sifatnya cuma sekejap mata saja sampai kepada yang paling stabil, ada orang yang memerintah dan mereka mematuhinya, mereka yang memberikan perintah dan mereka yang mentaatinya, mereka yang membuat keputusan dan mereka yang mematuhi keputusan tersebut.[6]

Definisi

Berikut merupakan definisi sosiologi politik menurut para ahli:

Damsar
Sosiologi politik merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat yang mana di dalamnya terdapat proes dan pola interaksi sosial, dalam hubungan dengan politik. Masyarakat menuntun individu untuk melakukan kegiatan politik berdasarkan norma, etika adat, dan hukum yang berlaku di masyarakat.
A.A. Said Gatara dan Moh. Dzulkiah Said
Sosiologi politik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik, hubungan antara masyarakat dengan lembaga-lembaga politik di satu sisi dan masyarakat dengan proses politik sisi yang lain.
Maurice Duvenger
Sosiologi politik adalah ilmu mengenai kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando dalam semua level masyarakat manusia, yang tidak hanya di dalam masyarakat nasional, tetapi juga masyarakat lokal dan masyarakat internasional.
Sherman dan Kolker
Sosiologi politik adalah ilmu yang mempelajari partisipasi dalam pembuatan keputusan tentang suatu kehidupan.
Michael Rush dan Philip Althoff
Sosiologi politik adalah proses hubungan antara masyarakat dan politik, hubungan antara struktur-struktur sosial, dan hubungan antara tingkah laku sosial serta tingkah laku politik. Fokus kajiannya adalah sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik, dan komunikasi politik. [7]
Tom Bottomore
Sosiologi politik adalah kajian mengenai demokrasi, kelas sosial, gerakan sosial, partai politik, aksi politik, perubahan politik dan konflik, negara, nasionalisme, pembangunan dan politik global. [8]
Keith Faulks
Sosiologi politik merupakan studi mengenai hubungan kekuasaan yang saling tergantung (interdependen) antara negara dan masyarakat sipil. [7]

Catatan kaki

  1. ^ Nash, Kate (2000). Contemporary Political Sociology. United Kingdom: Wiley-Blackwell. hlm. 1–3. ISBN 0631206612, 9780631206613 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 
  2. ^ Piven, F. (1988) Why Americans Don't Vote: And Why Politicians Want it That Way Pantheon. ISBN 0-679-72318-8
  3. ^ Lipset, S.M. Introduction: Ostrogorski and the Analytical Approach to the Comparative Study of Political Parties in M. Ostrogorski, Democracy and the Organization of Political (2 vol, 1964; 1982 ed.)
  4. ^ Fitri, Tin Amalia (2015-12-12). "TINJAUAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN MASYARAKAT INDONESIA (Persfektif Sosiologi Politik)". Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam. 11 (2): 125. doi:10.24042/tps.v11i2.1613. ISSN 2655-6057. 
  5. ^ "Diktat Kuliah Sosiologi Politik" (PDF). hlm. 9. 
  6. ^ Kasnawi, M. Tahir; Thaha, Rasyid (2014). Kekuatan Sosial Politik Indonesia (dalam bahasa Indonesian). 2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1–40. ISBN 978-979-689-931-9. 
  7. ^ a b Fitria Dewi, Susi (2017). Sosiologi Politik. Yogyakarta: GRE PUBLISHING. hlm. 9. 
  8. ^ Bottomore, Tom (1992). Sosiologi Politik. Jakarta: Rineka Cipta. 

Lihat pula