Lompat ke isi

Kabupaten Pringsewu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Pringsewu
Daerah tingkat II
Tugu Bambu Seribu (2014) di Pringsewu
Tugu Bambu Seribu (2014) di Pringsewu
Motto: 
Pringsewu Bersenyum Manis[1]
Berkas:Peta Lokasi Kabupaten Pringsewu.svg
Peta
Kabupaten Pringsewu di Sumatra
Kabupaten Pringsewu
Kabupaten Pringsewu
Peta
Kabupaten Pringsewu di Indonesia
Kabupaten Pringsewu
Kabupaten Pringsewu
Kabupaten Pringsewu (Indonesia)
Koordinat: 5°25′20″S 104°56′04″E / 5.42211°S 104.93454°E / -5.42211; 104.93454
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
Tanggal berdiri29 Oktober 2008
Dasar hukumUU RI Tahun 2008 Nomor 48
Hari jadi3 April 2009[3]
Ibu kotaPringsewu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 5
Pemerintahan
 • BupatiH. Sujadi Saddat[4]
 • Wakil BupatiH. Handitya Narapati SZP, SH.[4]
Luas
 • Total625 km2 (241 sq mi)
Populasi
 • Total386,891[2] (2.016)
Demografi
 • AgamaIslam
 • BahasaJawa, Lampung, Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1810 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 729
Kode Kemendagri18.10 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 499.454.898.000.-
Semboyan daerahJejama Secancanan
Situs webhttp://www.pringsewukab.go.id/


Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini Terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibu kota provinsi.[6]

Saat ini Pringsewu disetujui menjadi kabupaten tersendiri karena perkembangannya yang bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan penduduk. Mata pencaharian yang utama di Pringsewu adalah bertani dan berdagang.

Sejarah

Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) bernama Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini).

Selanjutnya, 1787 tahun berikutnya yakni pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah Hindia Belanda, juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiuh Margakaya tersebut. Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.

Saat ini daerah yang dahulunya hutan bambu tersebut telah menjelma menjadi sebuah kota yang cukup maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai Pringsewu’ yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.

Selanjutnya, pada tahun 1936 berdiri pemerintahan Kawedanan Tataan yang beribukota di Pringsewu, dengan Wedana pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943.

Selanjutnya Kawedanan Tataan berturut-turut dipimpin oleh Bapak Ramelan pada tahun 1943, Bapak Nurdin pada tahun 1949, Bapak Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951, Bapak Saleh Adenan pada tahun 1957, serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana yaitu Bapak R.Arifin Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun 1964, saat pemerintahan Kawedanan Tataan dihapuskan.

Pada tahun 1964, dibentuk pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964, yang sebelumnya Pringsewu juga pernah menjadi bagian dari Kecamatan Pagelaran yang juga beribukota di Pringsewu.

Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat yang menjadi bagian wilayah administrasi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung, masuk menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997, hingga terbentuk sebagai daerah otonom yang mandiri.

Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping masyarakat asli Lampung, yang terdiri dari masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat Saibatin (Peminggir).

Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data 2011) terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan.

Kabupaten Pringsewu terdiri dari 96 pekon (desa) dan 5 kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, Kecamatan Banyumas dan Pagelaran Utara.

Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan kabupaten terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung.

Pembagian administratif

Berkas:Peta Kabupaten Pringsewu.jpg
Pembagian wilayah kabupaten Pringsewu per kecamatan.

Kabupaten Pringsewu terdiri dari sembilan wilayah kecamatan, yaitu:[7]

  1. Kecamatan Pardasuka
  2. Kecamatan Ambarawa
  3. Kecamatan Pagelaran
  4. Kecamatan Pagelaran Utara
  5. Kecamatan Pringsewu
  6. Kecamatan Gading Rejo
  7. Kecamatan Sukoharjo
  8. Kecamatan Banyumas
  9. Kecamatan Adiluwih

Geografi

Secara geografis Kabupaten Pringsewu terletak di antara 104045'25"–10508'42" BT dan 508'10"-5034'27" LS.[7]

Batas-batas wilayah Kabupaten Pringsewu adalah:[7]

Utara Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo (Kabupaten Lampung Tengah)
Timur Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Gedongtataan, Kecamatan Waylima dan Kecamatan Kedondong (Kabupaten Pesawaran)
Selatan Kecamatan Bulok dan Kecamatan Cukuh Balak (Kabupaten Tanggamus)
Barat Kecamatan Pugung dan Kecamatan Air Naningan (Kabupaten Tanggamus)

Transportasi

Letak Kabupaten Pringsewu yang strategis di Jalur Lintas Barat yang merupakan salah satu jalur tersibuk di Provinsi lampung menuju sejumlah provinsi di pantai barat Sumatera, membuat posisi Kabupaten Pringsewu sangat potensial untuk pengembangan sektor perdagangan dan jasa, baik usaha perdagangan kecil, menengah maupun usaha perdagangan besar.

Dengan adanya sebuah terminal (Terminal Pringsewu) yang melayani baik jasa angkutan kota, angkutan perdesaan, angkutan perbatasan, serta bus antar kota dalam provinsi dan antar provinsi yang melayani masyarakat dengan jasa transportasi yang memadai, menjadikan kota ini semakin eksis sebagai salah satu kota tersibuk di Provinsi Lampung.

Daftar Nama Terminal di Pringsewu:

  1. Terminal Pringsewu (Terminal Tipe A) [8]
  2. Terminal Gadingrejo (Terminal Tipe B) [9]
  3. Terminal Pagelaran (Terminal Tipe C) [10]

Daftar Trayek Angkot di Pringsewu:

  1. Angkot Warna Biru Muda (Pringsewu-Pagelaran-Pugung-Talang Padang)
  2. Angkot Warna Biru Tua (Pringsewu-Wates-Gadingrejo)
  3. Angkot Warna Orange (Pringsewu-Sumberagung-Ambarawa-Pardasuka)
  4. Angkot Warna Kuning Muda (Pringsewu-Sukoharjo-Bandung Baru-Kalirejo)

Daftar Trayek Damri Pringsewu:

  1. Pringsewu-Jakarta(Stasiun Gambir)
  2. Pringsewu-Bandung
  3. Pringsewu-Bogor
  4. Pringsewu-Yogyakarta

Pendidikan dan Prestasi

Di bidang pendidikan, Kabupaten Pringsewu memiliki sebanyak 275 SD/Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan 39 Swasta, 22 SMP Negeri, 32 SMP Swasta, 12 SMA/SMK Negeri, 27 SMA/SMK Swasta dan 8 Perguruan Tinggi Swasta seperti STIKES Muhammadiyah Pringsewu,Dian Cipta Cendikia (DCC) Pringsewu, Akademi Teknologi Pringsewu, STIE Muhammadiyah Pringsewu, STKIP Muhammadiyah Pringsewu, STIKES Aisyah Pringsewu, AKBID Alifa Pringsewu, dan STMIK Pringsewu.[11]

Dalam bidang pendidikan juga , pelajar dari Kabupaten Pringsewu banyak yang mempunyai prestasi yang luar biasa dan telah mengharumkan tidak hanya untuk Kabupaten Pringsewu namun juga untuk Provinsi Lampung, dan bahkan membawa harum nama Indonesia di tingkat dunia, seperti Irfan Haris seorang pelajar dari SMA Negeri 1 Pringsewu yang telah berhasil meraih menjadi juara pada Olimpiade Sains Bidang Biologi di Jepang dan Korea Selatan dua kali berturut-turut.

Dalam bidang olahraga, tak bisa dimungkiri, bahwa prestasi yang diraih oleh putra-putri terbaik dari Kabupaten Pringsewu sangat membanggakan dan mengharumkan, tidak hanya untuk Kabupaten Pringsewu ataupun Provinsi Lampung, namun juga bagi Bangsa Indonesia.

Siapapun pasti akan mengenal sosok Imron Rosyadi dengan Padepokan Gajah Lampung sebagai pusat pelatihan angkat besi dan berat yang namanya bahkan terkenal hingga di seluruh dunia. Dari tangan Imron Rosyadi, banyak dilahirkan lifter-lifter dunia ternama asal Indonesia.

Lisa Rumbewas, salah satu lifter dunia yang berhasil memperoleh medali emas pada olimpiade beberapa tahun lalu juga tercatat sebagai salah satu lifter yang pernah mengenyam pelatihan di Padepokan Gajah Lampung Pringsewu.

Disamping Angkat Besi dan Angkat Berat, masih banyak atlet-atlet dari Kabupaten Pringsewu yang memiliki prestasi yang cukup handal, di antaranya dari Cabang Bulu Tangkis, Karateka, Tenis Meja dan juga Cabang Olah Raga Sepak Bola.

Fasilitas Pendidikan

Berikut fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Pringsewu:

Perguruan Tinggi

  1. Akademi Negeri Pringsewu
  2. Akademi Teknologi Pringsewu
  3. STKIP Muhammadiyah Pringsewu
  4. STIKes Muhammadiyah Pringsewu
  5. STIE Muhammadiyah Pringsewu
  6. STIKes Aisyah Pringsewu
  7. STIT Pringsewu
  8. STMIK Pringsewu
  9. Akbid Alifa Pringsewu

SMA/SMK/MA

  1. SMA Negeri 1 Pringsewu (Jalan Olahraga No 001 Kuncup Kelurahan Pringsewu Barat Pringsewu)
  2. SMA Negeri 2 Pringsewu (Jalan Mekarsari No 288 Podosari Pringsewu)
  3. SMA Negeri 1 Gadingrejo (Jalan Tegalsari No 001 Gadingrejo)
  4. SMA Negeri 2 Gadingrejo (Jalan Ki Hajar Dewantara No 001 Wonosari Gadingrejo)
  5. SMA Negeri 1 Pagelaran (Jalan Raya Gumukrejo No 001 Pagelaran)
  6. SMA Negeri 1 Sukoharjo (Jalan Raya Dadirejo Waringinsari Barat Sukoharjo)
  7. SMA Negeri 1 Ambarawa (Jalan Sapuhanda No 001 Ambarawa)
  8. SMA Negeri 1 Banyumas (Jalan Murni Bahudin No 001 Sriwungu Banyumas)
  9. SMA Negeri 1 Adiluwih (Jalan Parahyangan No 001 Srikaton Adiluwih)
  10. SMA Negeri 1 Pardasuka (Jalan Raya Sukamanah No 001 Pardasuka)
  11. SMK Negeri 1 Gadingrejo (Jalan Raya Bulumanis Km 1,5 Bulurejo Gadingrejo)
  12. SMK Negeri 1 Sukoharjo (Jalan Wiyata No 107 Sukoharjo III Sukoharjo)
  13. SMK Negeri 1 Pagelaran Utara (Jalan Giriharjo No 002 Fajar Mulia Pagelaran Utara)
  14. MA Negeri 1 Pringsewu (Jalan Raya Imam Bonjol Fajar Agung Barat Pringsewu)
  15. SMA Muhammadiyah 1 Pringsewu
  16. SMA Xaverius Pringsewu
  17. SMA Yadika Pagelaran
  18. SMA 17 Pagelaran
  19. SMK YPT Pringsewu
  20. SMK KH Ghalib Pringsewu
  21. SMK 17 Sukoharjo
  22. SMK Yapema Gadingrejo
  23. SMK Yapemi Pagelaran
  24. SMK Muhammadiyah 1 Pagelaran
  25. SMK Budi Utama Pringsewu
  26. SMK Yadika Pagelaran
  27. SMK 2 Mei 87 Pringsewu
  28. SMK Ma'arif Pringsewu
  29. MA Nurul Huda Pringsewu

SMP/MTs

  1. SMP Negeri 1 Pringsewu
  2. SMP Negeri 2 Pringsewu
  3. SMP Negeri 3 Pringsewu
  4. SMP Negeri 4 Pringsewu
  5. SMP Negeri 5 Pringsewu
  6. SMP Negeri 1 Pagelaran
  7. SMP Negeri 2 Pagelaran
  8. SMP Negeri 3 Pagelaran
  9. SMP Negeri 1 Gadingrejo
  10. SMP Negeri 2 Gadingrejo
  11. SMP Negeri 3 Gadingrejo
  12. SMP Ngeeri 4 Gadingrejo
  13. SMP Negeri 1 Pardasuka
  14. SMP Negeri 2 Pardasuka
  15. SMP Negeri 3 Pardasuka
  16. SMP Negeri 1 Sukoharjo
  17. SMP Negeri 2 Sukoharjo
  18. SMP Negeri 3 Sukoharjo
  19. SMP Negeri 1 Adiluwih
  20. SMP Negeri 2 Adiluwih
  21. SMP Negeri 1 Banyumas
  22. SMP Negeri 2 Banyumas
  23. SMP Negeri 1 Ambarawa
  24. SMP Negeri 2 Ambarawa
  25. SMP Negeri Satap Pagelaran Utara
  26. SMP Negeri Satap Pardasuka
  27. SMP Negeri Satap Selapan

Pelayanan kesehatan

Di bidang pelayanan Kesehatan, di Kabupaten Pringsewu telah terdapat Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Pringsewu, serta terdapat pula Balai pengobatan serta Fasilitas Kesehatan milik swasta lainnya.

Daftar Nama Rumah Sakit/Klinik

  1. Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu (Jalan Raya Fajar Agung Barat Pringsewu)
  2. Rumah Sakit Umum Wisa Rini (Jalan Wismarini Pringsewu Selatan)
  3. Rumah Sakit Mitra Husada (Jalan Jendral Ahmad Yani No 14 Sidoharjo Pringsewu)
  4. Rumah Sakit Surya Asih (Jalan Jendral Ahmad Yani No 51 Pringsewu Timur)
  5. Rumah Sakit Khusus Bedah Kurnia (Jalan Jendral Sudirman No 42 B Pringsewu Selatan)
  6. Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Bunda (Jalan Ki Hajar Dewantara No 1289 Pringsewu Selatan)
  7. Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Hati (Jalan Raya Tambahrejo No 15 Gadingrejo)

Pusat perbelanjaan

Guna melayani kebutuhan warga, di pusat kota Pringsewu sendiri terdapat 4 buah pasar tradisional yakni Pusat Perbelanjaan Pringsewu, Pasar Sarinongko, Pasar Baru Pringsewu, dan Pasar Pagi yang siap melayani masyarakat Pringsewu dan sekitarnya. Selain itu terdapat pula pasar kecamatan yang berada di setiap ibukota kecamatan serta pasar desa. Bahkan, telah ada satu pusat perbelanjaan modern yaitu Chandra Department Store Pringsewu yang diresmikan mantan Pejabat Bupati Pringsewu Sudarno Eddi pada tanggal 11 November 2011.[12]

Potensi

Berkas:Pusat Kota Pringsewu.jpg
Pusat Kota Pringsewu.
Berkas:Gapura Selamat Datang Pringsewu.jpg
Gapura Selamat Datang (2014) pada malam hari. Gapura ini terletak pada saat akan memasuki wilayah ibukota Pringsewu.
Berkas:Tugu Gajah Pringsewu.jpg
Tugu Gajah Angkat Barbel (2014) di Pringsewu.

Potensi pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan

Sebagai daerah yang masih agraris, struktur perekonomian Kabupaten Pringsewu masih didominasi oleh Sektor Pertanian dengan Komoditas yang dominan adalah Padi sawah dan padi ladang, padi organik, jagung dan juga Komoditas Sayur mayur serta ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan juga kacang hijau.

Total luas areal pertanian untuk padi organik di Kabupaten Pringsewu adalah 193 Ha dengan produksi rata-rata sekitar 770 ton/tahun. Sentra padi organik terdapat di Kecamatan Pagelaran dan Gadingrejo, yang sebagian besar dikembangkan dengan menggunakan pupuk kompos dan pestisida nabati sehingga memiliki cita rasa dan harga jual lebih tinggi sekitar 30-40% dibandingkan dengan padi pada umumnya. Potensi ini dapat dikembangkan dengan adanya Lahan yang tersedia dan SDM petani SLPHT yang ada, serta terbukanya peluang pengembangan industri penggilingan beras.

Kabupaten Pringsewu memiliki ketersediaan lahan yang luas dan subur sehingga sangat potensial untuk pengembangan tanaman palawija seperti, tomat, cabe, sayur mayur dan tanaman palawija lainnya. Komoditas tanaman palawija ini, menjadi komoditas yang cukup handal yang pemasarannya tidak saja di Kabupaten Pringsewu dan Provinsi Lampung, tetapi telah merambah keluar Provinsi Lampung, seperti Jakarta dan Palembang.

Di bidang perikanan, Kabupaten Pringsewu sangat potensial untuk pengembangan usaha Budidaya Air Tawar. Pada tahun 2009 potensi perikanan budidaya air tawar di Kabupaten Pringsewu sebesar 1.023 Ha dengan tingkat pemanfaatan lahan seluas 501,60 Ha dan produksi secara keseluruhan sebesar 4.637,49 ton.

Salah satu komoditas penting perikaan budidaya di Kabupaten Pringsewu adalah Ikan Gurame, disamping komoditas lain seperti ikan lele, mas, nila, belut dan patin. Pada tahun 2009 pemanfaatan kolam untuk komoditas ikan Gurame adalah seluas 92,5 Ha dengan produksi sebesar 309,9 ton. Pemanfaatan kolam gurame tersebut menyebar di 4 (empat) kecamatan yakni, kecamatan Pagelaran, Pardasuka, Banyumas, dan Sukoharjo.

Pengembangan komoditas ikan gurame di Kabupaten Pringsewu sangat menjanjikan hal ini disebabkan oleh selain kondisi daerah yang sangat mendukung juga disebabkan kegiatan budidaya ikan gurame memiliki nilai ekonomis yang tinggi disemua tahapan produksi. Potensi bidang peternakan di Kabupaten Pringsewu juga sangat potensial untuk dikembangkan, baik potensi pengembangan ternak kecil maupun besar. Untuk ternak kecil, potensi Kambing dan Domba sangat potensial, hal ini dapat dilihat dari populasi kambing yang ada sebesar 55.267 ekor dan populasi Domba sebesar 13.857 ekor dan juga ternak babi sebesar 279 ekor. Dengan memanfaatkan luas lahan serta padang rumput yang ada, usaha pengembangan kambing burawa sangat cocok sekali dikembangkan di Kabupaten Pringsewu. Kambing jenis ini merupakan hasil persilangan antara induk betina peranakan kambing Ettawa (PE) yang memiliki tubuh besar dan kambing pejantan Boer sebagai kambing pedaging. Untuk Potensi ternak besar, Kabupaten Pringsewu juga sangat potensial, hal ini dapat dilihat dari populasi ternak besar yang ada seperti sapi sebanyak 9.493 ekor dan populasi kerbau sebanyak 3.276 ekor.

Pengembangan Usaha peternakan sapi potong, merupakan salah satu usaha yang cukup prospektif di Kabupaten Pringsewu, peluang pengembangan sapi potong juga didukung oleh harga sapi hidup dan daging sapi yang terus meningkat, tersedianya tehnologi pakan ternak dan reproduksi IB maupun embrio transfer, serta meningkatnya permintaan daging sapi segar dan olahan di dalam negeri. Usaha ini juga didukung oleh ketersediaan lahan yang luas bagi budidaya tanaman rumput gajah sebagai bahan pakan ternak. Dengan masih banyaknya areal pekarangan serta lahan yang ada, di Kabupaten Pringsewu juga memungkinkan untuk pengembangan usaha peternakan unggas.

Jenis unggas yang dapat dikembangkan adalah ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging dan ternak itik. Populasi rata-rata unggas pertahun di Kabupaten Pringsewu adalah ayam buras 108.538 Ekor, ayam ras petelur 133.100 ekor, ayam ras pedaging 1.741.200 ekor dan populasi itik sebanyak 25.131 ekor.

Potensi pertambangan

Di bidang pertambangan, Kabupaten Pringsewu mempunyai sumber daya alam bahan tambang yang cukup potensial. Terdapat beberapa jenis bahan galian seperti Mangan, Bentonit, Marmer, Biji Besi, Silika, Biorit dan Andesit yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk potensi sumber air mineral di Kecamatan Ambarawa yakni Air Karawang yang sudah terkenal di seluruh Provinsi Lampung. Sebagian besar potensi tersebut masih belum dioptimalkan. Oleh Karenanya, Pemerintah Kabupaten Pringsewu membuka seluas-luasnya kepada para investor yang ingin berinvestasi di bidang pertambangan dengan mempermudah proses perizinannya.

Potensi industri

Dalam bidang industri, Kabupaten Pringsewu masih didominasi oleh industri kecil dan industri rumah, di antaranya sentra industri kain tapis, manik-manik, kain perca, dan kerajinan anyaman bambu, industri batu bata dan genteng. Industri kain perca Pringsewu yang berpusat di Kecamatan Banyumas telah mampu menembus pasar di seluruh Sumatera dan Jawa. Selain itu, industri kerajinan yang berbahan baku dari Batu Sui Seki, merupakan kerajinan yang cukup unik dan sangat menarik serta memiliki nilai seni yang sangat tinggi Kerajinan batu sui seki ini sebagian besar masih berupa industri perorangan dan industri rumah tangga.

Untuk industri batu bata, di Pringsewu terdapat sebanyak 244 unit usaha yang mampu, menyerap tenaga kerja sebanyak 3.172 orang, dengan kapasitas produksi mencapai 89.060.000 buah per tahun dan nilai investasi sebesar 26 miliar lebih. Begitu pula untuk industri pembuatan genteng, Kabupaten Pringsewu memiliki total industri sebanyak `137 unit, dengan kapasitas produksi 50.005.000 buah per tahun, dengan nilai investasi sebesar 15 miliar lebih dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.055 orang, meskipun sebagian besar masih beskala usaha kecil dan menengah.

Potensi pariwisata

Berkas:Goa Maria La Verna.jpg
Goa Maria La Verna.

Dalam bidang pariwisata, sektor ini masih memerlulan dukungan dan upaya yang lebih optimal, sehingga sektor pariwisata di Kabupaten Pringsewu dapat berkembang secara lebih optimal.

Sebagai modal awasl dan sumber daya alam, di Pringsewu terdapat beberapa objek wisata yang prospektif untuk dikembangkan di antaranya tempat wisata ziarah berupa Makam KH Ghalib dan wisata religi umat Katolik Goa Maria La Verna, bangunan bersejarah peninggalan Belanda berupa Talang, kawasan Bukit Bintang yang kesemuanya berlokasi di sekitar ibukota Kabupaten Pringsewu.

Selain itu terdapat potensi wisata lainnya seperti Goa Selapan di Kecamatan Pardasuka, Telaga Gupit dan bangunan Pura Bukit Hindu yang berada di Kecamatan Gadingrejo, serta masih banyak lokasi-lokasi menarik yang memiliki prospek untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kawasan wisata, yang belum tergali secara maksimal.

Selain itu, sejumlah objek wisata lain yang sebagian sudah dikelola masyarakat di antaranya berupa kolam renang. Bagi para pecinta kuliner, kehidupan malam di Pringsewu juga menjajikan suguhan wisata kuliner yang tak kalah menarik sepanjang malam. Berbagai macam suguhan dan menu khas masakan dari yang modern hingga tradisional tersedia tersedia cukup lengkap di berbagai sudut lokasi. Termasuk tersedia pula berbagai restoran besar dan kecil yang menyajikan mulai masakan tradisional, nasional hingga restoran cepat saji (KFC[13]). Tak ketinggalan pula sarana pendukung lainnya yakni jasa akomodasi berupa fasilitas hotel dan penginapan, telah tersedia pula di Pringsewu.

Daftar Nama-Nama Tempat Wisata

  1. Telaga Gupid Tegalsari Gadingrejo
  2. Bukit PJR Panjerejo Gadingrejo
  3. Bukit BLT Blitarejo Gadingrejo
  4. Sampan Mataram Gadingrejo
  5. Pura Giri Sutra Mandala Gadingrejo
  6. Rest Area Wates Gadingrejo
  7. Agrowisata Taman Buah Wonodadi Gadingrejo
  8. Bukit Pangonan Pajaresuk Pringsewu
  9. Goa Maria Pajaresuk Pringsewu
  10. Makam KH Ghalib Pringsewu Barat Pringsewu
  11. Rumah Pohon Podorejo Rejosari Pringsewu
  12. Embung Fajar Agung Pringsewu
  13. Peternakan Ayam Kalkun Sukoharjo 1 Pringsewu
  14. Talang Indah Pajaresuk Pringsewu
  15. Alun Alun Pendopo Kota Pringsewu
  16. Air Terjun 7 Tingkat Girimulyo Pagelaran Utara
  17. Air Terjun Selapan Pardasuka
  18. Bendungan Way Ngison Pagelaran
  19. Pura Lugusari Pagelaran
  20. Agroforestry Telaga Ngundi Rukun Sukoharjo 1 Sukoharjo
  21. Laboratorium Kultur Jaringan Sukoharjo 3 Sukoharjo
  22. Pusat Kerajinan Kain Perca Sukamulya Banyumas
  23. Klaster Hortikultura Srikaton Adiluwih [14] [15]
  24. Mata Air Karawang Ambarawa

Arti lambang daerah

Lambang daerah Kabupaten Pringsewu ini telah disesuaikan dengan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 11 tahun 2011. Arti dari lambang ini adalah sebagai berikut.[16]

  • Warna merah putih melambangkan bahwa Kabupaten Pringsewu berada di bawah naungan Republik Indonesia.
  • Bintang berwarna emas menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Pringsewu itu adalah masyarakat yang religius, yaitu ber-Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi naungan semua sendi kehidupan.
  • Warna latar belakang:
    • Warna hijau tua melambangkan kemakmuran,
    • Putih melambangkan kesucian, dan
    • Merah melambangakan keberanian.
  • Payung berwarna kuning melambangkan perlindungan akan kesejahteraan masyarakat, dengan rumbai yang berjumlah 11, yang menyatakan bulan pembentukan Kabupaten Pringsewu, yaitu bulan November (bulan kesebelas).
  • Siger berwarna emas merupakan ciri khas budaya daerah Lampung.
  • Padi berwarna emas dan kapas putih melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Padi berjumlah 48, yang melambangkan nomor UU pembentukan Kabupaten Pringsewu, yaitu nomor 48 tahun 2008. Sedangkan kapas berjumlah 26, yang melambangkan tanggal penetapan UU pembentukan Kabupaten Pringsewu, yaitu tanggal 26.
  • Bambu runcing melambangkan semangat perjuangan masyarakat Kabupaten Pringsewu. Jumlah bambu ini adalah 9 buah, yang melambangkan jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Pringsewu sebagai modal dasar terbentuknya Kabupaten Pringsewu.
  • Buku dan roda bergerigi melambangkan sebuah usaha pencapaian berkeunggulan di bidang pembangunan, pendidikan dan teknologi.
  • Tali pengikat tangkai padi dan kapas yang berjumlah lima melambangkan dasar negara Pancasila.
  • Pita berwarna biru yang bertuliskan "Jejama Secancanan" memiliki makna bebas, yaitu bersama-sama saling bergandengan tangan atau dengan kata lain bergotong royong, berat sama dipikul, dan ringan sama dijinjing.
  • Bambu didiskripsikan sebagai berikut:
    • Bambu adalah salah satu pepohonan yang memiliki kegunaan bagi manusia.
    • Bambu tumbuh secara berumpun-rumpun atau berkumpul, sehingga menjadi kuat dan dapat menahan erosi yang akan menjadi tempat berteduh pada waktu panas.
    • Batang bambu lentur (elastis) dan dapat dibentuk dalam wujud apapun, yang melambangkan bahwa kondisi masyarakat Kabupaten Pringsewu adalah masyarakat yang fleksibel dan ulet.
    • Bambu memiliki manfaat lain, yang di antaranya adalah sebagai berikut.
      • Bambu ketika sangat muda dapat dijadikan sebagai bahan makanan atau sayuran.
      • Bambu ketika akan tua dapat dijadikan sebagai tali temali untuk mengikat benda yang berserakan. Hal ini mengandung nilai filosofi, yaitu mengikat masyarakat Pringsewu dalam satu wadah Kabupaten Pringsewu.
      • Bambu ketika tua dapat dijadikan sebagai bahan bangunan (gribik) dan perabotan rumah tangga. Sedangkan, daun bambunya dapat dijadikan sebagai pakan ternak, bambu keringnya dapat dijadikan untuk bahan bakar membuat tungku tanah, dan tangkai bambunya dapat dijadikan kayu bakar untuk memasak.
      • Bonggol bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk seni pahat atau kreasi seni yang bernilai tinggi.

Fasilitas Hotel/Penginapan

Berikut disajikan Hotel/Penginapan yang ada di Pringsewu:

  1. Regency Hotel Pringsewu (Jalan Raya Wates Gadingrejo)
  2. Royal Marisa Hotel (Jalan Melati II No. 177 Pringsewu Timur)
  3. Balong Kuring Hotel & Resort Syariah (Jalan Jendral Ahmad Yani No 999A Sidoharjo Pringsewu)
  4. Urbanpoint Hotel Pringsewu (Jalan Mawar III No 2 Pringsewu)
  5. D'Melati Hotel Pringsewu (Jalan Melati I No 188 Pringsewu Timur)
  6. Hotel Bukit Sarinongko (Jalan Raya Sukoharjo 1 Sukoharjo)
  7. Hotel Borobudur (Jalan Jendral Ahmad Yani No 3 Pringsewu Timur)
  8. Hotel Soponyono (Jalan Jendral Ahmad Yani Sidoharjo Pringsewu)
  9. Hotel Bintang (Jalan Jendral Ahmad Yani Pringsewu Timur)

Referensi

  1. ^ Visi Misi Kabupaten Pringsewu. Diakses 23 Juni 2014.
  2. ^ Statistik Daerah Kabupaten Pringsewu 2016. BPS Kabupaten Pringsewu. 2016-08-04. hlm. 1. 
  3. ^ Sejarah Pringsewu. Diakses 23 Juni 2014.
  4. ^ a b "Bupati Pringsewu Dilantik". 2011-11-23. Diakses tanggal 2011-12-07. 
  5. ^ Statistik Daerah Kabupaten Pringsewu 2016. BPS Kabupaten Pringsewu. 2016-08-04. hlm. 1. 
  6. ^ Rapat Paripurna DPR
  7. ^ a b c Gambaran Umum. Diakses 24 Juni 2014.
  8. ^ "Disiplin Retribusi TPR Terminal Pringsewu | Lampung1.com". Diakses tanggal 2016-12-04. 
  9. ^ "Dishub Pringsewu Cek Kelayakan Angkutan Lebaran di Terminal Gadingrejo". Diakses tanggal 2016-12-04. 
  10. ^ "GSG Pagelaran akan Dihapuskan dari Aset Pringsewu". Tribun Lampung. Diakses tanggal 2016-12-04. 
  11. ^ "Daftar Perguruan Tinggi Swasta di Lampung". 2010-08-30. Diakses tanggal 2011-12-07. 
  12. ^ "Bupati Buka Grand Opening Chandra Pringsewu". 2011-11-11. Diakses tanggal 2011-12-07. 
  13. ^ "KFC Pringsewu". 
  14. ^ BIS. "Srikaton, Desa Produsen Hortikultura Sejahtera di Lampung | Koran - Bisnis.com". Bisnis.com. Diakses tanggal 2016-12-04. 
  15. ^ "Desa Sri Katon, Pesawaran Pusat Tanaman Hortikultura". Poskota News. 2016-09-29. Diakses tanggal 2016-12-04. 
  16. ^ Lambang Kabupaten. Diakses 24 Juni 2014.

Pranala luar