Netflix
Netflix, Inc. | |
---|---|
URL | https://netflix.com/ |
Tipe | Platform OTT |
Pendaftaran | Diperlukan |
Pengguna | 169 juta (langganan) |
Pembuat | Reed Hastings dan Marc Randolph |
Berdiri sejak | 29 Agustus 1997 |
Lokasi pembentukan | Scotts Valley (en) |
Lokasi kantor pusat | Los Gatos |
Negara | Amerika Serikat |
Penghargaan |
|
Total omset | US$15,794 miliar (2016)[1] |
Peringkat Alexa | 21 (Januari 2019[update])[2] |
Blog resmi | https://media.netflix.com |
Netflix, Inc. (/nɛtflɪks/) adalah salah satu penyedia layanan media streaming digital, berkantor pusat di Los Gatos, California. Didirikan pada tahun 2008 oleh Reed Hasting dan Marc Randolph di Scotts Valley, California. Bisnis utama dari perusahaan ini adalah layanan berlangganan streaming yang menawarkan film dan program televisi, termasuk beberapa program yang dibuat oleh Netflix sendiri.
Model bisnis awal Netflix adalah penjualan DVD dan rental melalui pengiriman. Satu tahun setelah berdiri, Netfilix fokus kepada penyewaan DVD daripada penjualan DVD, sehingga bisnis usaha penjualan DVD ditinggalkan. Pada tahun 2010, Netflix memperluas bisnisnya dengan mengenalkan media streaming namun tetap mempertahankan layanan penyewaan DVD dan Blu-ray. Perusahaan ini memperluas usahanya secara internasional, dengan layanan streaming tersedia di Kanada pada tahun 2011 dan terus berkembang layanan tersebut sejak saat itu.
Sejak Januari 2012, layanan Netflix telah beroperasi lebih dari 190 negara, layanan ini tersedia secara bebas di internet kecuali Daratan Tiongkok, Suriah, Korea Utara, Republik Krimea (beberapa penyedia layanan internet memblokirnya karena masalah sensor). Netflix di Indonesia sudah dapat diakses kembali dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Netflix memasuki industri produksi-konten pada tahun 2013, dengan debut seri pertama mereka Lilyhammer. Netflix telah memperluas produksi film dan serial televisi sejak saat itu secara besar-besaran, dengan menawarkan konten "Netflix Original" melalui perpustakaan digital milik mereka baik di layanan televisi maupun film. Netflix telah merilis lebih dari 126 "Original Series" atau film pada tahun 2014, lebih dari keseluruhan jaringan kabel atau layanan channel.
Sejak Juli 2015, Netflix memiliki lebih dari 130 juta total pelanggan secara internasional, termasuk 57.38 juta di Amerika Serikat sendiri. Upaya mereka adalah untuk memproduksi konten baru, mengamankan hak untuk konten tambahan, dan perbedaan melalui 190 negara telah mengakibatkan perusahaan untuk mengajukan miliaran utang jangka panjang: $21.9 miliar per September 2016, naik dari $16.8 miliar dari tahun sebelumnya, meskipun hanya $ 6,5 miliar dari ini adalah utang jangka panjang; sisanya adalah kewajiban jangka panjang.
Kantor pusat Netflix beralamat di 121 Albright Way, Los Gatos, California, Amerika Serikat. Mereka juga memiliki kantor di Belanda, Brasil, India, Jepang dan Korea Selatan.
Sejarah
Netflix didirikan pada 29 Agustus 1997, di Scotts Valley, California, oleh Marc Randolph dan Reed Hastings. Randolph bekerja sebagai direktur pemasaran untuk perusahaan milik Hastings bernama Pure Atria.[3] Randolph juga adalah salah satu pendiri MicroWarehouse, sebuah perusahaan jasa email komputer, dan kemudian dipekerjakan oleh Borland International sebagai wakil presiden pemasaran.[4] Hastings adalah seorang ilmuwan komputer dan ahli matematika, ia menjual Pure Atria ke Rational Software Corporation pada tahun 1997 dengan harga $ 700 juta. Penjualan itu kemudian menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah Silicon Valley. Ide mendirikan Netflix muncul saat mereka bepergian dari rumah mereka di Santa Cruz ke markas Pure Atria di Sunnyvale sambil menunggu regulator pemerintah menyetujui merger.[5] Meskipun begitu, Hastings sendiri memberikan beberapa penjelasan berbeda tentang bagaimana ide itu muncul.[6]
Netflix di Indonesia
Dewan direksi
- Mart Polman, presiden direktur Lamudi Indonesia
- Heri Supriadi, direktur keuangan Telkom Indonesia
- Abdul Rokmin, pemimpin redaksi Jawa Pos
- Teguh Wicaksono, presiden direktur Netflix Indonesia
- Rudiantara, mantan menteri Komunikasi dan Informatika
- Ayumi Nakajima, manajer negara Pinterest Indonesia
- Alexander Rusli, mantan direktur utama Indosat Ooredoo
- Leontinus Alpha Edison, pendiri Tokopedia
- Bagus Erlangga, kepala pemasaran perusahaan Samsung Electronics Indonesia
- Asmara Wreksono, mantan manajer editorial dan penerbitan Netflix Indonesia
Lihat pula
Pranala luar
- Situs web resmi
- Netflix Class Action Lawsuit (2005)
- Interview with Reed Hastings, Netflix Founder Diarsipkan 2006-08-22 di Wayback Machine.
- Netflix Corporate Fact Sheet Diarsipkan 2006-08-24 di Wayback Machine.
- Transcripts of Netflix Inc's Quarterly Conference Calls
Referensi
- ^ "Netflix Q4 2016 Results". Diakses tanggal 2017-01-18.
- ^ "Netflix.com Traffic, Demographics and Competitors – Alexa". alexa.com. Diakses tanggal 2019-01-11.
- ^ "Rational Software Announces Agreement to Acquire Pure Atria". web.archive.org. 2017-02-25. Diakses tanggal 2020-03-04.
- ^ www.kapanlagi.com https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/hadir-di-indonesia-apa-sih-sebenarnya-netflix-itu-cbb68a.html. Diakses tanggal 2020-03-04. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Keating, Gina (2012). Netflixed: The Epic Battle for America's Eyeballs. Portfolio/ Penguin.
- ^ Castillo, Michelle (2017-05-23). "Reed Hastings' story about the founding of Netflix has changed several times". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-04.