Lompat ke isi

Labil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Oktober 2016 06.27 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Labil adalah kondisi di saat seseorang mudah berubah keadaan perasaan dan kejiwaannya, seperti misalnya satu menit berdo'a di status jejaring sosial seperti orang alim, tapi beberapa menit kemudian berubah menyindir/merendahkan/memaki-maki orang seperti orang kesetanan.[1] Sifat labil ini biasanya dimiliki oleh anak yang tergolong muda.[2] Gangguan bipolar merupakan salah satu penyebab suasana hati labil.

Ciri-ciri

Berkas:Pacaran.jpg
Sepasang remaja sedang berpacaran, budaya pacaran sudah menjadi jiwa para anak muda yang masih memiliki jiwa yang labil.

Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang masih labil dalam kehidupannya:[3]

  • Tidak punya tujuan hidup, tujuan hidup merupakan hal yang penting bagi kehidupan, kebingungan yang sering dilakukan dalam hidup dan hanya memikirkan kepentingan sesaat orang-orang yang labil yang tidak punya tujuan hidup dalam jangka panjang.
  • Berpikiran bahwa pacaran itu harus, hampir semua orang atau anak muda sekarang memiliki jiwa seperti ini, padahal pada kenyataannya banyak masalah yang akan dihadapi ketika berpacaran.
  • Berpikiran bahwa makin kaya makin bahagia, orang-orang yang berpikir dengan memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki banyak uang akan bahagia, akan tetapi bahagia bukanlah hanya diukur dari segi kekayaan, dalam hal semacam ini orang-orang masih merupakan kategori orang yang labil.
  • Takut pada kekurangannya, banyak orang yang biasanya takut dengan kekurangan yang ada dalam dirinya, sehingga terjadi hal-hal yang membuatnya terpinggirkan dari dunia sosial, hal semacam ini adalah orang-orang yang masih punya jiwa yang labil.
  • Merasa dirinya paling benar, hebat, keren, pintar, tampan. Orang yang memiliki jiwa seperti ini disebut juga orang yang sombong, orang-orang yang sombong seperti ini dalam dunia sosial akan dikucilkan oleh masyarakat.
  • Suka merendahkan orang lain.
  • Berpikiran tertutup.
  • Selalu menilai-nilai orang
  • Tidak mau disalahkan.
  • Tidak beriman atau tidak memiliki kayakinan.

Referensi

  1. ^ "Pengertian Labil". Diakses tanggal 25 Mei 2014. 
  2. ^ "Indra Sjafri Sebut Evan Dimas Cs Masih Labil". Diakses tanggal 26 Mei 2014. 
  3. ^ "10 Ciri-ciri orang labil". Diakses tanggal 18 Juni 2014. 

Pranala luar