Lompat ke isi

Panda raksasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Desember 2022 05.42 oleh Bennylin (bicara | kontrib)
Panda raksasa
Ailuropoda melanoleuca Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Rentan
IUCN712 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KelasMammalia
OrdoCarnivora
SuperfamiliUrsoidea
FamiliUrsidae
GenusAiluropoda
SpesiesAiluropoda melanoleuca Edit nilai pada Wikidata
(David, 1869)
Tata nama
ProtonimUrsus melanoleucus Edit nilai pada Wikidata
Distribusi

Edit nilai pada Wikidata
EndemikRepublik Rakyat Tiongkok Edit nilai pada Wikidata

Panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca, berarti "Kaki-kucing hitam-putih"; Hanzi sederhana: 大熊猫; Hanzi tradisional: 大熊貓; Pinyin: dà xióng māo; Jyutping: daai6 hung4 maau1, berarti "kucing beruang besar")[1] atau hanya disebut panda, adalah seekor mamalia yang diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang,[2] Ursidae, yang merupakan hewan asli Tiongkok Tengah. Panda raksasa tinggal di wilayah pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada setengah abad ke-20 terakhir, panda menjadi semacam lambang negara Tiongkok, dan sekarang ditampilkan pada uang emas negara tersebut.

Etimologi

Nama Tionghoanya 熊猫 (xiong mao) berarti "kucing-beruang" dan bisa dibaca terbalik tanpa mengubah arti. Ia dinamai panda di barat karena mirip dengan panda merah yang dulunya dikenal sebagai beruang belang (Ailuropus melanoleucus).

Taksonomi

Secara taksonomi panda tergolong karnivora. Namun, jenis makanannya seperti herbivora, sebagian besar berupa tumbuh-tumbuhan, hampir hanya bambu saja. Secara teknis, seperti kebanyakan hewan lainnya, panda termasuk omnivora karena diketahui mereka juga memakan telur dan serangga. Kedua makanan ini adalah sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.

Panda raksasa masih bersaudara dengan panda merah, tetapi mereka dinamai mirip sepertinya karena kebiasaan mereka memakan bambu. Sebelum hubungannya dengan panda merah ditemukan pada tahun 1901, panda raksasa dikenal sebagai beruang berwarna dua.

Selama puluhan tahun, klasifikasi taksonomi panda yang tepat diperdebatkan karena baik panda raksasa maupun panda merah memiliki ciri-ciri seperti beruang dan rakun. Namun, pengujian genetika mengungkapkan bahwa panda raksasa adalah beruang sejati dan termasuk keluarga Ursidae. Saudara terdekatnya dalam keluarga beruang adalah Beruang Berkacamata di Amerika Selatan. Sekarang masih diperdebatkan apakah panda merah termasuk keluarga Ursidae atau keluarga rakun, Procyonidae.

Deskripsi

Panda raksasa memiliki cakar yang ganjil, dengan "jempol" dan lima jari; "jempol" ini sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi.[3] Stephen Jay Gould menulis esai tentang topik ini, lalu menggunakan judul The Panda's Thumb untuk buku kumpulan esainya.

Kegunaan dan interaksi terhadap manusia

Awal penemuan

Panda raksasa pertama kali dikenal di dunia Barat pada 1869 oleh misionaris Prancis Armand David (18261900).[4] Panda raksasa lama menjadi hewan favorit masyarakat, sebagian karena spesies ini lucu seperti bayi, mirip dengan boneka beruang hidup. Panda juga sering digambarkan sedang berbaring santai sambil makan bambu, bukan berburu, sehingga meningkatlah citranya sebagai hewan manis dan cinta damai.

Diplomasi Panda

Peminjaman panda raksasa ke kebun binatang Amerika Serikat dan Jepang merupakan bagian penting diplomasi Panda Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1970-an karena peminjaman ini menandai sebagian pertukaran budaya pertama antara Tiongkok dan dunia Barat.

Namun, pada tahun 1984, panda sudah tidak lagi digunakan sebagai alat diplomasi. Alih-alih, Tiongkok mulai menawarkan panda kepada negara-negara lain untuk peminjaman hanya sepuluh tahun. Ketentuan peminjaman standar mencakup tarif hingga US$1.000.000 per tahun dan syarat bahwa anak yang lahir semasa peminjaman adalah milik Republik Rakyat Tiongkok.

Pada 1998 akibat tuntutan hukum oleh WWF, U.S. Fish and Wildlife Service mengharuskan kebun binatang AS yang ingin mengimpor panda agar memastikan bahwa setengah tarif yang dipasang Tiongkok disalurkan untuk upaya pelestarian panda liar dan habitatnya, barulah lembaga tersebut mau mengeluarkan izin pengimporan panda tersebut.

Konservasi

Panda raksasa termasuk dalam spesies rentan yang diakibatkan oleh kehilangan habitat[5] dan tingkat kelahiran sangat rendah.[6] Sekitar 1.600 diyakini masih hidup di alam. Panda raksasa dijadikan logo World Wildlife Fund (WWF), organisasi pelestarian alam.

Galeri

Referensi

  1. ^ Scheff, Duncan (2002). Giant Pandas. Animals of the rain forest (edisi ke-illustrated). Heinemann-Raintree Library. hlm. 7. ISBN 0-7398-5529-8. 
  2. ^ Lindburg, Donald G.; Baragona, Karen (2004). Giant Pandas: Biology and Conservation. University of California Press. ISBN 0-520-23867-2. 
  3. ^ Morris, Paul; Susan F. Morris. "The Panda's Thumb". Athro Limited. Diakses tanggal 7 Agustus 2010. 
  4. ^ "Giant Panda". Encyclopædia Britannica Online. 2010. Diakses tanggal 9 Agustus 2010. 
  5. ^ Li, Renqiang; Xu, Ming; Wong, Michelle Hang Gi (Februari 2015). "Climate change threatens giant panda protection in the 21st century". Biological Conservation. 182: 93–101. doi:10.1016/j.biocon.2014.11.037. 
  6. ^ Earth's Changing Environment. Learn & Explore. Encyclopædia Britannica, Inc. 2010. hlm. 49. ISBN 1-61535-339-9. 

Lihat pula

Bacaan lanjutan

  • AFP (via Discovery Channel) (2006, 20 June). Panda Numbers Exceed Expectations.
  • Associated Press (via CNN) (2006). Article link.
  • Catton, Chris (1990). Pandas. Christopher Helm.
  • Friends of the National Zoo (2006). Panda Cam: A Nation Watches Tai Shan the Panda Cub Grow. New York: Fireside Books.
  • Goodman, Brenda (2006, 12 February). Pandas Eat Up Much of Zoos' Budgets. The New York Times.
  • Lumpkin, Susan; Seidensticker, John (2007). Giant Pandas. London: Collins. ISBN 0-06-120578-8.  (An earlier edition is available as The Smithsonian Book of Giant Pandas, Smithsonian Institution Press, 2002, ISBN 1-58834-013-9.)
  • Panda Facts At a Glance (N.d.). www.wwfchina.org. WWF China.
  • Ryder, Joanne (2001). Little panda: The World Welcomes Hua Mei at the San Diego Zoo. New York: Simon & Schuster.
  • Schaller, George B. (1993). The Last Panda. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-73628-8.  (There are also several later reprints)
  • Wan, Q.-H.; Wu, H.; Fang, S.-G. (2005). "A New Subspecies of Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca) from Shaanxi, China". Journal of Mammalogy. 86 (2): 397–402. doi:10.1644/BRB-226.1. 
  • Warren, Lynne (July 2006). "Panda, Inc." National Geographic. (About Mei Xiang, Tai Shan and the Wolong Panda Research Facility in Chengdu China).

Pranala luar