Rp100.000
Rp100.000 (dibaca: seratus ribu rupiah) (penulisan baku: Rp100.000,00) adalah nilai nominal uang kertas yang pernah dicetak hingga tahun 2015 dan masih beredar secara resmi di Indonesia. Uang dengan nominal Rp100.000 diedarkan dan dicetak dengan beberapa emisi dan seri. Untuk uang Rp100.000 tahun cetak 2015, penulisan tahun cetak terdapat pada bagian belakang uang, yaitu PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2015.
Tampak Depan | Tampak Belakang | Ukuran Fisik | Diterbitkan | Diganti |
---|---|---|---|---|
151 × 65 mm | 1 November 1999 | 29 Desember 2004 | ||
151 × 65 mm | 29 Desember 2004 | 17 Agustus 2014Masih digunakan hingga saat ini. | ||
151 × 65 mm | 17 Agustus 2014 | Masih digunakan hingga saat ini. |
Sebuah uang polimer baru senilai 100.000 rupiah dikenalkan dan diedarkan kepada masyarakat (pada saat itu hanya bernilai sekitar US $ 10), uang tersebut diimpor dari Australia. Uang ini tidak lagi dicetak setelah pengenalan desain baru pada tahun 2004-2005. Namun tahun 2011 kurs Dolar AS terhadap Rupiah bergerak stabil dari angka Rp8.600 hingga Rp9.000, sehingga nilai uang ini berkisar $11 hingga $11,62.
Uang nominal 100.000 diganti pada tahun 2004-2005, diganti desainnya dan bahannya menjadi kertas. Mempunyai beberapa fitur:
- Rectroverso (gambar saling isi). Gambar logo BI yang berada tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.
- Blind code (kode tunanetra). Kode tertentu untuk mengenali uang ini bagi tunanetra.
- Security thread (benang pengaman). Garing melintang dari atas ke bawah yang akan memunculkan tulisan BI 100000 berulang-ulang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
- Banknote paper (bahan uang). Uang terbuat dari bahan khusus berwarna merah muda.
- Irisafe (pigmen berubah warna). Jenis pigmen terntentu berbentuk dua garis akan berubah warna dari merah tembaga menjadi hijau dan warna biru menjadi kuning keemasan jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
- Microtext (mikroteks). Tulisan Bank Indonesia yang amat kecil dan hanya dapat dibaca dengan kaca pembesar.
- Watermark (tanda air). Tanda air bergambar W.R. Supratman akan terlihat dari kedua belah bagian apabila diterawang ke arah cahaya.
- Optical variable ink (tinta berubah warna) Tinta OVI logo BI akan berubah dari warna kuning keemasan menjadi hijau dilihat dari sudut pandang tertentu.
- Lambang negara RI Gambar burung garuda, dicetak timbul dan terasa kasar apabila diraba.
Gambar
Mulai tanggal 17 Agustus 2014, Bank Indonesia meluncurkan uang baru NKRI, pecahan Rp100.000. Perbedaan Rp100.000 tahun emisi 2004 dengan 2014 sebagai berikut (lihat gambar).
- Perubahan desain see-through register/rectoverso
- Penggantian frasa Bank Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Perubahan penulisan nama dan gelar pahlawan
- Perubahan lokasi tahun emisi dan tahun cetak
- Penandatanganan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan.
- Penambahan blok warna
- Perubahan warna pada nomor seri
- Perubahan ukuran huruf pada tulisan Bank Indonesia
Penandatangan uang Rp100.000
Tanda tangan | ||
---|---|---|
Tahun | Gubernur BI | Deputi Gubernur BI |
2004-2009 | Burhanuddin Abdullah | Aulia Pohan |
2009 | Boediono | Miranda Gultom |
2010-2011 | Darmin Nasution | Budi Rochadi |
2011-2013 | Darmin Nasution | Ardhayadi Mitroatmodjo |
2013 | Darmin Nasution | Ronald Waas |
2014 | Agus Martowardojo | Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara |
2014-2015 | Agus Martowardojo | Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri |
Pranala luar
Rupiah kertas | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nilai | TE | TST | TNP | Ukuran (mm) | Warna Dominan | Gambar | Tanda Air | ||||
Panjang | Lebar | Depan | Belakang | ||||||||
Rp1.000 | 2016 | 2018 | 1952 | 141 | 65 | Kuning | Tjut Meutia | Banda Neira dan Tari Tifa | Cut Nyak Meutia | ||
Rp2.000 | 2016 | 2018 | 2009 | 141 | 65 | Abu-abu | Mohammad Hoesni Thamrin | Ngarai Sianok dan Tari Piring | Pangeran Antasari | ||
Rp5.000 | 2016 | 2018 | 1958 | 143 | 65 | Coklat | Dr. KH. Idham Chalid | Gunung Bromo dan Tari Gambyong | Cut Nyak Meutia | ||
Rp10.000 | 2016 | 2017 | 1964 | 148 | 72 | Ungu | Frans Kaisiepo | Taman Nasional Wakatobi dan Tari Pakarena | Sultan Mahmud Badaruddin II | ||
Rp20.000 | 2016 | 2017 | 1992 | 152 | 72 | Hijau | Dr. G.S.S.J. Ratulangi | Derawan dan Tari Gong | Otto Iskandardinata | ||
Rp50.000 | 2016 | 2017 | 1993 | 152 | 72 | Biru | Dr. H. Djuanda Kartawidjaja | Taman Nasional Komodo dan Tari Legong | I Gusti Ngurah Rai | ||
Rp100.000 | 2016 | 2018 | 1999 | 151 | 65 | Merah | Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta | Raja Ampat dan Tari Topeng Betawi | Wage Rudolf Soepratman |
Rupiah logam | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nilai | TE | Ukuran (mm) | Massa (gr) | Material | Gambar | ||||
Diameter | Tebal | Depan | Belakang | ||||||
Rp50 | 1999 | 20 | 2,00 | 1,36 | Aluminium | Gambar "50" dan Burung Kepodang | Garuda Pancasila | ||
Rp100 | 1999 | 23 | 2,30 | 2,38 | Aluminium | Burung Kakatua Raja | Garuda Pancasila | ||
2016 | 23,00 | 2,00 | 1,79 | Aluminium | Prof. Dr. Ir. Herman Johannes dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 100 | |||
Rp200 | 2003 | 23 | 2,30 | 2,38 | Aluminium | Burung Jalak Bali | Garuda Pancasila | ||
2016 | 25,00 | 2,20 | 2,38 | Aluminium | Dr. Tjiptomangunkusumo dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 200 | |||
Rp500 | 1997 | 24 | 1,83 | 5,34 | Aluminium/perunggu | Bunga melati | Garuda Pancasila | ||
2003 | 27 | 2,50 | 3,10 | Aluminium | |||||
2016 | 27,00 | 2,35 | 3,10 | Aluminium | Letjen TNI T.B. Simatupang dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 500 | |||
Rp1.000 | 1993 | 26 | 2,00 | 8,60 | Nikel/perunggu | Gambar "1000" dan pohon kelapa sawit | Garuda Pancasila | ||
2010 | 24 | 1,60 | 4,50 | Nikel & baja | Garuda Pancasila dan "1000" | Angklung dan Gedung Sate | |||
2016 | 24,10 | 1,45 | 4,50 | Nickel Plated Steel | Mr. I Gusti Ketut Pudja dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 1000 |