Dobo (kota)
Kota Dobo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Maluku |
Kabupaten | Kepulauan Aru |
Kecamatan | Pulau-Pulau Aru |
Luas | |
• Total | 24,56 km2 (9,48 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 46.226 |
• Kepadatan | 1.882/km2 (4,870/sq mi) |
Dobo adalah ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Aru, salah satu kabupaten di provinsi Maluku, Indonesia. Kota Dobo berada di pulau Wamar, salah satu pulau kecil dan terpisah dari pulau besar di kabupaten Kepulauan Aru.[2] Wilayah yang termasuk ke dalam kota Dobo ialah kelurahan Siwa Lima, Galai Dubu, dan desa Wangel.[1]
Kota Dobo selama berabad-abad lamanya terkenal sebagai penghasil mutiara berkualitas tinggi, dan memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar seperti ikan, lobster, teripang, rumput laut, dan hasil laut lainnya. Kota Dobo memiliki spesies hewan langka dan endemik seperti penyu, cendrawasih, kakatua, kuskus, kasuari, dan kanguru. Akan tetapi, ironisnya hewan-hewan tersebut sering diburu oleh para pemburu liar untuk dijual.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Penduduk
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2024 mencatat penduduk kota Dobo berjumlah 46.226 jiwa, dan penduduk terbanyak berada di kelurahan Siwa Lima.[1] Luas wilayah Dobo sekitar 24,56 km2, degan kepadatan penduduk 1.735,46 jiwa/km2.
Kelurahan/Desa | Penduduk (2024) |
---|---|
Siwa Lima | 33.428 |
Galai Dubu | 9.867 |
Wangel | 2.931 |
Total | 46.226 |
Suku bangsa
[sunting | sunting sumber]Suku bangsa utama yang mendiami kota Dobo adalah suku Aru. Suku Aru merupakan suku bangsa yang umumnya mendiami Kepulauan Aru, bagian dari kawasan Maluku bagian Tenggara. Suku Aru secara budaya dan genetik merupakan suku yang termasuk ke dalam rumpun Melanesia yang terdiri dari 16 sub-suku. Kemudian terdapat berbagai suku-suku asli Maluku lainnya, Jawa, dan Tionghoa. Menurut sejarah, keberadaan suku Aru di Maluku sering dikaitkan berasal dari pulau Eno Karang, sebuah pulau di Maluku yang terkenal dengan keindahan karangnya.[3]
Agama
[sunting | sunting sumber]Kota Dobo memiliki beragam kepercayaan atau agama. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020 mencatat bahwa penduduk kota Dobo mayoritas memeluk agama Kekristenan yakni 68,45%, dimana Protestan 58,40% dan Katolik 10,05%. Kemudian sebagian besar lagi memeluk agama Islam yakni 31,39%, kemudian sebagian kecil beragama Hindu 0,08%, Budha 0,06%, dan Konghucu 0,02%.[1] Kemudian untuk rumah ibadah, terdapat 26 gereja Protestan, 13 masjid dan 3 gereja Katolik.[2]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Saat ini Universitas Pattimura telah mengadakan kelas jauh untuk beberapa jurusan. Pada tahun 2016 terdapat enam program studi yang dibuka untuk kelas jauh di Dobo yaitu program studi hukum, bahasa Inggris, Akuntansi, PGSD, Olahraga dan Matematika.[4]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Dobo memiliki sebuah pelabuhan dan terakses ke kota Tual, Banda, Tanimbar, Yamdena bahkan sampai ke Merauke. Bandar Udara Gwar Gwammar di kota Dobo saat ini hanya dilayani oleh satu maskapai penerbangan yaitu Wings Air dari Kota Ambon setiap hari pukul 8:00 WIT.
5°46′0″S 134°13′0″E / 5.76667°S 134.21667°E
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Oktober 2024.
- ^ a b "Kecamatan Pulau-Pulau Aru Dalam Angka 2020" (pdf). www.keparukab.bps.go.id. Diakses tanggal 19 Februari 2021.
- ^ "Kebudayaan Suku Aru". www.ilmuseni.com. Diakses tanggal 19 Februari 2021.
- ^ Media, 4 Vision. "Portal Berita Terbesar di Maluku". www.siwalimanews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-02.[pranala nonaktif permanen]