Herakles
Dalam mitologi Yunani, Hercules (Yunani:Ἡρακλῆς, bermakna "kejayaan Hera", atau "Berjaya melalui Hera") adalah seorang tokoh pahlawan, anak Zeus dan Alkmene, anak angkat Amfitrion dan cicit dari Perseus. Ia merupakan pahlawan terbesar Yunani. Dalam mitologi Romawi, ia dikenal sebagai Hercules. Ia merupakan pahlawan Yunani yang di dalam mitologi selalu berusaha membantu masyarakat Yunani dalam menghadapi kesulitan yang diakibatkan oleh monster ataupun ulah dari raja dan penguasa yang lalim. Nama aslinya adalah Alkides[1] atau Alkaeus.[2] Padanannya dalam mitologi Etruska adalah Herkle, putra Tinia dan Uni.
Kekuatan, kecerdikan, keberanian, dan kekuatan seksual bersama pria dan wanita adalah beberapa ciri khasnya. Meskipun dia tidak sepintar Odisseus atau Nestor, Herakles pernah menggunakan kecerdasannya dalam beberapa kesempatan ketika kekuatan ototnya tidak berhasil, misalnya ketika bekerja pada raja Augeas dari Elis, ketika bergulat dengan raksasa Antaeus, atau ketika menipu Atlas. Bersama Hermes dia adalah pelindung tempat olahraga dan palaestrae.[3] Atributnya adalah kulit singa dan alat pemukul. Dia juga suka bermain bersama anak-anaknya jika tidak sedang mengerjakan tugas-tugasnya.[4] Karena dia banyak mengalahkan monster, dia disebut telah "menjadikan dunia aman bagi manusia".[5] Herakles adalah orang yang bersemangat dan emosional. Dia bisa melakukan hal-hal hebat untuk temannya (misalnya ketika dia bertarung dengan Thanatos untuk membalas kebaikan pangeran Admetus atau ketika dia membantu temannya, Tindareus, menjadi raja Sparta kembali) namun Herakles juga bisa menjadi berbahaya bagi orang-orang yang dia benci, msialnya Augeas, Neleus dan Laomedon. Banyak cerita mengenai Herakles dan yang paling terkenal adalah Dua Belas Tugas Herakles. Herakles dipuja sebagai pahlawan dan sebagai dewa dan merupakan manusia setengah dewa yang paling populer dalam mitologi Yunani.[6][7]
Pemujaan terhadap Hercules
Orang Yunani kuno merayakan festival Herakleia untuk mengenang kematian Herculles. Festival ini diselenggarakan pada hari kedua bulan Metageitnion (akhir Juli atau awal Agustus). Selain itu, Ada sebuah kuil Hercules di Oasis Bahariya di Mesir.
Dalam mitologi
Kelahiran
Faktor penting yang berperan dalam tragedi pada hidup Hercules adalah kebencian Hera, istri Zeus, padanya. Menurut semua versi, Herakles adalah anak Zeus di luar nikah yang paling dibenci oleh Hera. Hercules adalah anak Zeus hasil perselingkuhan dengan Alkmene. Zeus menyamar menjadi Amfitryon, suami Alkmene, untuk bisa menidurinya. Alkmene langsung hamil setelah disetubuhi oleh Zeus. Hercules sangat bangga sebagai anak Zeus dan Hera membencinya karena mengingatkannya pada ketidaksetiaan suaminya. Saudara Herakles adalah Ifikles, anak Amfitryon. Ifikles menjadi ayah dari pembantu Herakles, Iolaus.
Pada malam ketika Herakles dan Ifikles dilahirkan, Hera meminta Zeus untuk bersumpah bahwa bayi yang lahir pada malam itu dan merupakan keturunan Perseus akan menjadi raja yang agung. Hera tahu bahwa keturunan Perseus yang akan lahir adalah Herakles dan Euristheus. Setelah sumpah tersebut diucapkan, Hera bergegas menuju Alkmene dan memperlambat kelahiran Herakles dengan menyuruh Ilithyia (dewi kelahiran) menahan Herakles di rahim Alkmene. Hera kemudian membuat Euristheus lahir lebih awal sehingga Euristheuslah yang akan menjadi raja dan bukan Herakles. Herakles akhirnya bisa lahir berkat Galanthis (pelayan Alkmene) yang menipu Ilithyia.
Bayi tersebut awalnya diberi nama Alkides oleh orang tuanya; Dia mengubah namanya menjadi Herakles agar Hera tidak lagi membencinya namun gagal, Hera tetap membenci Herakles. Beberapa bulan setelah ia lahir, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuh Herakles. Herakles lalu mencekik kedua ular tersebut. Pengasuh Herakles kemudian menemukan Herakles sedang memainkan tubuh ular tersebut layaknya mainan anak-anak.
Masa muda
Herakles belajar bermain lira pada Linus. Suatu hari Herakles terbawa emosi dan membunuh gurunya dengan lira. Herakles kemudian disuruh oleh ayahnya tirinya, Amfitryon, untuk menggembalakan ternak ke gunung. Ketika itulah Herakles didatangi oleh dua orang nimfa ,Kesenangan dan Kebajikan, yang menawarkannya pilihan: Kehidupan yang bahagia atau kehidupan yang keras namun berujung kemuliaan. Herakles memilih yang kedua.
Di Thebes, Herakles menikahi anak raja Kreon, Megara. Suatu hari Hera memicu kegilaan pada Herakles dan menyebabkan Herakles membunuh anak-anaknya sendiri. Kegilaannya ini kemudian disembuhkan oleh Antikireus, pendiri Antikira,[8] Herakles menyadari dosanya dan menemui Orakel Delphi. Tanpa sepengetahuan Herakles, Orakel tersebut dikendalikan oleh Hera. Sang Orakel menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus dan diharuskan menjalankan sepuluh tugas yang diperintahkan oleh sang raja. Dalam prosesnya, Herakles dituduh curang dalam menjalankan dua tugas sehingga Euristheus memberinya dua tugas tambahan.
Tugas Herakles
Hera memicu kegilaan pada Herakles sampai Herakles membunuh anak-anaknya sendiri. Untuk menebus kejahatannya, Herakles harus melaksanakan sepuluh tugas yang diperintahkan oleh Euristheus, orang yang mengambil alih tempat Herakles sebagai raja. Jika Herakles berhasil maka dia akan disucikan dari dosanya. Herakles sukses menyelesaikan sepuluh tugasnya tetapi Euristheus tidak mengakui permbersihan kandang Auges karena Herakles meminta bayaran atas kerjanya. Euristheus juga menolak pembunuhan Hidra Lernea karena Herakles dibantu oleh sepupunya, Iolaus. Euristheus kemudian memberi dua tugas tambahan pada Herakles (mengambil apel Hesperides dan menangkap Kerberos). Herakles menjalankan kedua tugas tambahan tersebut dengan sukses dan menggenapkan jumlah tugasnya menjadi dua belas.
Pertempurannya yang terkenal adalah saat ia melawan Singa Nemea yang mana kulitnya kebal tehadap panah, pedang, dan racun. Dia berhasil mengalahkan singa tersebut dan memakai kulitnya sebagai pelindung badannya. Selain itu, pertempurannya melawan Hidra, naga berkepala empat, juga menjadi cerita yang sangat terkenal. Hidra adalah naga yang ketika kepalanya tertebas akan tumbuh dua kepala. Herakles, setelah bersusah payah berhasil mengalahkannya, mengambil racunnya, dan mengoleskannya ke busur panah yang dimilikinya, dan menjadikan senjatanya sangat ampuh dalam membunuh musuhnya.
Tidak semua sejarawan memberikan urutan tugas yang sama. Berikut adalah urutan menurut Apollodorus (2.5.1-2.5.12):
- Membunuh Singa Nemea.
- Membunuh Hidra Lernea.
- Menangkap Kijang Kerineia.
- Menangkap Babi Erimanthia.
- Membersihkan kandang kuda milik Augeas
- Membunuh Burung Stimfalia.
- Menangkap Banteng Kreta.
- Menambil Kuda betina Diomedes.
- Mengambil ikat pinggang Hippolita.
- Menambil ternak milik Geryon.
- Mengambil apel Hesperides.
- Menangkap Kerberos.
Petualangan Herakles
Setelah menyelesaikan semua tugasnya, Herakles meyelamatkan orang-orang, menaklukan Troya dan membantu para dewa melawan para Gigant. Herakles jatuh cinta pada Putri Iole dari Oekhalia. Raja Euritus, ayah Iole, berjanji akan menikahkan putrinya dengan orang yang mampu mengalahkannya dalam kontes memanah. Herakles berhasil menang tetapi tidak diakui oleh Euritus maupun putra-putranya (kecuali Ifitus). Herakles lalu membunuh Euriytus dan semua putranya (kecuali Ifitus) dan membawa Iole. Ifitus menjadi sahabat baik Herakles tetapi sekali lagi Hera memicu kegilaan pada Herakles. Herakles melempar Ifitus ke atas dinding kota sampai Ifitus mati dan sekali lagi Herakles menebus dosanya dengan pengabdian. Kali ini selama tiga tahun dia melayani Ratu Omfale dari Lydia.
Herakles dan Omfale
Omfale adalah ratu di Lydia. Karena telah melakukan pembunuhan, Herakles harus menjadi budaknya. Herakles dipaksa melakukan pekerjaan perempuan dan memakai pakaian perempuan sementara Omfale mengenakan kulit singa Nemea dan membawa pemukul milik Herakles. Setelah beberapa waktu, Omfale memerdekakan Herakles dan menikahinya. Seorang anak lahir dari hubungan mereka. Pada saat itu, Kerkop, makhluk kayu, mencuri senjata Herakles. Herakles kemudian menangkap dan mengikat mereka.
Herakles dan Hilas
Ketika sedang berjalan-jalan, Herakles dihadang oleh kaum Dryopa. Herakles bertarung dengan mereka dan berhasil membunuh raja mereka, Theiodamas. Kaum tersebut menyerah dan menyerahkan pangeran mereka, Hilas, pada Herakles. Herakles mengambil Hilas dan menjadikannya sebagai pembawa senjata sekaligus kekasih. Bertahun-tahun kemudian, Herakles dan Hilas mengikuti Jason dalam petualangan Argonaut mencari bulu domba emas. Mereka hanya ikut dalam sebagian perjalanan. Di Misia, Hilas diculik oleh seorang nimfa. Herakles mencari Hilas tetapi Hila jatuh cinta pada nimfa tersebut dan tak pernah kembali pada Herakles sementara Argonaut melanjutkan perjalanan tanpa mereka.
Herakles dan Prometheus
Prometheus mencuri api para dewa dan memberikannya pada manusia akibatnya Zeus menghukumnya dengan mengikatnya di gunung dan memerintahkan seekor elang untuk setiap hari memakannya. Ketika Herakles melihat Prometehus, Herakles membunuh elang yang meniksa Prometheus dan membebaskan Prometheus. Prometehus lalu memberikan ramalan mengenai masa depan Herakles.
Herakles dan Laomedon
Sebelum Perang Troya, Poseidon mengirim monster laut untuk menyerang Troya.[9][10] Laomedon (raja Troya) berencana untuk mempersembahkan putrinya, Hesione, untuk Poseidon dengan harapan Poseidon akan senang dan monster tersebut akan hilang. Pada saat tersebut, Herakles (bersama Telamon dan Oikles) mendatangi Laomedon dan menyatakan bersedia untuk membunuh monster tersebut dengan syarat Laomedon harus memberikan kuda yang diberikan Zeus atas penculikan Ganimede. Laomedpn setuju. Herakles lalu membunuh monster laut itu namun Laomedon mengingkari janjinya dan menolak memberikan kuda tersebut pada Herakles. Akibatnya Herakles mengumpulkan pasukan dan menyerang Troya. Herakles juga membunuh semua putra Laomedon kecuali Priam, yang memberi Herakles kerudung emas buatan Hesione. Sementara Telamon mengambil Hesione sebagai istri dan mereka memiliki anak bernama Teuker.
Petualangan lainnya
- Herakles mengalahkan kaum Bebrik dan memberikan tanah mereka pada pangeran Likus dari Misia.
- Herakles membunuh Termerus, seorang perampok.
- Herakles mengunjungi Evander bersama Antor
- Herakles membunuh raja Amintor dari Dolopes karena tidak mengizinkan Herakles memasuki kerajaannya. Herakles juga membunuh raja Emathion dari Arabia.
- Herakles membunuh Lityerses setelah mengalahkannya dalam kontes memanen.
- Herakles membunuh Poriklimenus di Pylos.
- Herakles mendirikan kota Tarentum (modern: Taranto) di Italia.
- Herakles belajar musik dari Linus (dan Eumolpus), tetapi kemdian membunhnya karena Linus mengatakan Herakles salah. Herakles belajar bergulat dari Autolikus. Herakles membunuh petinju terkenal Erix dari Sicilia dalam sebuah pertandingan.
- Herakles adalah seorang Argonaut. Dia membunuh Alastor dan saudara-saudaranya.
- Ketika Hippokoon menggulingkan kekuasaan saudaranya, Tindareus, Herakles membantu Tindareus menjadi raja kembali dan membunuh Hippokoon beserta anak-anaknya.
- Herakles membunuh Raksasa Kiknus, Porfirion dan Mimas.
- Herakles membunuh Antaeus, seorang Gigant yang abadi ketika bersentuhan dengan tanah. Herakles mengangkatnya dan memegangnya di udara lalu membunuhnya.
- Herakles memerangi raja Augeias setelah sang raja tidak memberikan hadiah yang dijanjikan pada Herakles. Herakles berhasil membunuh Augeais dan putra-putranya.
- Herakles mengunjungi rumah Admetus pada hari ketika istri Admetus, Alkestis, bersedia mati menggantikan Admetus. Herakles bertarung dengan dewa kematian, Thanatos, agar Alketis tetap bisa hidup.
- Herakles menantang dewa anggur Dionisos dalam sebuah kontes minum dan kalah. Akibatnya ia harus ikut dalam Thiasus, rombongan Dionisos, selama setahun.
- Herakles muncul dalam The Frog karya Aristofanes.
Pasangan
Selama hidupnya, Herakles telah sebanyak menikah empat kali. Istri pertamanya adalah Megara, yang anak-anaknya dia bunuh karena mengalami suatu kegilaan. Menurut Bibliotheke karya Apollodorus, Megara tidak terluka dan kemudian dinikahkan dengan Iolaus, sementara menurut Euripides, Herakles membunuh Megara juga.
Istri keduanya adalah Omfale, ratu Lydia yang menjadi pemilik Herakles ketika sang pahlawan harus menjadi budak.
Istri ketiganya adalah Deianira, Herakles mengalahkan dewa sungai Akhelous dalam upayanya mendapatkan Deianeira. Setelah mereka menikah, Herakles dan Deianira harus menyeberangi sebuah sungai dan seorang Kentaur bernama Nessus menawarkan diri untuk membantu menyeberangkan Deianira tetapi Nessus malah mencoba memperkosa Deianeira. Herakles marah dan memanah Nessus dengan panah beracunnya. Sebelum mati, Nessus memberitahu Deianeira untuk mengumpulkan darahnya dan mengoleskannya pada jubahnya dan jika suatu saat Deianira khawatir Herakles selingkuh, Deaneira harus memakaikan jubah tersebut pada Herakles
Di kemudian hari, Deianira curiga bahwa Herakles menyukai Iole. Deaneira lalu melakukan apa yang dikatakan oleh Nessus, Deaneira merendam sebuah jubah dalam darah Nessus untuk kemudian dipakai oleh Herakles. Herakles memakai jubah tersebut dan tiba-tiba merasa sangat kesakitan. Darah Nessus yang telah tercampuri darah Hidra membuat kulit Herakles terbakar. Herakles berusaha melepaskan jubah tersebut tetapi tidak berhasil. Herakles pun akhirnya mati.
Setelah meninggal, dia diangkat sebagai dewa di Gunung Olimpus dan dinikahkan dengan Hebe.
Cerita lain mengenai hubungan Herakles dengan perempuan adalah ketika dia diminta oleh Thespius raja Thespiae untuk membunuh Singa Kitheron. Sebagai imbalannya, sang raja mengizinkannya untuk bersetubuh dengan ke-50 putrinya dalam satu malam. Herakles pun setuju. Putri-putri sang raja kemudian hamil oleh Herakles dan semuanya melahirkan anak laki-laki. Banyak dari anak-anak ini nantinya menjadi raja di berbagai kota.
Kekasih laki-laki
Sebagai simbol maskulinitas dan kejantanan, Herakles juga pernah memiliki sejumlah kekasih pria. Plutarch, dalam Eroticos, menyebutkan bahwa kekasih pria Herakles sangatlah banyak, salah satunya adalah Iolaus dari Thebes. Iolaus adalah pengawal dan pengendara kereta Herakles. Herakles pada akhirnya ikut mencarikan istri bagi Iolaus. Plutarch melaporkan bahwa pada masa kuno, pasangan lelaki akan pergi ke makam Iolaus untuk saling mengikat sumpah setia satu ama lain.[11][12] Pasangan laki-laki Herakles yang lainnya adalah Hilas yang juga ikut dicarikan istri oleh Herakles..[13]
Likurgus juga memberikan pasangan pria bagi Herakles, yaitu Elakatas, yang dihormati dengan dibangunnya sebuah tempat suci dan diselenggarakan perlombaan tahunan.[14] Abderus dari Thrakia juga adalah kekasih Herakles yang lainnya. Dia meninggal karena dimakan oleh kuda betina Diomedes. Herakles kemudian mendirikan kota Abdera di Thrakia dan menyelenggarkan perlombaan atletik untuk mengenang Abderus.[15]
Kekasihnya yang lain adalah Ifitus.[16] Ada juga cerita mengenai cinta Herakles untuk Nireus.[17] Tetapi Ptolemy menyatakan bahwa Nireus adalah anak Herakles.[18]
Herakles juga memiliki hubungan dengan Admetus (yang membantu Herakles dalam perburuan Babi Kalidonia),[19]Adonis;[20] Korithus;[20] dan Nestor.[21]
Anak
Telefus adalah anak Herakles dan Auge. Hillus adalah anak Herakles dengan Deianeira atau dengan Melite. Anak Herakles dari Hebe adalah Alexiares dan Aniketus. Herakles juga pernah membuahi Ekhidna yang kemudian melahirkan Drakontid, yang merupakan leluhur Kadmus.
Di Romawi
Bangsa Romawi mengadaptasi Herakles sebagai Herkules. Di Romawi, Herkules disembah sebagai dewa sekaligus simbol kekuatan otot. Herkules muncul dalam beberapa cerita dalam mitologi Romawi.
Herakles dalam budaya lain
Melalui kebudayaan Yunani-Buddha, simbolisme Herakles menyebar ke timur jauh, contohnya yang masih adahingga saat ini adalah Nio, dewa penjaga di kuil Buddha di jepang. Herodotus menghubungkan Herakles baik dengan dewa Melqart dari Funisia dan dewa Shu dari mitologi Mesir. Kuil untuk Herakles banyak terdapat di pesisir Mediterania, contohnya kuil Herakles Monoikos yaang kemudian menjadi asal usul dari Monako.
Pintu gerbang menuju Laut Mediterania dari Samudra Atlantik, tempat ujung selatan Spanyol dan bagian utara Maroko saling berhadapan, dalam sastra klasik disebut sebagai Pilar Herakles/Herkules.
Organisasi yang diberi nama Herakles yaitu tim sepak bola Yunani, Iraklis F.C., dan tim sepak bola Belanda, Heracles Almelo.
Herakles muncul dalam Ecclesia Gnostica Catholica oleh Aleister Crowley.
Dalam komik Hercules terbitan DC, Herakles muncul sebagai musuh para Amazon. Herakles juga muncul dalam komik Marvel sebagai anggota tim pahlawan super Avengers. Dia menyatakan bahwa dirinya adalah dewa kekuatan yang berasal dari Olimpus.
Herakles juga hadir dalam beberapa film Disney, seperti Jason and the Argonauts (1963). Selain itu, Herakles juga muncul dalam film Disney tahun 1997, Hercules.
Catatan kaki
- ^ Apollodorus, ii. 4. § 12
- ^ Schmitz, Leonhard (1867). "Alceides". Dalam William Smith. Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 1. Boston: Little, Brown and Company. hlm. 98.
- ^ Pausanias, Guide to Greece, 4.32.1
- ^ Aelian, Varia Historia, 12.15
- ^ Aelian, Varia Historia, 5.3
- ^ Burkert 1985, hal. 208-9
- ^ Burkert 1985, pp. 208-212.
- ^ Pausanias Χ 3.1, 36.5. Ptolemaeus, Geogr. Hyph. ΙΙ 184. 12. Stephanus of Byzantium, s.v. «Aντίκυρα»
- ^ Homer, Iliad 7.451-453, 20.145-148, 21.442-457
- ^ Apollodorus, Pseudo-Apollodorus 2.5.9
- ^ Plutarch, Erotikos, 761d.
- ^ Pindar, Olympian Odes, 9.98-99.
- ^ Apollonius of Rhodes, Argonautica, 1.1177-1357; Theocritus, Idyll 13.
- ^ Sosibius, dalam Lexicon' karya Hesychius dari Alexandria
- ^ Apollodorus] 2.5.8; Ptolemaeus Chennus, 147b.
- ^ Ptolemaeus Chennus, in Photius' Bibliotheca.
- ^ Homer, Iliad 673.
- ^ Ptolemaeus Chennus, 147b.
- ^ Plutarch, Erotikos, 761e.
- ^ a b Ptolemaeus Chennus
- ^ Ptolemaeus Chennus, 147e; Philostratus, Heroicus 696, per Sergent, 1986, p. 163.
- Digital
- (Inggris) Herakles di Theoi.com Sastra dan seni klasik tentang Herakles
- (Inggris) Timeless Myths – Herakles Kehidupan dan petualangan Herakles
- (Inggris) Herakles, Greek Mythology Link
- (Prancis) Herakles
- (Jerman) Vollmer: Herkules (1836)
- (Inggris) Burkert, Walter, (1977) 1985. Greek Religion (Harvard University Press).
Bacaan lanjutan
- Padilla, Mark W. (1998). "Herakles and Animals in the Origins of Comedy and Satyr Drama". Dalam Le Bestiaire d'Héraclès: IIIe Rencontre héracléenne, editor: Corinne Bonnet, Colette Jourdain-Annequin, dan Vinciane Pirenne-Delforge, 217-30. Kernos Suppl. 7. Liège: Centre International d'Etude de la Religion Grecque Antique.
- Padilla, Mark W. (1998). "The Myths of Herakles in Ancient Greece: Survey and Profile". Lanham, Maryland: University Press of America.
Lihat pula
Pranala luar
- (Inggris) Herakles di Encyclopedia of Greek Mythology
- (Inggris) Herakles di In2Greece
- (Inggris) Herakles di Ancient Greece