Lompat ke isi

Fadel Muhammad

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Oktober 2022 10.53 oleh Bot5958 (bicara | kontrib) (Perbarui referensi situs berita Indonesia)
Fadel Muhammad Al-Haddar
Potret resmi sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia periode 2019–2024
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Mulai menjabat
3 Oktober 2019
Menjabat bersama
Ketua MPRBambang Soesatyo
Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia ke-5
Masa jabatan
22 Oktober 2009 – 19 Oktober 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Gubernur Gorontalo ke-1
Masa jabatan
12 September 2001 – 21 Oktober 2009
Sebelum
Pendahulu
Tursandi Alwi (Pj.)
Pengganti
Gusnar Ismail
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir20 Mei 1952 (umur 72)
Ternate, Maluku Utara, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Golkar
Suami/istriHj. Hana Hasanah Shahab
AnakFikri Fadel Muhammad(l.1985)

Faiz Fadel Muhammad(l.1987)
Jeihan Nabila Fadel Muhammad(l.1989)
Fauzan Fadel Muhammad (l.1993)

Fatimah Tania Nadira Alatas (l. 1991)
Nayla Salsabila Fadel Muhammad (l. 2006)
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
Universitas Gadjah Mada
ProfesiPengusaha, Politikus dan Akademisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini


Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad Al-Haddar (lahir 20 Mei 1952) adalah seorang Pengusaha, Politisi dan Akademisi di Indonesia putra asli Gorontalo yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia periode 2019-2024. Ia sebelumnya pernah menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II dari 22 Oktober 2009 hingga reshuffle 18 Oktober 2011.[1] Fadel Muhammad pun merupakan anggota DPD RI periode 2019-2024, anggota DPR RI periode 2014–2019 dari daerah pemilihan Gorontalo.

Selain menjadi politisi, keilmuan Fadel Muhammad Al-Haddar dalam bidang kewirausahaan pun begitu diakui dengan diberikannya gelar Guru Besar bidang Public Sector Entrepreneurship pada Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.[2]

Karier politik Fadel Muhammad Al-Haddar begitu bersinar saat ia menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo, bersama Wakil Gubernur Dr. Ir. Hi Gusnar Ismail, MM sejak 10 Desember 2001 hingga 22 Oktober 2009, selama 2 periode. Pada periode keduanya, Fadel memperoleh total 81 persen suara masyarakat Gorontalo.[3] Angka ini merupakan persentase tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis dan tercatat dalam rekor MURI sebagai rekor pemilihan suara tertinggi di Indonesia untuk pemilihan gubernur.

Riwayat hidup

Fadel sebelumnya adalah seorang pengusaha, politikus dan akademisi Indonesia. Ia juga Dewan Pimpinan Daerah Ketua Umum DPD I Partai Golkar di Gorontalo, Wakil Ketua Umum DPP Golkar. Setelah bercerai dengan istri pertamanya, ia menikah dengan Hj. Hana Hasanah binti Thahir Shahab.

Pendidikan

Fadel meraih gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1978, meraih Doktor di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan menjadi Profesor di Universitas Brawijaya, Malang. Saat sedang menempuh pendidikan di ITB, ia pernah mendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di Institut Teknologi California, namun tawaran tersebut ditolaknya. Ia pernah bergabung dengan Resimen Mahasiswa ITB.

Karier

Fadel Muhammad adalah salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Selain itu, ia pernah menjadi salah seorang pemegang saham Bank Intan yang kemudian dilikuidasi.

Fadel pernah mengalami perkara kepailitan melawan Bank IFI, ING Barings South East Asia Limited di Singapura, serta Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ia dinyatakan berutang Rp. 40 miliar kepada Bank IFI, sebesar US$ 4,8 juta kepada ING Barings, dan sebesar Rp 93,2 miliar kepada BPPN. Dalam putusan Pengadilan Niaga Jakarta pada 13 Maret 2001, ia dinyatakan pailit, namun secara mengejutkan dibebaskan dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung pada 18 Oktober 2004.

Saat ini Fadel juga adalah Ketua Umum Pengurus Dewan Jagung Nasional, Ketua Umum Pusat Yayasan Al-Khairaat, Ketua Umum Masyarakat Agribsinis dan Agroindustri Indonesia (MAI), serta Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar), Wakil Ketua Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia.

Menjadi guru besar

Fadel telah membangun jiwa entrepreneur-nya sejak masa kanak-kanak dengan membantu Umi berjualan roti, kemampuan entrepreneurial-nya mulai teruji ketika menjadi pengurus koperasi mahasiswa ITB dengan membuka keagenan sepeda motor. Fadel tidak hanya menjadi praktisi, tetapi juga pemikir kewirausahaan. Tulisannya tersebar di berbagai media. Disertasi doktornya pun tentang pemikiran kewirausahaan. Fadel memiliki ketekunan luar biasa dan pengalaman sangat luas dalam bidang kewirausahaan, mulai dari organisasi profesi, sebagai Ketua Komite Kadin Iran, Ketua Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi (ASPA), anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII), anggota World CEO, dan anggota American Society of Mechanical Engineers.

Di bidang politik dan pemerintahan, Fadel saat ini adalah Wakil Ketua MPR RI (2019-2024), anggota DPD RI (2019-2024), anggota DPR RI (2014-2019), Ketua Komisi XI DPR RI (2014-2016), Menteri Kelautan dan Perikanan RI (2009-2011), Gubernur Gorontalo (2001-2009), Wakil Ketua Umum Partai Golkar (2009-2011), dan Bendahara Partai Golkar (1999-2004). Fadel dipercaya untuk menduduki jabatan Guru Besar terhitung sejak 1 Juni 2018 melalui Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang menetapkan sebagai Guru Besar Ilmu Kewirausahaan Sektor Publik. Fadel Muhammad konsisten dalam mewujudkan visi hidupnya. Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita, M.Eng. sebelas tahun yang lalu dalam sambutan peluncuran buku yang diangkat dari disertasi doktor dan pengalaman Fadel menjadi Gubernur, Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah-mengatakan bahwa Fadel adalah sosok manusia paripurna dan tuntas dalam mengemban tugas.

Ketika mahasiswa, dia berhasil menjadi mahasiswa teladan tingkat nasional (1975). Lulus sebagai insinyur, ia menjalankan profesi keinsinyurannya dengan mendirikan PT Bukaka, dari bengkel kecil reparasi alat berat menjadi perusahaan engineering yang terpandang. Saat menjadi Gubernur, Fadel mampu membawa Gorontalo-yang sebelumnya merupakan halaman belakang Sulawesi-menjadi provinsi inovasi, dan meletakkan dasar pembangunan yang bertumpu pada ekonomi jagung. Fadel adalah satu-satunya yang mendapat Piagam Ketahanan Pangan Abadi.

Di bidang politik, Fadel berperan ketika Golkar menghadapi masa sulit pasca reformasi. Dia adalah sedikit tokoh Golkar yang dijuluki "Golkar Putih". Sebagai legislator, waktu menjadi pimpinan Komisi XI, melalui perannya sebagai policy entrepreneur berhasil mendorong Bank Indonesia (BI) untuk memberikan subsidi Kredit Usaha Rakat (KUR) dari bunga kredit 22% menjadi 12% dan sekarang bunga KUR tinggal 7,5%. Kesibukannya yang cukup tinggi tidak menyurutkan Fadel untuk membagi ilmu kewirausahaan.

Sejak tahun 1998, Fadel memberikan kuliah tamu di berbagai universitas, di antaranya Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti sampai tahun 2000. Kemudian, ia berlabuh di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya hingga sekarang dan menjadi guru besar satu-satunya di Indonesia dalam bidang kewirausahaan sektor publik.[4][5][6]

Galeri

Pranala luar

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Tursandi Alwi
Gubernur Gorontalo
2001–2009
Diteruskan oleh:
Gusnar Ismail
Didahului oleh:
Freddy Numberi
Menteri Kelautan dan Perikanan
2009–2011
Diteruskan oleh:
Sharif Cicip Sutarjo
Didahului oleh:
Mahyudin
Evert Ernest Mangindaan
Hidayat Nur Wahid
Oesman Sapta Odang
Muhaimin Iskandar
Ahmad Muzani
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
2019–sekarang
Bersama dengan: Ahmad Basarah
Ahmad Muzani
Lestari Moerdijat
Jazilul Fawaid
Syarief Hasan
Hidayat Nur Wahid
Zulkifli Hasan
Arsul Sani
Petahana