Lompat ke isi

Global Mediacom

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Desember 2014 17.39 oleh 125.162.60.25 (bicara)
PT Global Mediacom Tbk
Publik[1]
IndustriMedia
Didirikan24 Agustus 1981
Kantor pusatGedung MNC Tower Lantai 2, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, Kebon Sirih, Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Hary Tanoesoedibjo
Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
ProdukMedia, telekomunikasi
Karyawan
9614 orang (Desember 2013)
IndukMNC Corporation
Situs webwww.mediacom.co.id

PT Global Mediacom Tbk (IDX: BMTR), sebelumnya bernama PT Bimantara Citra Tbk, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha media dan telekomunikasi. Global Mediacom berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 1981. Saat ini, mayoritas sahamnya dimiliki oleh MNC Corporation.

Sejarah

Global Mediacom didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT Bimantara Citra Tbk oleh Bambang Trihatmodjo dan Indra Rukmana. Pada tahun 1989, Bimantara Citra mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tahun 1997, atas permintaan Viacom Indonesia dan Bhakti Investama, perusahaan ini menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun 1987-1991 dalam satu kelompok bernama Media Nusantara Citra. Kemudian pada tahun 2002, Bimantara Citra diakuisisi oleh MNC Corporation dan berganti nama menjadi PT Global Mediacom Tbk pada tahun 2007.

Perusahaan ini bekerjasama dengan Bimantara Citra mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tanggal 24 Agustus 1988 dan meresmikan sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun MTV Asia dan Nickelodeon Indonesia pada tahun yang sama mulai merintis berdirinya PT Sindo Citra Media (sekarang bernama PT Surya Citra Media), dan mendirikan Radio Trijaya FM (sekarang bernama Sindo Trijaya FM) dan Surya Citra Televisi (SCTV). Pada tahun 2002, Perusahaan ini mendirikan PT Global Informasi Bermutu (Global TV) dan tahun yang sama mulai merintis berdirinya ALatief Corporation dan mendirikan PT Lativi Media Karya (sekarang bernama tvOne) dan Satu tahun kemudian, Perusahaan ini mengambil alih TPI (sekarang bernama MNCTV).

Pada tahun 2005, Perusahaan ini mendirikan Radio Dangdut TPI (sekarang bernama Radio Dangdut Indonesia), Global Radio (sebelumnya bernama Radio ARH) dan Women Radio (sekarang bernama V Radio), dan mencetak Harian Seputar Indonesia (sekarang dikenal sebagai Koran Sindo), Majalah TRUST (sekarang bernama Sindo Weekly), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs Berita Okezone.com.

Sejak tahun 2006, Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan yang paling banyak di Bursa Efek Jakarta (sekarang bernama Bursa Efek Indonesia).

Direktur Utama Global Mediacom saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo.

Unit usaha

Media berbasis konten dan iklan

Media berbasis komunikasi

Media berbasis belanja online

Perusahaan rekaman

Media berbasis pelanggan

Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi

  • PT Infokom Elektrindo
    • PT MNC Kabel Mediacom
      • MNC Play Media
    • PT Telesindo Media Utama
    • PT Sena Telenusa Utama
    • PT Flash Mobile

Mantan perusahaan

Anak Perusahaan yang dimerger

  • PT Bimagraha Telekomindo (yang juga anak perusahaan Indosat)

Televisi

Anak Perusahaan yang dilepas

Ada empat anak Perusahaan PT Global Mediacom Tbk dan PT Visi Media Asia Tbk yaitu :

  • PT Telekomindo Selular Raya (Telesera)
  • PT Metro Selular Nusantara (Metrosel)
  • PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo)
  • PT Menara Jakarta

Keempat anak perusahaan tersebut pernah menjadi bagian dari PT Telekounikasi Indonesia (Persero) Tbk dan ditawarkan kepada PT Global Mediacom Tbk (dulu Bimantara Citra) dan PT Visi Media Asia Tbk[3] yang dileburkan bersama PT Mobile-8 Telecom Tbk [4] dan selanjutnya diakuisisi oleh PT Smart Telecom Tbk menjadi PT Smartfren Telecom Tbk[5]

Referensi

Pranala luar