Lompat ke isi

Rusia di sektor energi Eropa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rusia dalam sektor energi Eropa memiliki peranan penting dalam memasok bahan bakar bakar fosil ke negara-negara Eropa lainnya.[1] Hingga akhir tahun 2021, Uni Eropa memasok kebutuhan minyak bumi dan gas alam mereka utamanya dari Rusia.[2] Teteapi rantai pasok ini menjadi diperparah pasca invasi Rusia ke Ukraina.[3] Ketergantungan Uni Eropa pada impor gas Rusia pada tahun 2021 di antaranya, Uni Eropa mengimpor lebih dari 40% dari total konsumsi gasnya, kemudian 27% impor minyak dan 46% impor batu bara dari Rusia.[2] Setelah insiden invasi Rusia, impor dari Rusia menurun secara substansial karena pemberian sanksi dari Uni Eropa atas tindakan Rusia dan pengaruh perang terhadap perdagangan dan infrastruktur.[4]

Sejarah

Pada akhir abad ke-19 kota-kota pertama yang telah memanfaatkan kehidupan mereka dengan suplai gas adalah Moskow, St. Petesburg, Kharkov, Kiev, Odessa, Vino, Riga, Kazan dan Tver. Pemanfaatan gas tersebut juga digunakan untuk kebutuhan industri seperti, untuk pengerasan logam, peleburan kaca, dan sebagainya. Pada tahun 1917, kota penghasil minyak terbesar di Rusia, Baku, dalam setahunnya menghabiskan total 33 juta meter kubik gas alam. Pada awal 1930-an, gas alam yang dipakai untuk perekonomian Uni Soviet mencapai 10-15 juta meter kubik, kemudian meningkat pada tahun 1940-an menjadi 3.392 juta meter kubik.[5]

Untuk menyalurkan gas ke wilayah lain, Uni Soviet mulai mengoperasikan pipa gas pertama mereka pada tahun 1943 sepanjang 160 kilometer, yang membentang dari Bouguruslan higga ke Kuibyshev. Uni Soviet kemudian juga membangun pipa gas kedua mereka yang melintasi Urengoi di barat laut Siberia hingga ke Uzhhorod di Ukraina pada tahun 1982-1984. Pipa yang bertujuan untuk memasuk kebutuhan gas Eropa Barat tersebut memiliki total panjang sekitar 4.650 kilometer dengan menghabiskan anggaran pembuatannya mencapai 22 miliar dolar. Pada mulanya, salah satu tambang gas Uni Soviet terbesar yang terletak di Okrug Otonomi Yamalia sampai ke Nenetsia Siberia barat laut tersebut dipasok untuk kebutuhan Jerman Barat, Prancis dan Italia dengan volume mencapai 40 miliar meter kubik per tahun. Hal ini secara tidak langsung membuat Jerman dan Prancis memiliki ketergantungan sebanyak 30 persen impor gas dari Unisoviet dan 40 persen bagi Italia. Pipa gas ini pernah disabotase hingga terjadi ledakan pada akhir tahun 1982.[6]

Pada tahun 1989, atas dasar keputusan Kementerian Industri Gas, Uni Soviet mendirikan Perusahaan Gas Negara Gazprom. Perusahaan tersebut kemudian dirombak menjadi perusahaan saham gabungan Rusia "Gazprom" (RAO "Gazprom") pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi perusahaan saham gabungan Terbuka "Gazprom" (OAO "Gazprom") pada tahun 1998.[5]

Referensi

  1. ^ "EU imports of energy products - recent developments". ec.europa.eu (dalam bahasa Inggris). Desember 2022. Diakses tanggal 2023-01-05. 
  2. ^ a b "In focus: Reducing the EU's dependence on imported fossil fuels". commission.europa.eu (dalam bahasa Inggris). 20-04-2022. Diakses tanggal 2023-01-05. 
  3. ^ "How Europe can cut natural gas imports from Russia significantly within a year - News". IEA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-05. 
  4. ^ Wettegel, Julian (2015-06-22). "Germany, EU remain heavily dependent on imported fossil fuels". Clean Energy Wire (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-05. 
  5. ^ a b "History of the gas branch". Gazprom. 2007-06-13. Diakses tanggal 2023-01-05. 
  6. ^ Kupchinsky, Roman (11-05-2006). "Analysis: The Recurring Fear Of Russian Gas Dependency". RadioFreeEurope/RadioLiberty (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-05.