Lompat ke isi

Massa molekul relatif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Massa Molekul Relatif

Berat molekul atau biasa disebut molekul relatif (Mr) adalah berat suatu molekul dalam satuan massa atom (sma). Berat molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan berat seluruh atom yang menyusunnya[1]. Berat molekul merupakan variabel yang penting karena berhubungan langsung dengan sifat-sifat fisika polimer. Pada umumnya, polimer dengan berat molekul tinggi bersifat lebih kuat, tetapi berat molekul yang terlalu tinggi menyebabkan kesukaran dalam prosesnya. Kelarutan merupakan prasyarat untuk menetapkan berat molekul. Untuk menetapkan berat molekul senyawa sederhana digunakan teknik spektrometri massa, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan ketika hadir gugus fungsi yang cocok. Teknik kovensional dari spektrometri massa tidak banyak lagi digunakan dalam bidang polimer di luar karakterisasi produk-produk degradasi polimer karena syarat-syarat pengukurannya untuk sampel yang mudah menguap. Akhir-akhir ini telah ditemukan beberapa perkembangan baru yang menarik dalam desorpsi medan yang telah memperluas spektrometri massa ke dalam daerah makromolekul. Namun perkembangan demikian masih dalam fase awal dan tidak memiliki pemakaian rutin dari metode-metode yang lebih tradisional dalam penetapan berat molekul[2].

Rumus menentukan nilai berat molekul

Teknik yang umum digunakan untuk menetapkan berat molekul polimer adalah osmometri, hamburan cahaya dan ultrasentrifugasi. Meskipun titrasi, krioskopi, dan ebulliometri juga digunakan dalam beberapa aplikasi. Metode yang paling mudah untuk menetapkan berat molekul melibatkan pengukuran viskositas larutan, tetapi ini bukan metode yang mutlak dan hanya bisa digunakan bersama salah satu dari teknik pengukuran berat molekul mutlak. Nilai berat molekul yang diperoleh tergantung pada besarnya ukuran dalam metode pengukurannya. Metode yang tergantung pada analisis gugus unjung atau sifat-sifat koligatif menimbulkan apa yang dikenal sebagai berat molekul rata-rata jumlah karena bilangan atau jumlah molekul dari setiap berat dalam sampel yang bersangkutan dihitung. Berat total dari suatu sampel polimer,W adalah jumlah berat dari setiap spesies yang ada, dimana N dan M menunjukkan jumlah mol dan berat molekul setiap spesies[2].

Berat molekul rata-rata adalah berat sampel per mol. Sebagai contoh, anggaplah kita mempunyai suatu sampel polimer yang terdiri dari 9 mol dengan berat molekul 30.000 dan 5 mol dengan berat molekul 50.000. Maka rumus tersebut dapat diterapkan sebagai berikut:

Sementara itu, hamburan cahaya dan ultrasentrifugasi merupakan metode untuk menetapkan berat molekul yang didasarkan pada massa dan polarisabilitas spesies polimer yang ada. Polimer dengan massa yang lebih besar maka kontribusinya ke pengukuran menjadi lebih besar. Berbeda dengan berat molekul rata-rata jumlah (yang merupakan jumlah fraksi mol masing-masing spesies dikalikan berat molekulnya), metode ini menjumlahkan fraksi berat masing-masing spesies dikalikan dengan berat molekulnya. Dengan demikian nilai yang diperoleh disebut berat molekul rata-rata berat sebagai berikut

Dalam pengukuran sifat-sifat koligatif, setiap molekul mempunyai kontribusi yang sama. Sedangkan dengan metode hamburan cahaya molekul-molekul yang lebih besar mempunyai kontribusi yang lebih karena menghambur cahaya lebih efektif[2].

Referensi

  1. ^ http://www.kimiatnt.com/tutorial.php?dokumen=5
  2. ^ a b c P.S. Malcolm, 2007, Kimia Polimer, Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA.

Pranala luar