Ketapang, Ulujami, Pemalang
Ketapang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pemalang | ||||
Kecamatan | Ulujami | ||||
Kode pos | 52371 | ||||
Kode Kemendagri | 33.27.13.2015 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Ketapang adalah salah satu desa di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Ketapang saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih untuk periode 6 tahun 2013 – 2018, Kepala Desa Terpilih saat ini adalah Kuswadi, seorang pengusaha kelontong di Comal.
Geografi
Batas Desa Ketapang sebagai berikut:
Utara | Laut Jawa |
Timur | Desa Blendung |
Selatan | Desa Padek, Desa Sarwodadi (Kecamatan Comal) |
Barat | Desa Limbangan, Desa Mojo |
Ekonomi
Mayoritas penduduknya adalah nelayan karena daerahnya berbatasan dengan Laut Jawa, sebagian juga bertani menggarap sawah dan bertambak ikan bandeng.
Sejarah
Di desa tersebut terdapat sebuah tempat yang dianggap keramat oleh sebagian besar masyarakat yang dikenal dengan nama ampel. Jika mendengar hal tersebut terasa merinding karena banyak asumsi masyarakat bahwa tempat tersebut merupakan sebuah patilasan seorang ulama hebat yang dianggap sebagai pendiri atau pemberi nama Ketapang yang menyimpan berbagai misteri dan benda–benda pusaka.
Misteri tersebut masih tabu dan banyak yang ingin mengungkapnya. Namun disayangkan tidak semua tokoh masyarakat atau sesepuh desa tersebut bersedia menceritakan sejarah yang dapat diabadikan dalam bentuk tulisan atau visual. Sehingga sejarah terputus di jalan karena saat itu para ahli sejarahnya enggan menuturkan ke anak turunnya sebagai pewaris sejarah.
Menurut Pak Subali, seorang tokoh masyarakat di Desa Ketapang yang mendengar dari kakeknya bahwa di Ketapang ada sebuah tempat yang diberi nama Ampel digunakan sebagai pesanggrahan tempat bertapa atau sebagai tempat ibadah oleh seorang ulama besar sakti yang dipercaya sebagai sipembabad tanah di Ketapang.
Berlatar dari cerita kakeknya dia bersama kedua temannya yaitu Sukri dan Subianto melakukan sebuah ritual berhari-hari di tempat tersebut, bahkan mereka sampai tertidur untuk membuktikan apakah cerita kakeknya betul atau tidak. Dalam usahanya, di antara ketiga orang yang bersemedi hanya Subali yang ditemui oleh seseorang yang menyatakan dirinya sebagai pembabad tanah Ketapang.
Dalam dialognya, Sipembabad tanah Ketapang itu mengaku bernama Kyai Danur Dipo. Konon sewaktu masih mudanya dia mengembara mencari tempat yang cocok sebagai pesanggrahanya, sehingga pada suatu saat tiba di sebuah hutan aneh belum berpenghuni juga angker yang di dalamnya banyak pohon Ketepeng.
Di hutan yang aneh dan belum berpenghuni itu Kyai Danur Dipo menjumpai berbagai pengalaman mistis yang tidak bisa diterima dengan akal sehat. Tapi Dengan kesaktian yang dimilikinya, dia dapat menyelesaikannya meskipun dengan perjuangan yang sangat berat. Karena sudah berjuang dengan sepenuh tenaga dan pengorbanan yang berat serta merasa cocok dengan tempat itu akhirnya Kyai Danur Dipo membuat rumah serta tinggal di tempat itu dengan ditemani oleh seekor kuda dan seekor jago/ayam jantan.
Melihat keadaan hutan tersebut yang terdapat banyak pohon ketepeng oleh Kyai Danur Dipo daerah itu diberi nama Ketapang. Nama Ketapang sampai sekarang masih dipakai menjadi sebuah nama desa yang terdapat di kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Berhubung Kyai Danur Dipo yang membabad dan mendirikan serta memberikan nama Ketapang, sehingga dia diberi julukan nama Kyai Kapang.
Nama Kyai Kapang sampai sekarang masih sangat dikenal dikalangan masyarakat Ketapang bahkan dari luar Ketapang. Sampai – sampai tempat pesanggrahannya atau orang biasa menyebut Ampel masih dikeramatkan. Bahkan tidak sedikit orang sering membuktikan mendengar suara jago milik Kyai Kapang di sekitar Ampel yang berbunyi pada saat acara – acara penting milik desa yang dijadikan suatu pralambang.
Setiap tahunnya oleh masyarakat sekitar mengadakan ritual dalam bentuk sedekah bumi untuk mengenang jasa Kyai Kapang. Demikian cerita yang dituturkan Subali tentang asal – usul Desa ketapang meskipun masih banyak kekurangannya tetapi semua itu suatu tantangan bagi para generasi muda khususnya pemuda Ketapang untuk membantu mengungkap cerita / legenda desa Ketapang sehingga dapat sempurna sesuai dengan keinginan.[1]
Referensi
- ^ Narasumber Bapak Subali, Sesepuh desa Ketapang (Alm); Penulis Joko Prawoto.