Balinisasi
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Balinisasi (bahasa Belanda: Baliseering) adalah sebuah upaya para Orientalis Belanda pada akhir 1920an untuk menjaga keutuhan tradisi Bali dari pengaruh luar, seperti Islamisasi dari Jawa dan misionaris Kristen. Upaya tersebut juga menjadi alat untuk pembelajaran bahasa, sastra dan seni rupa Bali.[1] Kepala Departemen Arkeologi Batavia F.D.K. Bosch dan stafnya, seorang ahli Bahasa Jawa dan Bali kuno bernama R. Goris, mengatakan dakwah misionaris akan menghancurkan kebudayaan Bali dan agama Bali mesti diakui sebagai bagian yang sah dari Hinduisme. Sementara itu, misionaris H. Kraemer menganggap agama Bali mengandung hanya sedikit Hinduisme dan berisi sihir dan takhyul serupa "animisme" yang ditemui di banyak tempat di Nusantara.[2]
Referensi
- ^ Rubinstein, Raechelle; Connor, Linda H. (1999-08-01). Staying Local in the Global Village: Bali in the Twentieth Century (dalam bahasa Inggris). University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-2117-3.
- ^ "Sejarah Hindu Bali: Upaya Menuntut Pengakuan dari Negara". tirto.id. Diakses tanggal 2021-03-15.