Tan Tjeng Bok
Templat:Infobox artis indonesia Tan Tjeng Bok (30 April 1899 – 15 Februari 1985)[1] adalah aktor kawakan Indonesia di era tahun 1940an hingga tahun 1970an.
Latar belakang
Tan Tjeng Bok lahir dari pasangan Tionghoa (ayah) dan Betawi (ibu). Perkawinan orang tuanya itu tak disetujui oleh pihak keluarga ayahnya. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan gadis Tionghoa. Karena itu dibanding dengan kedelapan orang saudaranya, kulit Tan terbilang hitam. Dari situlah bermula ia di panggil Si Item, dan kemudian Pak Item.
Ayahnya, Tan Soen Tjiang, merupakan seorang guru silat di perguruan Siauw Lim Shi. Dia hanya menempuh sekolah dasar di Hollands Chinese School, Bandung.
Karier
Awal karier
Memulai karier sebagai biduan ketika umurnya baru 12 tahun di Bandung, alunan musik orkes keroncong menggaet hatinya. Ia bergabung dengan orkes Hoetfischer pimpinan Gobang berkeliling Jawa. Tetap membawa lagu keroncong Mauritsco, namanya mulai tenar. Tapi tiba di Bangil, ia kemudian bergabung dengan opera Dardanella pimpinan Piedro atau Pyotr Litmonov, seorang keturunan Rusia. Berkeliling terus, dari Sabang sampai Merauke. Dardanella tutup layar pada awal tahun 1940-an, Tjeng Bok lalu ikut sandiwara keliling Orpheus pimpinan Manoch. Kemudian juga Star pimpinan Afiat. Tapi tak satupun grup-grup itu berhasil mengulang sukses Dardanella. Menjelang Jepang masuk ke Indonesia, di Jakarta berdiri perusahaan Java Industri Film (JIF) milik The Theng Tjoen. Bersama JIF inilah Si Item masuk babak baru dunia perfilman.
Puncak karier
Pada masa jayanya Tan Tjeng Bok dikenal dengan julukan Si Item. Sebagai penyanyi keroncong dan pemain sandiwara (1920-1940), dia sempat mencapai puncak kariernya. Ketika jadi bintang keliling Dardanella, tonil atau sandiwara paling populer sebelum Perang Dunia II, si Item, julukan Tan Tjeng Bok laksana magnet. Banyak menarik penonton wanita, ketika mereka hidup pada era Siti Nurbaya. Di samping terkenal sebagai Si Item, ia juga digelari Douglas Fairbank van Java (bintang Hollywood terkenal kala itu).
Filmnya banyak disutradarai oleh Tan Tjoei Hock antara lain "Melarat Tapi Sehat" dan "Si Bongkok dari Borobudur" bermain dengan aktris Sofia WD, "SiGomar", "Singa Laoet", "Srigala Ite", dan "Tengkorak Hidoep". Dalam filmnya kebanyakan Ia berpasangan dengan aktris Hadidjah. Namanya sejajar dengan aktris top pada zaman itu antara lain Fifi Young, Aminah Cendrakasih, Marlia Hadi, dan Moh Mochtar.
Akhir karier yang muram
Menjelang usia tuanya pada tahun 1979, ia jatuh melarat. Ketika dirawat di rumah sakit, surat kabar Sinar Harapan membuka Dompet Tan Tjeng Bok dan berhasil menghimpun dana lebih dari dua puluh juta rupiah[2]. Padahal sebelum meninggal, ia masih menikmati bermain disejumlah film dan sinetron di televisi. Termasuk dalam Komedia Jakarta dan Senyum Jakarta di TVRI, bersama A. Hamid Arief. Yang juga dikabarkan saat meninggal (1979) tidak memiliki rumah sendiri. Padahal entah berapa puluh film dan sinetron yang ia bintangi.
Keluarga
Tan Tjeng Bok, pertama kali menikah tahun 1917. Lebih dari seratus kali ia kawin cerai. Istrinya yang terakhir adalah Sarmini. Istrinya yang terakhir adalah Sarmini.dan mempunyai anak bernama Sri Anami. Sri Anami menikah dengan S.Pranoto dan mempunyai 5 orang anak, di antaranya :
- Herwin Antony - Herlin Listianingsih - Henny tri apriliani - Herry fri agung setiawan - Herlyana Susilawati Handayani
dan 4 orang yang sudah menikah di antaranya :
- Herwin Antony - Mona - Herlin Listianingsih - Suryadi - Henny Tri apriliani - Syahdan - Herlyana Susilawati handayani - Martin
dan mempunyai beberapa cucu di antaranya :
- Andri - Angga (anak dari herwin antony) - angel
- Arie Refyuan Heryadi - Ariesta Dwi Yulia Heryadi (anak dari Herlin Listianingsih-Suryadi) - Aries Tri Muhazfa Heryadi
- Rezcky Saptya Novianto - Reznanda Dwi prestyanto (anak dari Henny Tri apriliani-syahdan) - Revy Galuh Oktrianto - putri friskli andani
Filmografi
- Si Gomar 1941
- Srigala Item 1941
- Tengkorak Hidoep 1941
- Djula Djuli 1954
- Melarat Tapi Sehat 1954
- Rela 1954
- Bapak Bersalah 1955
- Djudi 1955
- Si Bongkok dari Borobudur 1955
- Neng Atom 1956
- Peristiwa 10 Nopember 1956
- Peristiwa Surabaja Gubeng 1956
- Badai Selatan 1960
- Honey, Money, And Djakarta Fair 1970
- Bengawan Solo 1971
- Kisah Fanny Tan 1971
- Pendekar Sumur Tudjuh 1971
- Aku Tak Berdosa 1972
- Ketemu Jodoh 1973
- Napsu Gila 1973
- Si Comel 1973
- Tabah Sampai Akhir 1973
- Drakula Mantu 1974
- Raja Jin Penjaga Pintu Kereta 1974
- Ratu Amplop 1974
- Si Bagong Mujur 1974
- Si Rano 1974
- Tarsan Kota 1974
- Arwah Penasaran 1975
- Syahdu 1975
- Kisah Cinta 1976
- Menanti Kelahiran 1976
- Ranjang Siang Ranjang Malam 1976
- Bang Kojak 1977
- Donat Pahlawan Pandir 1977
- Gaun Hitam 1977
- Yoan 1977
- Melati Hitam 1978
- Gadis Telepon 1983
- Mandi Dalam Lumpur 1984
Referensi
- ^ Insan Perfilman, diakses pada 9 Juni 2009
- ^ Intisari No.233, Desember 1982, halaman 85
Pranala luar
- (Indonesia) Biografi Tan Tjen Bok di Pusat Dokumentasi Seni
- (Indonesia) Biografi Tan Tjen Bok di Tamanismailmarzuki.com