Pembicaraan Pengguna:JohnThorne

Arsip

• Arsip 2011
• Arsip 2012
• Arsip 2013
• Arsip 2014
• Arsip 2015
• Arsip 2016
• Arsip 2017

Usulan pemblokiran HowToBasic98

Sudah dikerjakan oleh pengguna lain. JohnThorne (Bicara) 2 Februari 2017 22.47 (UTC)

Usulan pemblokiran Woerayraiyan48

		Pengguna	:	Woerayraiyan48 (bicara • kontrib. • kontrib. yang dihapus • pemindahan • blokir • log pemblokiran • CentralAuth)
		Alasan	:	pengguna siluman Woerayraiyan7
		Pemohon	:	2602:304:68AD:3220:FD25:732E:F177:1A07 3 Februari 2017 00.45 (UTC)

Sudah dikerjakan oleh pengguna lain. JohnThorne (Bicara) 4 Februari 2017 20.49 (UTC)

Hapus perlindungan dari iNews (acara televisi)

Maaf, lepaskan perlidnungan iNews (acara televisi) karena perlindungannya tidak perlu.

Terimakasih, 2607:FB90:5C91:62:0:0:4E53:9A01 3 Februari 2017 23.13 (UTC)

Perlindungan diperlukan karena vandalisme. JohnThorne (Bicara) 3 Februari 2017 23.33 (UTC)

Usulan pemblokiran Permen Pelangsing

Sudah dikerjakan. JohnThorne (Bicara) 4 Februari 2017 20.50 (UTC)

Tolong

Salam sejahtera,

Abang John, bisakah Anda memindahkan halaman Taufiq Ridlo menjadi Taufik Ridlo?? Tadi sudah saya pindahkan namun ada kesalahan pengetikan, hehehe, kemudian saya ingin memindahkannya lagi ke nama yang benar namun tidak bisa karena ada keterbatasan akses. Demikian agar bisa ditindaklanjuti, sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Salam. -Denny eR Ge (bicara) 6 Februari 2017 01.26 (UTC)

Sudah dikerjakan, yaitu menyalin seluruh isi "Taufiq Ridlo" pada halaman "Taufik Ridlo", kemudian mengubah isi artikel "Taufiq Ridlo" dengan kode pengalihan. JohnThorne (Bicara) 6 Februari 2017 16.47 (UTC)

Mohon Tinjauan

Permisi, saudara JohnThorne. Saya di sini mewakili warga Surabaya merasa keberatan atas dibalikannya suntingan saya pada halaman Kota Surabaya oleh saudara Pengguna:Lyndonbaines, karena apa yang telah saya tuliskan di artikel adalah benar adanya. Karena itu, saya mohon kepada saudara JohnThorne untuk meninjau artikel Kota Surabaya hasil editan saya. Apabila terdapat suatu kejanggalan atas apa yang telah saya tuliskan, silakan saudara membalikkan suntingan seperti sebelumnya. Terima Kasih, mohon maaf mengganggu.

Jameslibra07 (bicara) 6 Februari 2017 09.25 (UTC)

Selamat petang, Jameslibra07. Artikel sudah saya periksa dan oke-oke saja tanpa mengubah isi sesuai suntingan terakhir Anda. Saya hanya melakukan perbaikan bahasa yang kadang masih ada kekeliruan ejaan dan pleonasme. Karena Wikipedia merupakan ensiklopedi gotong-royong, mana kala Anda mendapati ada artikel yang kurang sesuai, silakan saja langsung disunting. Sebuah artikel ketika dipublikasikan di Wikipedia, itu sudah menjadi milik publik, siapa pun dapat menyunting, memperbaiki, sepanjang tidak melanggar kebijakan. Demikian yang saya sampaikan. Tetap semangat, terus berkontribusi, dan salam Wikipedia gigho (bicara) 6 Februari 2017 - 18.12 WIB

Kedua versus ke-dua

Selamat malam, Mas John. Baru saja Anda menyunting kata "ke-dua" menjadi "kedua" pada artikel Kota Surabaya. Berkaitan dengan itu, saya ingin menyampaikan contoh, mengapa kita perlu membedakan peruntukan antara keduanya.

Alumnus SMA 1 angkatan ke-dua dan ke-tiga menyelenggarakan reuni. Usai acara, perwakilan kedua angkatan menyampaikan santunan kepada anak-anak di rumah singgah.

Jadi, jika kita ingin menerangkan suatu urutan, maka kita perlu membubuhkan tanda hubung (ke-dua, ke-tiga, ke-2, ke-3). Sedangkan untuk menerangkan akumulai, tanda hubung (strip) itu tidak perlu kita gunakan (Santi dan Sinta adalah siswi teladan. Keduanya menerima beasiswa dari pemerintah).

Selama ini, saya memang sengaja mengampanyekan pembedaan penggunaan antara pengurutan dan pengakumulasian dalam kalimat, supaya pengguna lain dapat menyesuaikan, seperti saya lakukan apabila ejaan atau kalimat saya salah.

Mohon maaf jika saya keliru menganalisis, karena saya hanya merujuk kepada penggunaan pada umumnya. Yang jelas, secara kebahasaan, seperti itulah tujuan membedakan peruntukannya. Tapi saya nyerah apabila kemudian muncul "yang penting maksud sudah tersampaikan". Salam gigho (bicara) 7 Februari 2017 - 00.14 WIB

@igho: Maksud Anda baik, tetapi tidak sesuai dengan kaidah penulisan kata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang menjadi acuan para pengguna bahasa Indonesia. Jika hendak menekankan urutan, agar tidak rancu dengan pemakaian lain, dapat digunakan tanda petik, yaitu "ke-dua" dan "ke-tiga". Dengan demikian pembaca mengetahui bahwa ejaan yang tidak lazim ini sengaja ditulis dengan tujuan tertentu. Demikian pendapat saya. JohnThorne (Bicara) 6 Februari 2017 17.21 (UTC)

Oh begitu ya? Terima kasih telah meluruskan. Ya begitulah bahasa kita, penuh dengan ambiguasi. Di laman ini] saya bahkan menemukan pembenaran sesuai pendapat saya. Saya kadang gemas dan ingin mengusulkan amandemen hahahaha tapi tidak berdaya. OK, sekali lagi terima kasih. Salam gigho (bicara) 7 Februari 2017 - 00.35 WIB

@igho: Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan akan terus berubah menurut zaman. Dari laman yang Anda kirim, petunjuk penggunaan "ke-" sesuai dengan KBBI, yaitu bila diikuti oleh bilangan, harus diberi tanda hubung, misalnya: "ke-3", tetapi bila diikuti kata, tidak perlu diberi tanda hubung, misalnya: "ketiga", atau bila terdapat angka Romawi, tidak perlu mendapat awalan ke-, misalnya "III". Anda dapat menghubungi sendiri penulis artikel tersebut, Pengguna:IvanLanin, jika hendak melanjutkan diskusi mengenai hal ini. Terima kasih atas kerjasamanya. JohnThorne (Bicara) 6 Februari 2017 18.52 (UTC)

Usulan pemblokiran 36.73.110.221

Jameslibra07 (bicara) 7 Februari 2017 06.12 (UTC)