Lompat ke isi

Sastra Banjar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Oktober 2007 23.47 oleh Borgx (bicara | kontrib) ({{rapikan}})

DEFINISI SASTRA BANJAR

Para cerdik pandai di kalangan etnis Banjar di Kalsel masih saling adu argumentasi mengenai definisi sastra Banjar yang paling pas. Tajuddin Noor Ganie (2006:4) dalam tulisannya yang dimuat di rubrik Opini SKH Radar Banjarmasin mencatat setidak-tidaknya ada 5 definisi sastra Banjar yang layak dipertimbangkan untuk dipikirkan dan akhirnya disepakati bersama sebagai definisi sastra Banjar yang diresmikan, yakni (1) Semua jenis karya sastra yang bercerita tentang peri kehidupan etnis Banjar di Tanah Banjar (Kalsel, Provinsi Kalimantan Selatan) yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar oleh sastrawan yang berasal dari kalangan etnis Banjar yang lahir, tinggal, atau pernah tinggal di Tanah Banjar (Kalsel).


Sastra Banjar menurut definisi di atas merujuk kepada 3 ciri, yakni : (a) bercerita tentang kehidupan keseharian etnis Banjar di Tanah Banjar (aspek sosio kultural yang sudah ditentukan fokus dan lokusnya), (b) dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar (aspek bahasa), dan (c) sastrawan yang melisankan atau menuliskannya bukan sastrawan anonim tapi sastrawan yang diketahui asal-usulnya sebagai sastrawan yang berasal dari kalangan etnis Banjar yang lahir, tinggal, atau pernah tinggal di Tanah Banjar (faktor etnisitas yang fokus dan lokusnya sudah ditentukan). Implikasi yang timbul jika definsi sastra Banjar ini diresmikan adalah tidak tertampungnya karya sastra berbahasa Banjar yang bersifat anonim karena faktor etnisitas yang melekat pada diri sastrawannya tidak diketahui dengan jelas. Akibatnya, semua karya sastra berbahasa Banjar yang anonim seperti andi-andi, bacaan (mantra Banjar), bapandung (monolog Banjar), cerita rakyat (mitologi, legenda, hikayat, kisah, dongeng), japin carita (teater), lamut (prosa liris berbahasa Banjar), madihin (puisi Banjar), mamanda (teater), pantun Banjar, syair Banjar, dan surat tarasul (surat cinta berbahasa Banjar) tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok sastra Banjar.


(2)Semua jenis karya sastra yang bercerita tentang peri kehidupan etnis Banjar di mana pun juga di seluruh dunia (tidak mesti di Tanah Banjar)yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar oleh sastrawan yang berasal dari kalangan etnis Banjar di mana saja mereka berada di seluruh dunia (tidak mesti lahir, tinggal, atau pernah tinggal di Tanah Banjar).


Sastra Banjar menurut definisi di atas merujuk kepada tiga ciri, yakni : (a) bercerita tentang peri kehidupan etnis Banjar di mana pun juga di seluruh dunia (fokos dan lokus menyangkut aspek sosio kulturalnya tidak dibatasi), (b) dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar (aspek bahasa), dan (c) sastrawan yang melisankan atau menuliskannya tidak dibatasi pada sastrawan Banjar yang lahir, tinggal, atau pernah tinggal di Kalsel saja, semua sastrawan keturunan Banjar di mana pun mereka berada termasuk dalam lingkup definisi ini, pengecualian hanya dilakukan bagi sastrawan Banjar yang anonim.Implikasi yang timbul jika definisi sastra Banjar ini diresmikan sama dengan implikasi yang timbul pada definisi sastra Banjar yang ke satu di atas. (3) Semua jenis karya sastra yang bercerita tentang peri kehidupan etnis Banjar di mana pun juga di seluruh dunia (tidak mesti di Tanah Banjar) yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar oleh siapa saja (tidak mesti oleh sastrawan yang berlatar belakang etnis Banjar), (4) Semua jenis karya sastra yang bercerita tentang apa saja (tidak mesti tentang peri kehidupan etnis Banjar di mana pun juga di seluruh di dunia) yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar oleh siapa saja (tidak mesti oleh sastrawan berlatar belakang etnis Banjar, dan (5)Semua jenis karya sastra yang bercerita tentang peri kehidupan etnis Banjar di mana pun juga di seluruh dunia yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa apa saja (tidak mesti dalam bahasa Banjar)oleh siapa saja (tidak mesti oleh sastrawan yang berlatar belakang etnis Banjar)