Lompat ke isi

Halte Winongo

Koordinat: 7°50′25″S 110°20′49″E / 7.8402866°S 110.3469908°E / -7.8402866; 110.3469908
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Desember 2014 15.22 oleh Bodhisattwa (bicara | kontrib) ((Script) File renamed: File:WGO 02.JPGFile:Stasiun Winongo 02.jpg File renaming criterion #2: Change from completely meaningless names into suitable names, according to what the image displays....)
Stasiun Winongo
Eks-Stasiun Winongo. Emplasemen dan sepurnya sudah menjadi jalan kampung.
Lokasi
Koordinat7°50′25″S 110°20′49″E / 7.8402866°S 110.3469908°E / -7.8402866; 110.3469908
Operator
LayananTidak ada layanan
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1895
Ditutup1973
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Winongo (WGO) adalah stasiun kereta api nonaktif yang berada di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Stasiun ini berada pada wilayah Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini dibangun mulai tahun 1895 dan selesai pada 1912-1919 sebagai pengembangan jalur kereta api lintas Yogyakarta-Sewugalur[2] oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), salah satu perusahaan kereta api pertama di Hindia Belanda.

Letak stasiun ini cukup strategis karena berada tak jauh dari Pabrik Gula Madukismo. Maka dari itu dibangunlah jalur cabang ke pabrik gula itu supaya gulanya bisa diangkut oleh kereta api. Pabrik Gula Madukismo sampai saat ini masih aktif meksipun tak sejaya dahulu. Stasiun dan jalur ini ditutup pada tahun 1973 karena kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya dan juga karena bertambahnya mobil-mobil pribadi. Kini bangunan stasiun ini masih ada, namun kondisinya sudah rusak.

Bangunan ini sempat dijadikan rumah keluarga Atmopawiro. Dikisahkan pula, bahwa bangunan stasiun mengalami kerusakan parah akibat gempa Bantul 2006. Kemudian, warga berinisiatif memperbaiki bangunan dengan mengubah letak pintu yang seharusnya menghadap ke barat menjadi ke arah selatan. Sampai saat ini, bangunan stasiun Winongo dimanfaatkan sebagai karang taruna masyarakat setempat. Bangunannya kini sudah dimural.

Jika berjalan ke arah selatan menyusuri jalan kampung, sebelum stasiun, terdapat Jembatan Winongo yang rel-relnya sudah dicor dengan semen.

Galeri

Referensi

  1. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  2. ^ BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot

Pranala luar

Galat Lua: unknown error.