Museum Rumah Tanjung Timur
Rumah Tanjung Timur (sebutan dalam Bahasa Belanda Groeneveld atau Tandjong-Oost Huis) adalah sebuah rumah peninggalan Kolonial Belanda yang terletak di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur. Bangunan yang dikenal dengan sebutan Villa Nova ini letaknya tidak jauh dari kali Ciliwung yang mengalir di halaman belakang bangunan ini. Bangunan ini terbakar pada tahun 1986 dan kini hanya menyisakan puing-puingnya saja.[1][2]
Sejarah
Pemilik pertama bangunan ini, Pieter van de Velde merupakan salah satu anggota Dewan Hindia yang berasal dari Amersfoort. Setelah meletusnya peristiwa Geger pecinan yang melanda hampir seluruh Kota Batavia, van de Velde membeli sebuah lahan milik Kapiten Ni Hu-Kong dan wilayah lainnya di bagian selatan Meester Cornelis, yaitu di sebelah timur Kali Ciliwung. Lahan tersebut dinamakan Tandjoeng Oost. Diatas lahan tersebut dibangunlah sebuah landhuis yang megah pada tahun 1756. Belum lama kemudian Pieter van de Velde meninggal pada tahun 1759. Pemilik selanjutnya Adrian Jubbels membeli landhuis ini pada tahun 1763. Setelah Adrian Jubbels, landhuis ini kemudian dimiliki oleh Jacobus Johannes Craan di tahun yang sama. Johannes Craan menamai landhuis ini Groeneveld dan merenovasi seluruh landhuis ini dengan ornamen gaya Louis XV dan Pintu serta jendela yang mengadopsi gaya Tionghoa. keseluruhan bangunan ini tidak mengalami perubahan sampai pada akhirnya terbakar pada tahun 1986.[3][4]