Metode Mill
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/99/John_Stuart_Mill_by_London_Stereoscopic_Company%2C_c1870.jpg/220px-John_Stuart_Mill_by_London_Stereoscopic_Company%2C_c1870.jpg)
Metode Mill adalah lima metode induksi yang dikemukakan oleh John Stuart Mill (1806–1873) dalam bukunya tahun 1843 A System of Logic.[1] Pada awalnya Mill merumuskan empat metode induksi yaitu: metode persetujuan, metode perbedaan, metode persamaan variasi, metode sisasisihan. Kemudian orang sesudah Mill datang menambah satu metode lagi yaitu metode gabungan persetujuan dan perbedaan.[2]
Metode
Metode persetujuan
Apabila ada dua macam peristiwa atau lebih pada gejala yang diselidiki dan masing-masing peristiwa itu mempunyai faktor yang sama, maka faktor itu merupakan satu-satunya sebab bagi gejala yang diselidiki.
— John Stuart Mill (1843). A System of Logic, Vol. 1 (dalam bahasa Inggris). John W. Parker. hlm. 454.
Taruhlah contohnya dalam satu barak, dengan mendadak seantero penghuninya terkena berak dan muntah-muntah. Sebagian dari mereka diwawancarai untuk menemukan sebab dari musibah. Mereka dimintai keterangan tentang apa yang dimakan hari itu. Tentara kesatu menyatakan makan pempek, rambutan, rujak, pisang goreng, telur rebus, dan nasi goreng kiriman. Sampai ke tentara keenam dan ketujuh makan soto, mangga, pentol, dan nasi goreng kiriman. Bila masing-masing makanan yang dipilih tentara ini dituliskan dengan huruf A, B, C, D, E, dan F maka hasil permintaan keterangan ini akan lebih gamblang bila dibuat tabel seperti berikut:
Peristiwa | Faktor dan peristiwa | Gejala |
---|---|---|
A, –, C, D, E, F | Berak dan muntah-muntah | |
A, –, C, D, E, F | Berak dan muntah-muntah | |
A, B, C, D, E, F | Berak dan muntah-muntah | |
A, –, C, –, E, F | Berak dan muntah-muntah | |
–, B, –, D, E, F | Berak dan muntah-muntah | |
A, B, –, D, –, F | Berak dan muntah-muntah | |
–, B, C, D, E, F | Berak dan muntah-muntah |
Di sini terlihat gejala yang diselidik adalah "berak dan muntah-muntah" peristiwanya adalah "makan dari makanan kiriman" sedangkan jumlah peristiwanya ada tujuh.
Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa F penyebab berak dan muntah-muntah, jadi besar kemungkinan berak dan muntah-muntah di barak disebabkan oleh faktor yang ada pada setiap peristiwa yaitu nasi goreng kiriman.
Metode perbedaan
Jika sebuah peristiwa mengandung gejala yang diselidik dan sebuah peristiwa lain yang tidak mengandungnya, namun faktornya sama kecuali satu, dan satu itu terdapat peristiwa pertama maka faktor satu-satunya itu yang bisa menyebabkan peristiwanya berbeda itu adalah faktor yang tidak bisa dilepaskan dari sebab terjadinya gejala.
Contoh untuk metode ini dapat dikemukakan mengenai keracunan ringan pada barak tentara sebagaimana yang telah disebutkan. Pada penyelidikan yang lebih dalam ternyata tentara yang tidak makan nasi goreng kiriman tidak terserang berak dan muntah-muntah. Bila tentara yang tidak terserang berak dan muntah-muntah diberi kode t beserta tabel singkat sebagai berikut:
Peristiwa | Keadaan peristiwa | Gejala |
---|---|---|
A, B, C, D, E, F | berak dan muntah-muntah | |
A, B, C, D, E, – | tidak berak dan muntah-muntah |
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa F adalah sebab munculnya berak dan muntah-muntah. Dengan demikian itu dapat dikatakan bahwa besar kemungkinan nasi goreng kiriman yang menyebabkan berak dan muntah-muntah.
Persamaan variasi
Apabila suatu gejala yang dengan sesuatu cara berubah ketika gejala lain berubah dengan cara tertentu, maka gejala itu adalah sebab atau akibat dari gejala lain, atau berhubungan secara sebab akibat.
— John Stuart Mill, Mill, John Stuart (1843). A System of Logic, Vol. 1 (dalam bahasa Inggris). John W. Parker. hlm. 470.
Ambillah contoh dari hubungan panas dengan merkurium di termometer. Panas itu mengakibatkan kenaikan merkurium. Kenaikan merkurium memiliki variasi seperti panas itu. Maka merkurium dengan panas memiliki hubungan sebab akibat. Kalau ditampilkan dalam tabel maka metode persamaan variasi adalah sebagai berikut:
Sebab | Akibat |
---|---|
A B C | a b c |
A + B C | a + b c |
A - B C | a - b c |
Metode sisasisihan
![]() | Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Metode gabungan persetujuan dan perbedaan
![]() | Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Lihat pula
Referensi
- ^ Churchill, Robert Paul (1990). Logic: An Introduction (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2nd). New York: St. Martin's Press. hlm. 418. ISBN 978-0-312-02353-9. OCLC 21216829.
- ^ Drs. H. Mundiri (2014). Logika (dalam bahasa Indonesia). Indonesia: Rajawali Pers. hlm. 174. ISBN 979-421-398-5.