Kabupaten Pacitan
Kabupaten Pacitan | |
---|---|
Julukan: Kota 1001 Goa | |
Motto: Tata Pramana Hargeng Praja | |
Koordinat: 8°08′00″S 111°10′00″E / 8.13333°S 111.16667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 19 Februari 1745 |
Dasar hukum | - |
Ibu kota | Pacitan |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Indrata Nur Bayuaji |
• Wakil Bupati | Gagarin |
Luas | |
• Total | 1.389,87 km2 (53,663 sq mi) |
Populasi ((2015)) | |
• Total | 728.049 |
• Kepadatan | 387/km2 (1,000/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0357 |
Kode Kemendagri | 35.01 |
DAU | Rp. 647.293.403.000.- |
Situs web | http://www.pacitankab.go.id/ |
Kabupaten Pacitan (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦥꦕꦶꦠꦤ꧀ Pegon: ڤاڅيتان, translit. Pacitan) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Pacitan.
Geografi
Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian.
Pacitan juga dikenal memiliki gua-gua yang indah, diantaranya Gua Gong (Gua Terindah Se-Asia Tenggara), Tabuhan (Batu dapat dipukul dan Berbunyi Seperti Alat Musik Gamelan), Kalak (Gua Pertapaan), dan Luweng Jaran (diduga sebagai kompleks gua terluas di Asia Tenggara). Di daerah pegunungan sering kali ditemukan fosil manusia purba dan alat - alat purbakala.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Nama | Masa Jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | R. T. Notopoero | 1745 - 1750 | |
R. T. Notopoero | 1750 - 1757 | Kali kedua menjabat | |
2 | R.T. Soerjonegoro I | 1757 - 1757 | |
3 | R.T. Setrowidjojo II | 1757 - 1812 | |
4 | Mas Tumenggung Djogokaryo I (Pancogomo) | 1812 - 1826 | |
5 | Mas Tumenggung Djogokaryo II | 1826 - 1866 | |
6 | Mas Tumenggung Djogokaryo III | 1866 - 1879 | |
7 | Raden Adipati Martohadinegoro | 1879 - 1904 | |
8 | Raden Tumenggung Sosro Prawiro | 1904 - 1906 | |
9 | Raden Adipati Harjo Tjokronegoro I | 1906 - 1933 | |
10 | R.Adipati Tjokronegoro II | 1937 - 1942 | |
11 | R.T.Soerjo Hadijokro | 1942 - 1943 | |
12 | Soekardiman | 1943 - 1944 | |
13 | Mr.Soesanto Tirtoprodjo | 1944 - 1945 | *Perdana Menteri Indonesia |
14 | Raden Soewondo | 1945 -1946 | |
14 | Hoetomo | 1946 - 1948 | |
15 | Soebekti Poesponoto | 1948 - 1950 | |
16 | R. Soekijoen Sastro Hadisewojo | 1950 - 1956 | |
17 | R. Anggris Joedoediprodjo | 1956 - 1961 | |
18 | Raden Broto Miseno Ali Moertadlo |
1961 | KDH II dan Bupati |
19 | R. Katamsi Pringgodigdo | 1961 - 1964 | |
20 | R.S. Tedjo Soemarto | 1964 - 1969 | |
21 | R. Moch Koesnan | 1969 - 1980 | |
23 | Imam Hanafie | 1980 - 985 | |
24 | Mochtar Abdul Kadir | 1985 - 1990 | |
25 | Soedjito | 1990 - 1995 | |
26 | Sutjipto. Hs | 1995 - 2000 | |
27 | Soetrisno | 2000 - 2005 | |
28 | Sujono | 2005 - 2010 | |
HG. Soedibjo | 2010 - 2011 | Pejabat Bupati | |
29 | Indartato | 2011 - 2016 | |
(29) | Indartato | 2016 - 2021 | Kali kedua menjabat |
30 | Indrata Nur Bayuaji | 2021 - Petahana |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pacitan dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[1] | 2014–2019[2] | 2019–2024[3] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 0 | 5 | 5 | |
Gerindra | (baru) 0 | 2 | 2 | 1 | |
PDI-P | 7 | 6 | 6 | 6 | |
Golkar | 8 | 7 | 9 | 7 | |
NasDem | (baru) 3 | 2 | 2 | ||
PKS | 3 | 1 | 2 | 2 | |
Hanura | (baru) 2 | 3 | 3 | 2 | |
PAN | 1 | 2 | 0 | 0 | |
Demokrat | 18 | 14 | 14 | 18 | |
PPP | 2 | 2 | 2 | 2 | |
Patriot | 1 | ||||
PDP | (baru) 1 | ||||
PKPB | 1 | ||||
PNIM | 1 | ||||
Jumlah Anggota | 45 | 40 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 11 | 9 | 9 | 9 |
Kecamatan
Kabupaten Pacitan terdiri dari 12 kecamatan, 5 kelurahan, dan 166 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 582.275 jiwa dengan luas wilayah 1.389,92 km² dan sebaran penduduk 419 jiwa/km².[4][5]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pacitan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.01.06 | Arjosari | 17 | Desa | ||
35.01.08 | Bandar | 8 | Desa | ||
35.01.01 | Donorojo | 12 | Desa | ||
35.01.05 | Kebonagung | 19 | Desa | ||
35.01.07 | Nawangan | 9 | Desa | ||
35.01.11 | Ngadirojo | 18 | Desa | ||
35.01.04 | Pacitan | 5 | 20 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.01.02 | Pringkuku | 13 | Desa | ||
35.01.03 | Punung | 13 | Desa | ||
35.01.12 | Sudimoro | 10 | Desa | ||
35.01.09 | Tegalombo | 11 | Desa | ||
35.01.10 | Tulakan | 16 | Desa | ||
TOTAL | 5 | 166 |
Pariwisata
Pacitan dikenal dengan nama Kota Pariwisata atau Kota Seribu Gua. Hal ini dikarenakan kekayaan alam dan ekstika Pacitan yang sungguh luar biasa dan sangat memikat para pengunjung. Pariwisata di Pacitan terdiri dari Wisata Gua, Wisata Pantai, Wisata Pegunungan (Hikking), Wisata Sejarah, Wisata Pemandian Alam dan Saat ini sedang dalam tahap penyelesaian kawasan Olahraga yang nantinya bisa menjadi salah satu alternatif tempat yang bisa dikunjungi di Pacitan.
Wisata Goa yang terkenal di Pacitan diantaranya Goa Gong Yang ternama sebagai Gua Terindah se-Asia Tenggara, Goa Kalak Konon Mantan Presiden Soeharto pernah melakukan semadi di Goa ini, Goa Tabuhan di mana Alibasyha Sentot Prawirodirjo pernah melakukan semadi di dalam Goa ini dan Batu di dalam goa ini jika dipukul akan membunyikan suara seperti alat musik gamelan Jawa, Goa Luweng Jaran.
Wisata Pantai terhampar luas di Pacitan, sehingga anda harus menentukan terlebih dahulu pantai mana yang akan anda kunjungi. Jika anda menginginkan pantai dengan pasir putih dan pemandangan batu karang yang indah Pantai Watu Karung, Srau, Pantai Klayar dan Pantai kasap bisa menjadi pilihannya. Namun jika anda menginginkan pantai yang penuh dengan sarana wisata dan mudah diakses Pantai Teleng Ria bisa menjadi pilihannya karena hanya berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota. Pantai lain yang bisa dikunjungi seperti Pantai Soge yang terkenal dengan jembatan indahnya, Pantai Taman di mana disana terdapat penangkaran penyu, pantai Sidomulyo dengan Flyingfox terpanjang se-Indonesia, Pantai Banyutibo dengan pemandangan air terjun yang langsung menuju ke pantai, dan masih banyak pilihan pantai lainnya.
Pemandian Air Hangat Tirtohusodo berada di Kecamatan Arjosari, sekitar 15 km dari pusat kota ke arah Utara, disini menyuguhkan pesona mandi dibawa kaki gunung kelir dengan air Panas Alami, fasilitas di Pemandian ini pun cukup lengkap seperti Villa, Toko Cenderamata, Kantin atau Rumah Makan, Parkir luas
Monumen Jenderal Sudirman berada di Kecamatan Nawangan, sekitar 45 km dari pusat kota Pacitan. Monumen ini berdiri megah di atas gunung dan telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, disini masih dapat kita lihat Rumah yang digunakan Jenderal Sudirman ketika melakukan Gerilya.
Rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terletak di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso berjarak 200 meter dari Terminal Kelas A Kota Pacitan atau sekitar 1 km dari pusat kota Pacitan.
Ekonomi
Kondisi geografis Pacitan yang sebagian besar berbukit tandus menyebabkan daerah ini kurang cocok untuk bercocok tanam padi sehingga ketela pohon atau singkong menjadi alternatif sejak dahulu.
Hasil pertanian utama Pacitan adalah padi, singkong, cengkih, kelapa dan kakao yang baru dibudidayakan beberapa tahun terakhir. Potensi bahan tambang juga cukup besar di kawasan Pacitan. Kerajinan batu akik yang terpusat di kawasan Donorojo, sedikit banyak telah menyumbang nilai penting bagi Pacitan.
Industri
Di Pacitan telah terdapat beberapa sentra industri yaitu industri rokok milik perusahan rokok Sampoerna, dan perusahan rokok Sukses. Industri lainnya adalah berdirinya pabrik Timah di daerah Arjosari, pabrik triplek di Widoro, pabrik woodboard di Arjosari. Selain itu dibangun juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan Daya 2 X 315 MW yang berlokasi di Teluk Bawur,Sudimoro yang telah diresmikan oleh Presiden SBY Pada tanggal 16 Oktober 2013 secara langsung di PLTU Pacitan.
Pendidikan
Perguruan Tinggi
- Akademi Komunitas Negeri Pacitan, perguruan tinggi negeri pertama di Pacitan yang diresmikan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 16 Oktober 2013
- STKIP PGRI Pacitan, perguruan tinggi swasta di Pacitan dengan program studi di bidang kependidikan, berdiri secara resmi pada tanggal 22 Juni 1992.
- Institut Islam Studies Muhammadiyah Pacitan, dahulu bernama STIT Muhammadiyah Pacitan yang berdiri sejak 11 Maret 1989[6]
- STAI Nahdlatul Ulama Pacitan, berdiri sejak 01 Maret 2009
- STAI Al-Fattah Pacitan, berdiri sejak 27 Januari 2012
Kuliner khas
Berikut beberapa kuliner khas Pacitan:
- Nasi Tiwul
- Kupat Tahu
- Putri Gunung
- Sayur Kalakan
- Punten
- Cenil
- Tahu Tuna
Makanan khas Pacitan adalah nasi tiwul, bahkan penganan ini dahulu merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari, Pacitan, dan Trenggalek. Nasi tiwul terbuat dari gaplek (umbi dari ketela pohon yang dikeringkan) yang kemudian ditumbuk dan ditanak. Selain itu makanan Khas dari Pacitan adalah olahan khas dari Ikan Tuna yang dibuat Tahu, Nugget, Otak - otak, Kerupuk, Bakso, Pangsit, dan Berbagai Olahan lainnya yang menjadikannya sebagai oleh - oleh Khas Pacitan.
Transportasi
Ibu kota Kabupaten Pacitan terletak 101 km sebelah selatan Kota Madiun. Terminal utama adalah terminal kelas A Pacitan. Akses jalan timur (dari Ponorogo & Madiun) pada awal tahun 2014 sudah cukup baik dan lebar, sementara akses jalan barat ke arah Jawa Tengah ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak tempuh lebih pendek namun harus melewati tanjakan sedeng barat (desa Sedeng) yang cukup tajam, sehingga bus besar tidak memungkinkan lewat jalur ini.
Namun begitu saat ini telah dibangun jalur alternatif Lintas Selatan yang melewati wilayah bagian selatan Kabupaten Pacitan ke arah timur, yang menghubungkan Pacitan dengan Kabupaten Trenggalek, melalui jalur Pacitan Kota - Kebonagung - Tulakan - Lorok - Sudimoro - Panggul (wil. Kab. Trenggalek) serta menghubungkan jalur Yogyakarta - Pracimantoro - Pacitan
Rute terjauh dari akses jalur timur adalah ke Surabaya yang dilayani bus besar patas AC, tetapi dalam 1 hari ada 3x pemberangkatan dari dan ke Pacitan, serta ada beberapa agen travel yang melayani perjalanan 2x dalam 1 hari. Rute selanjutnya adalah Ponorogo - Pacitan dilayani bus 3/4, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam 1 hari lebih dari 5 pemberangkatan bus dari terminal kelas A Pacitan.
Rute barat (ke Surakarta) dilayani bus AKAP dengan jumlah yang cukup banyak, tetapi hanya beroperasi dari jam 03.00 hingga 18.00. Untuk rute barat yang lewat Sedeng hanya dilayani kendaraan umum tipe kecil seperti colt dan carry dengan pemberhentian terakhir di Kecamatan Punung.
Tokoh Terkenal
- Susilo Bambang Yudhoyono Mantan Presiden Indonesia (2004-2014)
- Haryono Suyono Mantan menteri BKKBN.
- Bambang Dwi Hartono (Mantan Wali kota dan Mantan Wakil Kota Surabaya / Calon Gubernur Jawa Timur Tahun 2013)
- Sudijono Sastroatmodjo (Mantan Rektor Universitas Negeri Semarang / Calon Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013)
- Budi Hardjono (Politikus / Mantan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia)
- Nursuhud (Anggota DPR RI 2009-2014)
- J.F.X. Hoery (Penulis)
- Sutarto Alimoeso (Kepala Bulog)
Referensi
- ^ "Kabupaten Pacitan dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. 11-09-2013. Diakses tanggal 06-10-2023.
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Pacitan : Demokrat Berkuasa, PKB Nihil - Pacitanku". pacitanku.com. 2014-05-10. Diakses tanggal 2023-10-06.
- ^ Koloway, Bobby Constantine (2019-08-23). "Anggota DPRD Pacitan Resmi Dilantik, Berikut Rincian Perolehan Kursinya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-05-14.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "PDDikti - Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". pddikti.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-05-20.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi Diarsipkan 2014-08-18 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil Daerah di Harian Kompas