Lompat ke isi

Area metropolitan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Metropolitan atau Kota Metropolitan adalah suatu daerah perkotaan besar yang terdiri dari beberapa wilayah administratif (biasanya kota, kabupaten atau bisa juga setingkatnya) dan dicirikan oleh adanya konsentrasi yang sangat tinggi dalam hal penduduk dan berbagai kegiatan industri perdagangan, perbankan dan lainnya.[1]

Kota Metropolitan di Indonesia

Berdasarkan besarnya jumlah penduduk di beberapa kota di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai kota kecil (kurang dari 250.000 jiwa), kota menengah (250.000-750.000 jiwa), kota besar (750.000-1.250.000 jiwa) dan kota metropolitan (di atas 1.250.000 jiwa). Pertambahan besar suatu kota memerlukan Kanan perkotaan yang memadai, sedangkan kenyataannya relatif terbatas, sehingga diperlukan perluasan wilayah kota.

Di lain pihak bertambahnya jumlah penduduk daerah perkotaan membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana pembangunan yang lebih banyak dan tersebar, seperti drainase, sanitasi, serta fasilitas pelayanan ekonomi (bank, pasar, dll.) dan fasilitas pelayanan sosial (sekolah, rumah sakit dan lain-lain).[2]

Di Indonesia, kota-kota yang berpenduduk lebih besar dari 1.250.000 jiwa adalah DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Palembang dan Makassar. Dalam mengantisipasi pengembangan di masa depan, kota di atas telah merencanakan perluasan wilayah pengembangannya.

DKI Jakarta dengan kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur, Surabaya dengan Gerbangkertosusila, Bandung dengan Cekungan Bandung, Medan dengan Mebidangro, Semarang dengan Kedungsepur, Palembang dengan Patungraya Agung, Makassar dengan Mamminasata, dan Samarinda dengan Sambo Tenggarong. Wilayah perkotaan yang diperluas tersebut dimaksudkan sebagai wadah pengembangan kota masa depan.[2]

Arti umum

Sebuah wilayah metropolitan biasanya menggabungkan sebuah aglomerasi (daerah pemukiman lanjutan) dengan zona lingkaran urban, tetapi dekat dengan pusat perkantoran atau perdagangan. Zona-zona ini juga dikenal sebagai lingkaran komuter, dan dapat meluas melewati lingkaran urban tergantung definisi yang digunakan. Biasanya berupa daerah yang bukan bagian dari kota tetapi terhubung dengan kota. Contohnya, Pasadena, California dimasukkan dalam wilayah metro Los Angeles, California. Bukan kota yang sama, tetapi tetap terhubung.

Kota inti dalam wilayah metropolitan polisentris tidak terhubung dengan pembangunan pemukiman lanjutan, membedakan konsepnya dari konurbasi, yang memiliki lanjutan urban. Di wilayah metropolitan, sudah pasti kota sentral bersama-sama membuat nukleus populasi besar dengan bagian konstituen lain yang mempunyai integrasi tingkat tinggi.

Kenyataannya perbatasan wilayah metropolitan, dalam arti resmi dan tidak resmi, tidak menentu. Terkadang mereka sedikit berbeda dari wilayah urban, dan dalam beberapa hal mereka mencakup daerah luas yang mempunyai sedikit hubungan dengan konsep tradisional kota sebagai satu pemukiman urban tunggal. Sehingga semua jumlah wilayah metropolitan harus dianggap sebagai interpretasi daripada fakta kuat. Jumlah populasi wilayah metro diberikan oleh berbagai sumber untuk tempat yang sama dapat berbeda-beda hingga beberapa juta, dan terdapat keinginan bagi orang-orang untuk memasukkan angka tertinggi yang mungkin untuk "kota" mereka. Tetapi jumlah populasi wilayah metropolitan paling tinggi biasanya lebih baik dipandang sebagai populasi "daerah metropolitan" daripada populasi "kota". [butuh rujukan]

Perbedaan arti menurut negara

Sebutan wilayah metropolitan kadang-kadang disebut sebagai 'metro', contohnya di Metro Manila dan Wilayah Metro Washington, DC, yang tidak boleh salah diartikan untuk merujuk sistem kereta bawah tanah di kota itu. Meski dapat dibandingkan secara komposisi dengan wilayah metro lain di dunia, di Prancis sebutan untuk daerah di sekitar inti urban yang terhubung denagn sekitarnya disebut aire urbaine ("wilayah urban"). Di Jepang disebut toshiken (都市圏, blok kota).

Arti resmi unik di beberapa negara

Australia

Perth dianggap sebagai wilayah metropolitan paling terpencil di dunia.

Di Australia, Statistical Division (SD) ditetapkan oleh Biro Statistik Australia sebagai daerah di bawah pengaruh bersatu satu kota atau lebih. Setiap ibu kota membentuk Statistical Division-nya sendiri, dan populasi SD adalah jumlah yang paling sering digunakan untuk populasi kota. Statistical District diartikan sebagai non-ibu kota tetapi wilayah urban. Statistical Division yang mencakup ibu kota secara umum meski tak resmi disebut sebagai 'wilayah metropolitan'.[3]

Republik India

Di India, Census Commission mengartikan kota metropolitan sebagai kota yang memiliki jumlah penduduk di atas 40 lakh (4 juta).[4]Mumbai, Delhi, Chennai, Kolkata, Bengaluru, Hyderabad adalah enam kota yang memenuhi syarat. Penduduk kota-kota tersebut juga diperbolehkan menyewa rumah besar. Jumlah ini hanya diberlakukan pada daerah kota dan bukan konurbasinya.

Amerika Serikat

Office of Management and Budget menetapkan "Core Based Statistical Areas" digunakan untuk keperluan statistik pada badan federal. Setiap CBSA didasrkan pada sebuah wilayah urban inti dan terdiri dari county yang telah termasuk inti tersebut juga county sekitarnya yang secara sosial atau ekonomi bergantung padanya. Wilayah tersebut ditetapkan sebagai wilayah statistik metropolitan atau mikropolitan, berdasarkan jumlah penduduk; sebuah wilayah "metro" mempunyai inti urban sedikitnya 50.000 jiwa, sementara wilayah "mikro" mempunyai kurang dari 50.000 tetapi sedikitnya 10.000 jiwa.[5]

Sebutan tambahan

Pada pergantian abad ke-19 hanya 3 persen dunia yang diurbanisasikan. Pada abad ke-20 dan 21 keberadaan manusia di wilayah urban telah meningkat dramatis. Dalam perempat pertama abad ke-21 diperkirakan lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di wilayah urban.[6]

Pada 2025, menurut Far Eastern Economic Review, Asia sendiri akan mempunyai 10 hiperkota, dengan 20 juta jiwa atau lebih, termasuk Delhi (~20 juta), Jakarta (24.9 juta), Dhaka (25 juta), Karachi (26.5 juta), Shanghai (27 juta) dan Mumbai (33 juta).[7] Lagos telah tumbuh dari 300.000 jiwa tahun 1950 menjadi 15 juta jiwa hari ini, dan pemerintah Nigeria memperkirakan kota ini akan berpenduduk 25 juta jiwa pada 2015.[8]

Bila beberapa wilayah metropolitan mencapai puncaknya, wilayah metropolitan kadang-kadang digabungkan bersama sebagai sebuah megalopolis (jamak megalopoleis, juga megalopolises). Sebuah megalopolis terdiri dari beberapa kota terhubung (dan pinggirannya), di mana orang-orang pulang pergi, dan sangat dekat sehingga pinggiran kota dapat mengklaim diri sebagai pinggiran dari beberapa kota. Nama lain untuk sebuah megalopolis adalah sebuah metroplex (kependekan dari metropolitan complex) atau konurbasi.

Konsep ini pertama dicetuskan oleh penjelajah Prancis Jean Gottmann dalam bukunya Megalopolis, studi mengenai timurlaut Amerika Serikat. Satu contoh terkenalnya adalah megalopolis BosWash yang mencakup Boston, Providence, Hartford, New York City, Newark, Philadelphia, Wilmington, Baltimore, Washington, dan sekitarnya.

Yang terbesar adalah Taiheiyō Belt (Megalopolis Pasifik) di Jepang yang mencakup Tokyo, Shizuoka, Nagoya, Osaka, Okayama, Hiroshima, Fukuoka dan sekitarnya. Transportasi utama seperti Shinkansen dan expressway dibangun di sepanjang kota-kota ini. Populasi megalopolis ini sekitar 82.9 juta jiwa.

Pearl River Delta di Provinsi Guangdong adalah sebuah megalopolis raksasa dengan populasi 48 juta yang membentang dari Hong Kong dan Shenzen ke Guangzhou. Beberapa perkiraan menyebutkan bahwa pada 2030 1 miliar orang akan tinggal di wilayah urban Cina. Bahkan perkiraan konservatif memperkirakan populasi urban mencapai 800 juta jiwa. Dalam keluaran terbarunya, UN Population Division memperkirakan populasi urban 1 miliar pada tahun 2050.[9]

Megalopolis di Eropa adalah Wilayah Metropolitan Milan (pop. 7.4 juta) di Italia, Wilayah Ruhr (pop. 5.3 juta) di Jerman, Randstad (Knooppunt Arnhem-Nijmegen dan Brabantse Stedenrij masuk dalam Randstad) di Belanda (pop. 7.4 juta), Flemish Diamond di Belgia (pop. 5.5 juta), Ile de France di Prancis dan wilayah metropolitan London, juga beberapa aglomerasi 'kecil', seperti Meuse-Rhine Euregion, Ems-Dollart Euregion, Lille-Kortrijk-Tournai Euregion dan Metropolis Silesia Atas di Polandia (17 kota di sekitar Katowice dengan populasi seluruhnya 2 juta jiwa). Bersama megalopolis ini mempunyai populasi sekitar 50 juta jiwa.

Megalopolis pertama Afrika terletak di wilayah urban Provinsi Gauteng di Afrika Selatan, terdiri dari konurbasi Johannesburg, dan wilayah metropolitan Pretoria dan Segitiga Vaal, juga dikenal sebagai PWV.

Telah diusulkan bahwa seluruh bagian tenggara, Midland dan utara Inggris diubah menjadi megalopolis yang didominasi London. Jelas sekali ketika penggunaannya sejauh ini, maka jauh sekali dari arti tradisional suatu kota.

Megakota adalah sebutan umum untuk aglomerasi atau wilayah metropolitan yang biasanya mempunyai total populasi melewati 10 juta jiwa. Di Kanada, "megakota" juga dapat merujuk secara informal kepada hasil penggabungan kota sentral dengan pinggirannya untuk membentuk satu kotamadya besar. Sebuah "megakota" Kanada, tidak seluruhnya terurbanisasikan, sementara banyak kota memiliki bagian desa dan urban. Juga tidak harus 10 juta jiwa agar memperoleh sebutan ini. "Megakota" Kanada tidak mencakup wilayah metropolitan besar dalam arti global.

Populasi sensus wilayah metro bukanlah populasi kota. Namun, lebih baik menggunakan populasi kota. Los Angeles mungkin hanya memiliki populasi kota mendekati 4.000.000 jiwa, tetapi mempunyai dua populasi wilayah metropolitan, tergantung definisinya, 13 juta jiwa di daerah inti dan 18 juta di daerah statistik gabungan.

Lihat pula

Sebutan

Daftar wilayah metropolitan

Teori Tata Kota Metropolitan

Catatan kaki

  1. ^ Rahardjo., Adisasmita, (2006). Pembangunan pedesaan dan perkotaan. Graha Ilmu. ISBN 9789797561789. OCLC 191671459. 
  2. ^ a b Adisasmita, rahardjo. 2005. PEMBANGUNAN EKONOMI PERKOTAAN. Yogyakarta:2005
  3. ^ 1217.0.55.001 - Glossary of Statistical Geography Terminology, 2003, Australian Bureau of Statistics, 2003
  4. ^ "Ahmedabad yet to become mega city". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-10. Diakses tanggal 2009-05-01. 
  5. ^ Metropolitan and Micropolitan Statistical Areas, U.S. Census Bureau
  6. ^ "The world goes to town" – via The Economist. 
  7. ^ "Planet of Slums by Mike Davis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-31. Diakses tanggal 2009-05-01. 
  8. ^ "National Geographic: Stories of Animals, Nature, and Culture". National Geographic. 
  9. ^ "People's Daily Online -- China's urban population to reach 800 to 900 million by 2020: expert". en.people.cn. 

Pranala luar