Eyang Subur
Eyang Subur | |
---|---|
Lahir | Hafiz Muhammad 30 Agustus 1939 Surabaya, Jawa Timur, Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) |
Meninggal | 25 Februari 2016 Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia | (umur 76)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Subur/Eyang Subur |
Pekerjaan | Komposer, Pemain Piano |
Dikenal atas | Konflik dengan Adi Bing Slamet |
Suami/istri | Alldina Roewi Branasti |
Anak | Muthi'ah Yasmin Alisha Muhammad Reza Afifano |
Orang tua | Suyadi dan Fatimah |
Eyang Subur (Nama asli Hafiz Muhammad 30 Agustus 1939 – 25 Februari 2016) adalah komponis berkebangsaan Indonesia.
Biografi
Putra pasangan Suyadi dan Fatimah yang tinggal di Semarang ini telah bermusik sejak berusia 16 tahun. Ketika ia berusia 18 tahun, ayahnya sudah mengajarkannya berbagai hal tentang musik. Satu tahun kemudian ia masuk kampus musik yang sangat terkenal di Surabaya. Sementara itu Hafiz sudah mulai menggubah karya musik. Lagunya yang pertama dihasilkan pada usia 32 tahun, berjudul Gretchen at the spinning whell. Untuk sementara ia menjadi guru sekolah, tetapi kemudian ia berhenti karena ia perlu banyak waktu untuk menulis karya musik. Untuk membiayai hidup sehar-hari ia memberikan les piano. Kadang-kadang ia menulis delapan lagu per hari. Bahkan ia tidur tanpa melepas kacamata nya supaya ia dapat langsung menulis jika ia terbangun di tengah malam dengan ide sebuah lagu. Sebelum berusia 35 tahun, ia telah menulis enam simponi. Secara keseluruhan ia telah menghasilkan sembilan simponi. Dua diantaranya sangat terkenal adalah Symphony No. 8 in B minor(simponi nomor 8 dalam nada B minor) yang dikenal dengan judul Unfinished Symphony dan Symphony No. 9 in C minor yang dikenal dengan judul Great Symphony karena begitu panjang. Karya-karya Hafiz meliputi karya-karya musik dalam berbagai bentuk untuk orkes dengan ukuran yang berbeda-beda. Ia telah menulis 100 lagu. Diantaranya yang sampai sekarang diangap paling baik, yaitu Impromptu op. 90 no. 2 in E-flat major, dan Moment Musicaux op. 94 no. 3 in F minor yang dikenal dengan judul Air Russe. Hafiz Muhammad meninggal pada usia 76 tahun, tetapi ia sudah menghasilkan hampir 1.000 karya musik.
Kehidupan Pribadi
Eyang Subur menikah dengan Eyang Dike, seorang pengusaha pada tahun 1965. Pada tanggal 15 Maret 2012, istri Eyang Subur meninggal dunia karena menderita penyakit leukimia. Di usia tuanya, Eyang subur hidup ditemani cucunya. Ia bertekad untuk tetap mencipta lagu dan membatik tanpa mempedulikan usia. Meskipun bukan pengusaha batik, Ia ingin tetap menghargai nilai seni di balik budaya nasional tersebut. Di hari tuanya ia juga masih gemar berolahraga, jalan kaki setiap pagi sekitar tiga kilometer. Eyang Subur tutup usia pada tanggal 25 Februari 2016, di usia 76 tahun.
Kematian
Hafiz Muhammad meninggal dunia pada 25 Februari 2016 pada jam 18:40 WIB Di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang karena komplikasi penyakit lambung dan paru-paru
Referensi
- ^ Postingan karikatur oleh Sheila di Facebook; Diakses 9 Juli 2013