Lompat ke isi

Dwi Satriyo Annurogo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dwi Satriyo Annurogo
Direktur Utama Petrokimia Gresik
Mulai menjabat
25 Agustus 2020
Sebelum
Pendahulu
Rahmad Pribadi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Direktur Utama Perkebunan Nusantara XI
Masa jabatan
28 Mei 2020 – 24 Agustus 2020
Sebelum
Pendahulu
Gede Meivera Utama Adnjaya Putera
Pengganti
Tulus PanduWidjaja
Sebelum
Direktur Utama Perkebunan Nusantara X
Masa jabatan
24 Februari 2017 – 27 Mei 2020
Sebelum
Pendahulu
Subiyono
Pengganti
Aris Toharisman (Direktur Utama PTPN X pindah ke Direktur Sinergi Gula Nusantara)
Tuhu Bangun (Direktur Utama PTPN X)
Informasi pribadi
Lahir
13 Desember 1967
Indonesia SumberporongLawang, Malang, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
Suami/istri
(m. 1992)
Orang tua(Alm) H.M.W. Hadijanto
(Almh) Hj. RR Niken Soeharti
(Alm) H. Dachlan
(Almh) Hj. Pujiati
KerabatBintang Tafani Fillah S.E
Dewi Salma Salsabila S.Komp
AlmamaterS1 Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember
S2 Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PekerjaanEntrepreneur
Situs webhttps://petrokimia-gresik.com/?hl=en
Instagram : dwisatriyoannurogo
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dwi Satriyo Annurogo mengawali karir di PT Petrokimia Gresik pada tahun 1992. Di PT Petrokimia Gresik Beliau (Dwi Satriyo Annurogo) dipercaya memegang peranan penting (Sebagai General Manager Pabrik II 2011-2014, Sebagai General Manager Pabrik III 2014-12 Januari 2016) guna memproduksi beragam produk kimia yang kompetitif secara berkelanjutan.

Di PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Aceh Beliau (Dwi Satriyo Annurogo) dipercaya memegang peranan penting (Sebagai Direktur Produksi Teknik Pengembangan 13 Januari 2016 Hingga 23 Februari 2017) guna meningkatkan kapasitas produksi Ammonia dan Urea di Pabrik PIM-1 dan Pabrik PIM-2 di setiap tahunnya secara berkelanjutan.

Di PT Perkebunan Nusantara X Jembatan Merah Surabaya Beliau (Dwi Satriyo Annurogo) dipercaya memegang peranan penting (Sebagai Direktur Utama 24 Februari 2017 Hingga 27 Mei 2020) guna mengintegrasi dari hulu ke hilir industri gula berbasis tebu (sugarcane based industry) secara berkelanjutan melalui peningkatan kinerja (efisiensi) pemrosesan ekstraksi gilingan.