Surah An-Nisa’
Tampilan
النسآء An-Nisa' Wanita | |
---|---|
Klasifikasi | Madaniyah |
Nama lain | an-Nisa'ul Kubra (an-Nisa yang Besar)[1] |
Juz | 4–6 |
Jumlah ruku | 24 |
Jumlah ayat | 176 |
Surah An-Nisa' (bahasa Arab: سورة النسآء, translit. sūrah an-nisā’, har. 'Wanita')[2][3] terdiri atas 176 ayat dan tergolong surah Madaniyyah. Dinamakan An- Nisa (wanita) karena dalam surah ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita[4] serta merupakan surah yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surah-surah yang lain.
Surah yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surah At-Talaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surah An-Nisa dengan sebutan "Surah An-Nisa al-Kubra" (surah An-Nisa yang besar), sedang surah At-Talaq disebut dengan sebutan "Surah An-Nisa Ash-Shughra" (surah An-Nisa yang kecil).[5]
Isi
- Hukum keluarga
- Kewajiban para washi terhadap asuhannya dan kewajiban para wali terhadap orang yang di bawah perwaliannya (1–6)
- Pokok-pokok hukum waris (7–14)
- Dasar untuk menetapkan perbuatan keji dan hukumnya (15–18)
- Cara bergaul dengan istri (19–21)
- Hukum perkawinan (22–28)
- Islam melindungi hak milik laki-laki dan perempuan (29–33)
- Beberapa peraturan hidup bersuami-istri (34–35)
- Kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia (36–42)
- Kesucian lahir dan batin
- Kesucian lahir dan batin dalam sembahyang (43)
- Orang yang tidak suci batinnya dan ancaman Allah terhadap mereka (44–57)
- Dasar-dasar pemerintahan (58–70)
- Taktik, tujuan, dan adab perang
- Keharusan siap siaga terhadap musuh (71–76)
- Sikap orang munafik dalam menghadapi perang (77–83)
- Kewajiban berperang dan adab-adabnya (84–87)
- Cara menghadapi orang munafik (88–91)
- Hukum membunuh seorang muslim (92–93)
- Teliti dalam mengambil tindakan (94)
- Perbedaan antara orang berjihad dan yang tidak berjihad karena uzur dengan yang tidak jihad (95–96)
- Kewajiban berhijrah di jalan Allah dan balasannya (97–100)
- Kewajiban mendirikan salat dalam keadaan bagaimana pun (101–104)
- Keharusan menjaga kebenaran dan keadilan
- Keharusan adil dan tidak memihak dalam menetapkan sesuatu hukum (105–115)
- Kejelekan syirik dan pengaruh setan (116–122)
- Pembalasan itu sesuai dengan perbuatan, bukan menurut angan-angan (123–126)
- Keharusan memberikan hak-hak orang lemah dan cara menyelesaikan kesulitan rumah tangga (127–130)
- Keharusan bertakwa (131–134)
- Keharusan berlaku adil (135–136)
- Beberapa keburukan orang munafik (137–147)
- Larangan melontarkan ucapan-ucapan buruk kepada seseorang (148–149)
- Akibat kekafiran dan buah keimanan (150–152)
- Kesatuan agama Allah
- Pembalasan Allah terhadap pelanggaran orang Yahudi (153–162)
- Perumpamaan pokok-pokok agama yang diwahyukan kepada para rasul (163–170)
- Pandangan Al-Qur'an terhadap nabi Isa (171–175)
- Masalah pusaka kalalah (176)
Referensi
- ^ Departemen Agama RI.2007.Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul 'Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur.Bandung:J-Art
- ^ Ibn Kathir. "Tafsir Ibn Kathir (English): Surah Al Nisa". Quran 4 U. Tafsir. Diakses tanggal 23 December 2019.
- ^ "The Meaning of the Glorious Qur'ân,: 4. an-Nisa': Women". Sacred-texts.com. Diakses tanggal 2016-05-24.
- ^ Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print.
- ^ Khinn, Muṣṭafá Saʻīd (2014). Sejarah ushul fikih. Muhammad Misbah (edisi ke-Edisi Indonesia). Jakarta. hlm. 72. ISBN 978-979-592-693-1. OCLC 940900503.
Pranala luar
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
- (Inggris) Surah An-Nisa MP3
Surah Sebelumnya: Surah Al-'Imran |
Al-Qur'an | Surah Berikutnya: Surah Al-Ma'idah |
Surah 4 |