Adiafora
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 6 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3778 hari 265 menit lalu. |
Adiafora (Dalam agama kristen) adalah ucapara yang tidak diperintahkan dan juga tidak dilarang oleh Alkitab serta bukan untuk bertujuan penyembahan kepada Allah.[1] Gereja mempunyai otoritas penuh untuk mengubah adiafora.[1] Sebenarnya istilah Adiafora ini banyak diperbincangkan pada dunia teologi.[2] Dalam gereja protestan lainnya bersikap bahwa segala sesuatu yang secara terang-terangan tidak diperintahkan di dalam Alkitab dilarang, sedangkan dalam Gereja Anglikan praktik-praktik yang berdasarkan tradisi dipandang sebagai adiafora.[1]
Selama masa reformasi, istilah dari adiafora memiliki makna yang sangat luas dipakai dalam lingkungan-lingkungan teologi untuk menjelaskan kategori ritus keagamaan dan kebiasaan yang umum dipraktekkan tetapi tidak diperintahkan ataupun dilarang oleh teolog-teolog Lutheran dalam pertengahan abad ke-16 pada saat gerakan Protestan terancam oleh kekuataun Katolik di Jerman.[2] Masalah tetang Adiafora ini kemudian teranggkat kemudaian yang berkaitan dengan status upacara dan ritus tertentu, baik yang bersifat umum maupun privat, yang tidak diperintahkan namun juga tidak dilarang oleh Firman Allah dalam kitab suci dan telah diperkenalkan, diklam ke dalam gereja demi untuk keteraturan, penyesuaian dan disiplin.[2] Kemudian istilah ini diperhitungkan dengan praktek-praktek keagamaannya.[2]