Lumbantoruan
Lumbantoruan | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak | ᯞᯮᯔ᯲ᯅᯉ᯲ᯖᯬᯒᯮᯀᯉ᯲ (Surat Batak Toba) | ||||||||||||||
Nama marga |
| ||||||||||||||
Nama/ penulisan alternatif | Lumban Toruan | ||||||||||||||
Julukan/ nama panggilan | Borsak Sirumonggur | ||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Borsak Sirumonggur Lumbantoruan | ||||||||||||||
Nama istri | boru Simbolon Tuan Juara Bulan | ||||||||||||||
Nama anak |
| ||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||
Induk marga | Sihombing | ||||||||||||||
Persatuan marga | Toga Sihombing | ||||||||||||||
Kerabat marga | |||||||||||||||
Turunan |
| ||||||||||||||
Matani ari binsar | Simbolon | ||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||
Suku | Batak | ||||||||||||||
Etnis | Batak Toba | ||||||||||||||
Daerah asal | Tipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan |
Lumbantoruan (Surat Batak: ᯞᯔᯮ᯲ᯅᯉ᯲ ᯖᯬᯒᯮᯀᯉ᯲; disebut juga sebagai Sihombing Lumban Toruan) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Tipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan. Pada umumnya, keturunan marga Lumbantoruan menggunakan marga Sihombing sebagai nama marga.[butuh rujukan]
Asal
Lumbantoruan merupakan anak dari Toga Sihombing. Keturunan Sihombing yaitu Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit. Yang mana dari dulu sampai sekarang terus memakai label bermarga Lumbantoruan atau Sihombing, baik laki-laki maupun perempuan dari garis keturunan bapak secara turun-temurun.
Lumbantoruan yang pertama (nomor 1 di tarombo Lumbantoruan) bergelar "Borsak Sirumonggur", merupakan anak kedua dari Sihombing (induk marga) yang mempunyai 4 orang anak laki-laki dengan urutan sebagai berikut:
- Silaban gelar Borsak Junjungan.
- Lumbantoruan gelar Borsak Sirumonggur.
- Nababan gelar Borsak Mangatasi.
- Hutasoit gelar Borsak Bimbinan.
Keturunan Lumbantoruan
Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan ) terbagi lagi dua (memiliki anak 2) yaitu Hutagurgur dan Hariara. Hutagurgur memiliki anak terbagi 2 yaitu Tuan Hinalang dan Raung Nabolon. Sementara Hariara memiliki anak 1 (terbagi satu) yaitu Namora Muningan. Sementara Tuan Hinalang memiliki anak 5 (terbagi lima) yaitu Datu Parulas, Oppu Satti (Tuan Sinanti Raja), Datu Sidari, Ampartibi, dan Juara pagi. Sementara Raung Nabolon anaknya yaiu Hombar Najolo, Panda Namora, Ginjang Manubung, dan Datu Galapang. Sementara anak Namora Miningan adalah Amparhudatar dan Namora Pujion.
Marga yang diwarisi oleh keturunan masing-masing adalah Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit. Keempat gelar tersebut sering dipakai sebagai nama perkumpulan marga oleh keturunan yang bersangkutan di perantauan, atau sebagai nama nenek moyang dari marga yang bersangkutan. Misalnya marga Lumbantoruan, pomparan (keturunan) dari Borsak Sirumonggur.
Perlu dicatat bahwa mayoritas orang yang bermarga Lumbantoruan memakai marga Sihombing, sedangkan yang bermarga Silaban, Nababan, dan Hutasoit hanya sedikit yang memakai marga Sihombing.
Walaupun keturunan dari masing-masing marga telah banyak jumlahnya, dari empat bersaudara: Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit masih melarang untuk tidak boleh saling mengawini, namum karena berkembangnya zaman dan luasnya perantauan dari keturunan Sihombing sudah ada kejadian saling mengawini. Artinya, laki-laki di marga ini mengawini perempuan marga lainnya dari kelompok empat marga yang bersaudara tersebut. Persetujuan nikah tersebut di dalam upacara tastas bombong. Namun, hal tersebut masih sangat dilarang di kawasan Samosir dan sekitarnya.
Tokoh
Beberapa tokoh yang bermarga Lumbantoruan, di antaranya adalah: